Mengungkit-ungkit Kebajikan
Setiap amal kebajikan kita, akan dicatat Allah SWT. Ketika tangan
kanan berbuat kebajikan, senantiasa tangan kiri tidak mengetahuinya.
Artinya, merahasiakan suatu amal kebajikan lebih baik daripada
memamerkannya. Karena hal itu, akan lebih memuliakan derajat hidupnya,
baik di sisi Allah SWT maupun sesama makhluknya.
Dalam masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz, disebutkan ada salah
satu gubernur yang suka berbuat kebajikan tanpa diketahui orang banyak.
Setiap malam ia berkeliling sambil membawa sekarung gandum untuk
diberikan kepada rakyatnya. Jika mendapatkan sebuah keluarga yang kurang
mampu, gandum tersebut disimpan di depan rumahnya tanpa memberitahukan
terlebih dahulu.
Perbuatan baik gubernur ini berlangsung selama memegang amanah
kepemimpinan. Kebajikannya tersebut diketahui setelah ia meninggal
dunia. Itu pun karena di sebelah pundaknya terdapat tanda hitam bekas
membawa gandum yang diberikan kepada rakyatnya setiap malam.
Ia memegang teguh apa yang difirmankan Allah dalam Alquran, ''Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.'' (QS Al-Baqarah [2]: 274).
Ia memegang teguh apa yang difirmankan Allah dalam Alquran, ''Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.'' (QS Al-Baqarah [2]: 274).
Orang yang selalu mengungkit-ungkit kebajikan, sebenarnya ia sedang
mensia-siakan segala amalan kebajikannya. Di sisi lain, tindakan ini
sungguh tidak terpuji dan bisa menyakiti hati orang yang menerima uluran
tangannya. Allah Azza Wajalla berfirman, ''... Perumpamaan orang itu
seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, Kemudian batu itu ditimpa
hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah).'' (QS
Al-Baqarah [2]: 264)
Setiap amalan kita hendaknya senantiasa mengharapkan ridha dari Allah
SWT. Ikhlas adalah modal utama untuk meluruskan segala kecondongan
perbuatan baik kita dari rongrongan yang tidak baik (waswas setan).
Sifat al-manan (mengungkit-ungkit kebajikan kepada orang lain) yang
selalu ada untuk melunturkan setiap amal kebajikan kita.
Rasulullah SAW bersabda, ''Tiga orang yang tidak akan mendapatkan
perhatian dari Allah SWT kelak di hari akhir. Di antaranya orang yang
suka mengungkit-ungkit kebajikannya kepada orang lain.'' (HR Imam
Ahmad).
0 komentar:
Posting Komentar