Jumat, 23 November 2012

Tiga Sikap Hidup yang Positif

Amar ma’ruf Nahi Munkar Menurut Ajaran Islam

Dalam hadist- hadist banyak dijumpai keterangan yang memerintahkan supaya mengajak berbuat baik dan melarang perbuatan munkar. Malah hal tersebut dinyatakan memiliki kedudukan yang lebih tinggi nilainya daripada Jihad membunuh orang yang ingkar pada Allah dan Rosulnya.


Dalam salah satu hadis di riwayatkan “Abu Zar al ghiffari berkata : Abu Bakar Siddik R.A bertanya pada Nabi : Ya Rosullallah, adakah jihad yang lain kecuali memerangi orang-orang musyrikin, orang yang mempersekutukan Allah ? Rosullullah menjawab : ada, hai abu bakar. Bahwasanya Allah Ta’ala mempunyai pejuang-pejuang (mujahidin) dimuka bumiini yang lebih utama dari pada pahlawan-pahlawan (syuhada) yang hidup, yang memperoleh rezeki, yang berjalan diatas muka bumi. Allah bangga dengan mereka, pada malaikat malaikat di langit dan dihiasi untuk mereka itu surge, sebagaimana Ummu Salamah berhias untuk rosullullah. Abu Bakar bertanya lagi: siapakah mereka itu ya Rosullullah ? “ Nabi menjawab “ Orang - orang yang mengajak berbuat baik (ma’ruf) dan melarang berbuat jahat (munkar), berkasih- kasihan pada jalan Allah dan marah pada jalan Allah”.

Pada hadist diatas , Rosullullah menegaskan bahwa bakti orang yang melakukan Amar ma’ruf nahi munkar itu adalah suatu jihad yang memiliki nilai tinggi pada sisi Allah SWT. Fungsi dan kedudukan kaum muslimin dalam menghadapi tugas kemasyarakatan ditegaskan dalam Al- Qur’an : “ Kamu adalah ummat yang paling baik, yang dilahirkan untuk kepentingan manusia, menyuruh mengerjakan yang baik dan melarang membuat yang jahat, serta beriman pada Allah”. ( Al –Imran 110).

Pada ayat tersebut diatas ditegaskan oleh tuhan, bahwa kaum muslimin memiliki kedudukan yang tinggi di tengah-tengah umat manusia, sebab mereka  mempunyai tiga sikap hidup yang nyata, yaitu :

1. Menyuruh berbuat baik 2. Melarang berbuat jahat 3. Beriman pada Allah.

Disinilah terletak keistimewaan doktrin (ajaran) islam, karena ketiga sikap hidup yang positif itu tidaklah dijumpai pada ajaran – ajaran agama yang lain. Tidak ada agama lain yang mengajarkan begitu tegas bahwa “mengajak berbuat baik dan melarang berbuat jahat “ sebagai satu kewajiban pribadi bagi tiap-tiap pemeluknya, seperti yang di ajarkan oleh islam.

Lebih jauh islam adalah satu agama yang mengandung ajaran-ajaran kemasyarakatan yang mengatur hubungan antara manusia denga  manusia bagaikan satu tubuh, jika sebagian menderita sakit maka seluruh tubuh akan merasakannya. Tidaklah cukup seorang muslim menjadi seorang yang baik saja  yang hanya hiodup untuk kebahagiaan dan kemanfaatan dirinya. Tapi disamping itu dia harus memberikan kebahagiaan dan kemanfaatan kepada manusia yang lain dengan jalan mengajak berbuat baik seperti kebaikan yang diperbuatnya.

Tidak cukup seorang muslim sekedar mencegah dirinya sendiri tidak berbuat jahat, tapi dia harus pula melarang manusia yang lain supaya tidak melakukan kejahatan. Inilah yang di maksud dengan keistimewaan doktrin(ajaran0islam.Justru karena keistimewaan itu maka kaum muslimin di  karuniakan allah kedudukan yang paling baik diantara ummat –ummat dalam sejarah dari Zaman ke Zaman.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution