Rezeki Seluruh Mahluk Sudah Di Jamin Allah
Seseorang mengeluh kepada Ibrahim bin Adham tentang anaknya yang
banyak. Sang Sufi agung ini menjawab, “Wahai saudaraku, jika setiap
yang ada di rumahmu terdapat orang yang rezekinya bukan dari Allah,
pindahkan dia ke rumahku.”
Rasulullah SAW bersabda, “Berusahalah untuk
memperbanyak keturunan, karena kalian tidak tahu dari anak yang mana
kamu mendapatkan rezeki.“ Sehingga Umar bin Khattab RA berkata,
“Sesungguhnya, aku tidak suka menyetubuhi isteriku, kecuali jika
disertai dengan harapan supaya Allah memberi rezeki berupa keturunan
yang bertasbih kepada Allah dan mentauhidkan-Nya.“ Argumen Khalifah
Kedua itu telah terbukti, dengan adanya komentar diantara ulama
“Alangkah bahagianya kedua orang tua Imam Syafei, Abdullah binMubarak,
Imam Malik,Imam Ahmad dan lain-lain ulama besar serta orang-orang
saleh lainnya. Bisa jadi seorang anak menyebabkan kedua oranbg tuanya
bahagia di dunia daan akhirat. “
Rezeki merupakan salah
satu rahasia Allah. Ia tidak bisa dikalkulasi dengaan nalar manusia.
Seringkali ia bergerak diluar jangkauan nalar. Itulah yang disebut
dengan rezeki tidak disangka-sangka. Al Quran mengatakan “Wayarzughu
min haitsu laa yahtasib “ (Ath-Thalaq ( 65 ) : 3).
Allah telah menjamin
rezeki setiap makhluk-Nya. Setiap manusia yang terlahir ke dunia sudah
dilengkapi dengan rezekinya masing-masing. Rasul SAW bersabda, “Allah
telah menetapkan takdir semua mahluk sejak 50.000 tahun sebelum Dia
menciptakan langit dan bumi“ (HR.Muslim). Oleh karena itu selayaknyalah
kita tidak perlu cemas mengenai rezeki Allah SWT. Sebab Sang Pemberi
Rezeki telah menjamin, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi
melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya. Dan Dia meengetahui tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh
Mahfuzh)” (Hud 6).
“Persoalan rezeki sudah diatur oleh Allah SWT. Hal
penting yang perlu dilakukan adalah sempurnakan ikhtiar, perkuat dengan
doa, dan tawakal secara total kepada Allah. Biarlah Allah yang Maha
Mengatur. Insya Allah, jika ikhtiar, doa serta tawakal kita total, kita
akan diberikan kelapangan rezeki oleh Allah. Allah akan mengaruniakan
rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Dari Umar
bin Khattab RA, ia berkata, “Saya mendengar Rassulullah SAW bersabda,
‘Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya
Allah akan memberikan rezeki kepada kalian seperti seekor burung,
pagi-pagi ia keluar dari sarangnya dalam keadaan lapar dan pulang
disore hari dalam keadaan kenyang “ (HR.Ahmad dan Turmuzi).
Banyak kiat untuk menjemput atau membuka keran pintu rezeki itu. Diantaranya adalah :
Pertama,
Memperbanyak istighfar dan taubat. Allah berfirman, “Mohonlah ampunan
kepada Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan
menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu. Dan Dia memperbanyak
harta dan anak-anakmu, mengadakan kebun-kebun untukmu, dan mengadakan
sungai-sungai “ (Nuh (71) :10-12).
Ujar Ibnu Katsir, “Maksudnya, jika
kalian telah bertaubat dan beristighfar kepada Allah serta taat
kepada-Nya, Dia pasti memperbanyak rezeki kalian dan memberi minum
kalian dengan berkah dari langit serta menumbuhkan dan mengalirkan susu
binatang ternak serta akan memberikan harta yang banyak, dan anak yang
banyak.Lalu Allah akan menjadikaan bagi kalian kebun-kebun yang
didalamnya beraneka ragam buah-buahan, yang mengalir di sisinya
sungai-sungai“ (Ibnu Katsir Jilid 4 halaman 371).
Kedua,
Istiqamah Bersedekah /Berinfak di jalan Allah. Rasul SAW bersabda,
“Bersedekahlah kalian, dan jangan (terlalu) lama disimpan dan ditahan.
Sebab jika demikian, Allah SWT akan menahan (karunia-Nya) untukmu “ (HR.
Bukhari ).
Hadis lain, Nabi SAW bersabda “Berinfaklah semampumu, dan
jangan menahan hartamu, niscaya Allah akan menahan karunia-Nya bagimu“
(HR. Muslim dan Nasai). Kilah Imam Al-Qurthubi, “Jika seseorang meyakini
Allah sepenuhnya, pasti Dia akan memberikan rezeki kepadanya dengan
tanpa disangka-sangka. Seyogianya ia mesti berinfak secara ikhlas dan
tanpa banyak pertimbangan. “
Ketiga,
Meluangkan waktu
untuk Beribadah. Rasul SAW bersabda, ”Allah berfirman ‘Wahai Bani Adam,
fokuskanlah hati kalian dalam beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan
lapangkan hatimu, dan Aku penuhi kebutuhanmu. Kalau kamu tidak
memfokuskan ibadah kepada-Ku, maka Aku akan penuhi hatimu dengan
kesibukan dan kebutuhanmu tidak akan Aku penuhi “ (Hadis qudsi riwayat
Ahmad,Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim).
Secara umum hadis tersebut
menurut imam Al’Ala’i menjelaskan bahwa hati seseorang jangan terlena
dengan kesibukan dunia, hingga ia tidak menunaikan bentuk ketaatan
kepada Allah. Dalam menafsirkan firman Allah surah Al Insyirah ayat 7,
Ibnu Katsir menuturkan, “Jika kalian telah selesai melakukan
pekerjaan-pekerjaan duniawi, bersungguh-sungguhlah menunaikan ibadah
dengan tekun. Lalu fokuskan hatimu dan ikhlaskan niatmu.” Jadi dapat
disimpulkan bahwa dengan meluangkan waktu dan memfokuskan diri untuk
beribadah kepada Allah dapat membukakan pintu rezeki.
Keempat,
Bersegera Mencari Rezeki di Pagi hari. Rasulullah SAW berdoa, “Ya
Allah, berkahilah umatku di waktu pagi. Semoga keberkahan selalu
tercurah bagi umatku yang beraktifitas di pagi hari “ (HR.Thabrani).
“Shahr Al-Ghamidi menjelaskan, bahwa Rasulullah mengutus pasukan perang
di akhir waktu siang. Sementara itu Shahr sebagai seorang pedagang,
sering membawa barang dagangannya di pagi hari. Akhirnya ia sering
mendapatkan keuntungan yang berlimpah, hingga hartanya banyak. (HR.
Imam yang empat).
Kelima,
Bersilaturrahim. Rasul SAW
bersabda, “Siapa yang ingin diluaskan rezekinya, dan dipanjangkan
umurnya,maka sambunglah tali silaturrahim “ (HR.Bukhari, Muslim, Abu
Daud dan Nasai). Dalam hadis qudsi Allah berfirman, “Siapa yang
menyambung silaturrahmi, maka akan Aku sambung rahmat-Ku untuknya. Dan
siapa yang memutuskan silaturrahmi, maka Aku putuskan pula rahmat-Ku
untuknya “ (HR. Tirmuzi dan Abu Daud). Rahmat Allah itu bentuknya
beraneka ragam, dan jumlahnya tidak terhitung. Ia bisa berupa
kemudahaan dalam segala urusan, ketenangan dalam menjalani hidup,
kesehatan jasmani dan rohani, keluasan rezeki dan sebagainya.
Keenam,
Senantiasa bersyukur. Allah berfirman “ … Jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian, dan jika kalian mengingkari
(nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih “ (Ibrahim 7). Imam
Al Mansyur berkomentar “Wahai manusia, jangan sekali-kali kalian
mengusir kenikmatan rezeki dengan meninggalkan syukur. Sebab, dengan
meninggalkan syukur, justru kalian tengah mengundang bencana.
“Syukur
adalah satu keniscayaan atas begitu banyaknya nikmat yang kita rasakan
dalam hidup ini. Salah satu hal yang harus kita syukuri adalah rezeki
pemberian Allah. Cara mensyukurinya adalah dengan “mengalirkannya“
kepada orang yang membutuhkan. Ibarat air, jika tidak dialirkan akan
tersumbat. Demikian pula dengan rezeki, jika tidak dialirkan, saluran
rezeki akan tersumbat.
Wallahualam.
0 komentar:
Posting Komentar