Senin, 26 November 2012

Siapakah yang Paling Cerdas di Dunia?

Orang Paling Cerdas di Dunia

Ilmu yang ada di dunia ini tidak terbatas pada ilmu sains, ilmu kuliah, ilmu bisnis, ilmu dalam dunia pekerjaan, dsb. Ilmu luas sekali cakupannya.

Islam adalah agama yang sempura. Segala aspek dijelaskan bagaimana untuk menjalani kehidupan yang seharusnya. Kita tahu misi di dunia hanya untuk beribadah kepada Allah. Dan orang yang berhasil/ sukses adalah orang yang berhasil mencapai tujuannya, yakni dicintai Allah.


Cakupan Ilmu Islam sebagai agama sempurna, saya ilustrasikan secara sederhananya sbb,

Akidah (keimanan) adalah hal penting dan yang utama. Karena inilah esensi/pokok dalam Islam, yakni tauhid (meng-esa-kan Allah). Hanya Allah yang kita sembah, hanya Allah yang kita takutkan, takut jauh dari-Nya, hanya Allah alasan kita menjalani hidup (beribadah/ikhtiar karena Allah) (Semoga Allah melindungi kita dari kesyirikan). Dalam akidah juga dijelaskan rukun iman, dll. Sebelum beramal dan ilmu tentang yang lain-lain, yang pertama harus dibenahi adalah mengenal Allah.

Setelah keimanan, ilmu tentang amaliyah, yakni ilmu bagaimana cara kita beramal. Bagaimana sholat, cara berwudhu’, cara menunaikan ibadah haji, hukum zakat, termasuk juga ilmu tentang keduniaan (ilmu teknik sipil, ilmu ekonomi, ilmu berwirausaha, dsb). Ilmu keduniaan ini hanya sebagaian kecil saja dari banyaknya ilmu yang harus didapat dalam beramal (saya tandai dengan warna hijau di atas). Ketika keimanan yang kuat dan punya ilmu bagaimana cara beramal, maka tinggal melaksanakan amal tersebut dilakukan karena Allah (wujud pengabdian pada Allah) semampu kita.

Sekarang ke pokok pertanyaan, siapakah yang paling cerdas di dunia?

Saya misalkan dalam kelas kuliah ada dua orang. Jika si A hanya fokus pad satu mata kuliah X yang bebannya hanya 1 sks saja namun karena terlalu fokusnya pada mata kuliah ini, 23 sks yang lain justru tidak maksimal bahkan terabaikan (nggak lulus), dan ini pun mata kuliah umum (bukan wajib). Dan si B meskipun tidak sepandai A dalam mata kuliah X yang 1 sks tersebut, tapi ia  tidak terpaku pada mata kuliah itu saja, tapi semua mata kuliah sebanyak 24 sks yang diambil ia maksimalkan sehingga total nilainya jauh lebih besar dari si A. Dari sini kita tahu kalau si B lebih cerdas daripada si A karena ia tidak terjebak pada satu mata kuliah saja dan mempersiapakn segalanya dengan baik.

Dan orang yang paling cerdas di dunia adalah….. beberapa pasti ada yang sudah tahu jawabannya
Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabishallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ (HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy. Syaikh Al Albaniy dalam Shahih Ibnu Majah 2/419 berkata : hadits hasan)
Yak, orang yang paling cerdas adalah mereka yang paling banyak inget mati dan yang paling baik mempersiapkan. Loh? Kok bukan yang jago matematika, juara olimpiade sains, master entrepreneur, yang IQ jenius, dsb? Seperti contoh di atas. Nggak ada guna nilai 1 mata kuliah yang cuma 1 sks paling bagus tapi 23 sks lain nggak ada yang lulus. Percuma cuma pinter masalah ilmu keduniaan (yang saya tandain ijo, seperti ilmu fisika, matematika,juara olimpiade sains, master entrepreneur, yang IQ jenius,) tapi hal lain yang sangat utama malah ditinggalkan. Kita (termasuk penulis sendiri) sering terjebak pada yang ijo-ijo di atas (ilmu keduniaan), mengira jika pintar dalam suatu ilmu (istilahnya ilmu keduniaan), maka ialah yang cerdas. Sering terjebak bahwa yang IQ paling tinggi, ialah yang cerdas. Sering kita terjebak nilai/ilmu yang harus kita kejar dan amalkan adalah tentang keduniaan. Akhirnya kita terjebak pada hal tersebut dan melupakan lain yang jauh lebih penting. Kita nggak mengenal Allah dengan baik, jarang inget Allah, sholat gesit, dll.

Mereka yang paling cerdas adalah yang paling banyak inget mati dan tahu cara mempersiapkannya. Mana ilmu yang diutamakan, mana yang perlu, mana yang tidak perlu, dsb agar bisa beramal sebaik mungkin agar dirahmati dan dicintai Allah.
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. (Ali-Imran:110)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution