Larangan Berbuat Dholim
KEZALIMAN
Kezaliman adalah meletakkan sesuatu tidak
pada tempatnya. Kezaliman ada dua martabat, yaitu menzalimi diri
sendiri, dan menzalimi orang lain. Menzalimi diri sendiri ada dua
bentuk yaitu syirik, dan perbuatan dosa atau maksiat. Menzalimi orang
lain adalah menyia-siakan atau tidak menunaikan hak orang lain yang
wajib ditunaikan.
Dari Abu Dzar Al-Ghifari rodhiallohu ‘anhu dari Nabi sholallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda meriwayatkan firman Alloh ‘azza wa jalla, bahwa Dia
berfirman,
“Wahai hamba-hambaku, sesungguhnya Aku mengharamkan
kezaliman atas diri-Ku dan Aku mengharamkannya pula atas kalian, maka
janganlah kalian saling menzalimi. Wahai hamba-hambaKu, kalian semua
tersesat, kecuali orang yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah itu
kepada-Ku, niscaya kuberikan hidayah itu kepadamu. Wahai
hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian lapar, kecuali orang-orang yang aku
beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku berikan makanan
itu kepadamu. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian adalah
orang-orang tidak berpakaian, kecuali orang-orang yang telah Kuberi
pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku berikan pakaian
itu kepadamu. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian senantiasa
berbuat dosa di malam dan siang hari sedangkan Aku akan mengampuni
semua dosa, maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian
semua. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian tidak dapat
mendatangkan kemanfaatan bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian
bermanfaat bagi-Ku. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian semua
tidak akan dapat mendatangkan bahaya bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun
kalian dapat membahayakan-Ku. Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian
semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia
maupun jin, semuanya bertakwa dengan ketakwaan orang yang paling takwa
di antara kalian, hal itu tidak menambah sedikit pun dalam Kerajaan-Ku.
Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang
terakhir, baik dari bangsa manusia maupun bangsa jin, berdiri di atas
satu dataran lalu meminta apa pun kepada-Ku, lalu aku penuhi semua
permintaan mereka, hal itu sedikit pun tidak mengurangi kekayaan yang
Aku miliki, hanya seperti berkurangnya air samudra ketika dimasuki
sebatang jarum jahit (kemudian diangkat). Wahai hamba-hambaKu, semua
itu perbuatan kalian yang Aku hitungkan untuk kalian, kemudian Aku
membalasnya kepada kalian. Maka barang siapa mendapatkan kebaikan,
hendaklah ia memuji Alloh, dan barang siapa mendapatkan selain itu,
hendaklah ia tidak mencela kecuali dirinya sendirinya.” (HR. Muslim)
HADITS QUDSI
Hadits Qudsi adalah firman Alloh yang disampaikan oleh Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam yang bukan Al Quran. Ulama berbeda pendapat tentang lafaz hadits Qudsi, sebagian berpendapat lafaznya dari Alloh, sebagian yang lain berpendapat maknanya dari Alloh, adapun lafaznya dari Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam
Hadits Qudsi adalah firman Alloh yang disampaikan oleh Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam yang bukan Al Quran. Ulama berbeda pendapat tentang lafaz hadits Qudsi, sebagian berpendapat lafaznya dari Alloh, sebagian yang lain berpendapat maknanya dari Alloh, adapun lafaznya dari Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam
HIDAYAH
Hidayah ada dua macam yaitu Hidayatul Irsyad dan Hidayatut Taufiq. Hidayatul Irsyad adalah ilmu dan penjelasan. Hidayatut Taufiq adalah amal terhadap ilmu atau ittiba’.
Hidayah ada dua macam yaitu Hidayatul Irsyad dan Hidayatut Taufiq. Hidayatul Irsyad adalah ilmu dan penjelasan. Hidayatut Taufiq adalah amal terhadap ilmu atau ittiba’.
0 komentar:
Posting Komentar