Sakit Adalah Penghapus Dosa
Assalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sahabat saudaraku fillah...
Tidak ada orang yang ingin ditimpa sakit atau penyakit. Namun begitu, ternyata ada maksud yang tertentu dari Allah atas penyakit yang diderita hamba-Nya. Dalam buku Panduan Menghadapi Sakit dan Kematian karya Ahmad Yani, disebutkan terdapat 5 keutamaan sakit menurut Islam:
1). Menghapus Dosa
Sahabat saudaraku fillah...
Tidak ada orang yang ingin ditimpa sakit atau penyakit. Namun begitu, ternyata ada maksud yang tertentu dari Allah atas penyakit yang diderita hamba-Nya. Dalam buku Panduan Menghadapi Sakit dan Kematian karya Ahmad Yani, disebutkan terdapat 5 keutamaan sakit menurut Islam:
1). Menghapus Dosa
Ini merupakan keutamaan yang besar dari Allah Subhanahu wa ta'ala kerana dengan sakit yang diderita oleh seorang muslim, dosa yang pernah dilakukannya akan terhapus kerana penderitaannya dalam menghadapi penyakit menjadi kifarah (penebus) dosanya, Rasulullah Sallallahu`alaihi wasallam bersabda:
“Tiada seorang mu’min yang rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakiT atau kesedihan (kesusahan) sampai duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya” (HR. Bukhari)
2). Tetap Mendapatkan Pahala Dari Amal Kebaikan Yang Biasa Dilakukannya Diwaktu Sehat.
Hal ini kerana orang yang sakit tidak dapat menjalankan amal kebaikan itu bukan kerana dia tidak mahu tetapi kerana dia dalam keadaan sakit. Contohnya, kalau kita selalu ke masjid untuk sholat berjemaah, kita kana mendapat pahala yang besar, setiap langkah kita ke masjid diangkat sebagai darjat dan dihapuskan satu kesalahannya. Malah malaikat akan berselawat kepada kita. Tetapi, ketika kita sakit, kita tidak mampu untuk ke masjid, tapi Allah tetap bagi pahala kepada kita sama seperti kita solat di masjid. Rasulullah Sallallahu`alaihi wasallam bersabda:
“Apabila salah seorang hamba sakit atau bepergian (safar), maka Allah mancatat pahalanya seperti pahala amal yang dikerjakannya sewaktu ia tidak bepergian atau sehat.” (HR. Bukhari)
Di dalam hadis lain, Rasulullah Sallallahu`alaihi wasallam bersabda yang menguatkan lagi hadis di atas:
“Apabila seorang hamba sakit sedang dia biasa melakukan suatu kebaikan, maka Allah berfirman kepada malaikat: “Catatlah bagi hamba-Ku pahala seperti yang biasa ia lakukan ketika sehat.” (HR. Abu Hanifah)
3). Memperoleh Pahala Kebaikan
Segala sesuatu yang terjadi pada manusia pasti ada hikmahnya. Seorang muslim yang sabar dalam menghadapi sakit maka baginya pahala kebaikan. Rasulullah Sallallahu`alaihi wasallam bersabda:
“Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa.” (HR. Bukhari)
Di dalam hadis lain yang mempunyai maksud yang sama, Rasulullah Sallallahu`alaihi wasallam bersabda:
“Barangsisapa dikehendaki oleh Allah kebaikan baginya, maka dia (diuji) dengan suatu musibah. “(HR. Bukhari)
4). Memperoleh Darjat Yang Tinggi di Sisi Allah Subhanahu wa ta'ala.
Hal ini kerana di dalam syurga ada darjat tertentu yang harus dicapai, bila seorang muslim tidak mampu mencapainya dengan suatu amal, maka dia akan dapt memperolehi darjat tersebut dengan musibah atau oenyakit yang dideritanya. Contohnya, mati syahid yang merupakan mati yang sangat mulia. Tetapi, jika dia tidak pergi berperang, dia akan mendapat darjat mati syahid sekiranya dia meninggal kerana penyakit yang dihidapinya. Rasulullah Sallallahu`alaihi wasallam bersabda:
“Wabah adalah syahadah (mati syahid) bagi setiap muslim.”(HR. Bukhari)
Di dalam hadis lain, Rasulullah Sallallahu`alaihi wasallam bersabda:
“Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya, maka Allah menguji dan mencobanya agar dia dapat mencapai derajat itu.” (HR. Thabrani)
5). Memperoleh Ganjaran Berupa Syurga
Manakala jika seorang muslim menghadapi penyakit dengan penuh kesabaran, misalnya penyakit yang sangat menyulitkan penderitanya dalam kehidupan ini seperti buta matanya, Rasulullah Sallallahu`alaihi wasallam bersabda:
“Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan membutakan kedua matanya dan dia bersabar, maka Aku ganti kedua matanya itu dengan syurga.” (HR. Ahmad)
Namun demikian, meskipun sakit itu tidak menyenangkan, sakit merupakan ujian yang dapat memberikan keutamaan dan manfaat yang besar, baik bagi si penderita mahupun keluarganya. Oleh karena itu, penyakit harus dihadapi dengan sikap, pemikiran dan perilaku yang positif. Kalau kita selalu berlaku positif, maka hal positif tersebut Insya Allah akan datang kepada kita.
Contohnya ketika sakit, kita berfikiran positif dan berbicara pada diri sendiri bahawa kita akan sihat, kuat dan sabaar. InsyaAllah, kita kan cepat sembuh.
Semoga kita semua tabah menghadapi dugaan dari Allah.
Aamiin ya Rabbal'aalamiin
Wallahu a'lam bishowab
0 komentar:
Posting Komentar