Kamis, 25 Juli 2013

Pentingnya Posisi Akal Dalam Keimanan dan Syariat

Posisi Akal Dalam Keimanan dan Syariat (Penting)

1. berpikir dalam hal keimanan hingga kuat keyakinan itu tuntunan | sedang berpikir dalam ketentuan syariat Allah hantarkan kesesatan


2. dalam Al-Qur'an, ratusan ayat ajak kita berpikir | agar kita menyadari eksistensi Allah, agar kita meyakini adanya Allah


3. Allah meminta manusia, mengamati penciptaan langit-bumi, siklus hari, siklus angin, siklus air, dan lainnya | agar nyata kekuasaan-Nya


4. karenanya manusia yang berakal takkan mampu menafikkan adanya Allah | sebagai Rabb (Tuhan), pengatur langit-bumi dan segala diantaranya


5. menjadikan Allah sebagai Rabb (Tuhan), pemelihara segala | akan tercapai bila kita gunakan akal | karena itu satu-satunya jalan


6. pengakuan Allah sebagai Rabb (Tuhan) secara berpikir ini membawa konsekuensi | bahwa manusia harus berhubungan dengan-Nya


7. hubungan mesra antara Rabb (Tuhan) dan hamba-Nya inilah yang disebut ibadah 'mahdhah' | lazimnya disebut hablum minallah


8. logikanya, bila Allah itu Rabb (Tuhan) | konsekuensinya, Dia-lah yang layak disembah, layak menurunkan hukum, layak dipinta dan ditaati


9. maka dalam Islam, Allah tidak hanya cukup diyakini sebagai Rabb (Tuhan), namun juga sebagai satu-satunya ilah (sesembahan)


10. karena Arab Quraisy jahiliyah menjadikan Allah sebagai Rabb (Tuhan) | tapi mencari sesembahan lain, karenanya musyrik


11. Arab Quraisy jahiliyah dahulu menuhankan Allah | namun enggan berhukum dengan hukum Allah, lebih suka memakai cara mereka sendiri


12. padahal meyakini Allah sebagai Rabb (Tuhan) | meniscayakan manusia menggunakan aturan-Nya untuk menyembah-Nya sebagai ilah (sesembahan)


13. tatacara menghamba pada Allah inilah yang disebut syariat | mengatur cara berhubungan dengan Allah, diri sendiri dan manusia lain


14. kembali ke akal | logikanya, "bila Allah sudah kita buktikan pasti kebenarannya dengan akal, maka apapun yang datang dari-Nya benar"


15. karena iman pada Allah terbukti secara akal | maka sebetapapun tidak masuk akal syariat Allah bagi kita, itu karena kelemahan akal


16. disinilah seorang Muslim diuji | akal memang alat menuju iman | namun setelah beriman, akal tunduk pada iman


17. karena iman sudah dengan jalan akal | maka pada gilirannya | apapun yang tertunjuk oleh iman, ya dilaksanakan tanpa keraguan


18. sebelum beriman fungsi akal adalah mencari ke-Tuhan-an kepada Allah | setelahnya berganti pada memahami syariat Allah


19. jadi bila suatu syariat, nggak atau belum masuk akal | itu karena kelemahan dan keterbatasan akal kita, bukan syariatnya harus diganti


20. kaidahnya "dimana ada SYARIAT, disitu ada MANFAAT" | bukan dibalik "dimana ada MANFAAT berarti itu SYARIAT"


21. salah satu misi liberalisme adalah membalik kaidah barusan | bukan SYARIAT yang jadi MANFAAT, tapi yang dianggap MANFAAT jadi SYARIAT


22. maka kesalahan terbesar liberalis adalah | berpikir dalam masalah syariat, tapi taqlid (membebek) pada barat dalam masalah keimanan


23. seharusnya seorang Muslim | berpikir dalam masalah keimanan, tapi taqlid (mengikut) dalam masalah syariat | simpel kan :)


24. maka ketika syariat mengharamkan khamr, tiada lagi perlu pikirkan MANFAAT | ketika syariat haramkan riba, tiada perlu pikir MANFAAT


25. juga ketika syariat perintahkan puasa, jihad, atau khilafah n| tak sepantasnya bicara MANFAAT - MUDHARAT | jalankan saja



Semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution