Nikmatnya keamanan dan ketenangan dalam islam
dan Sikap Seorang Muslim Dalam Menghadapi Fitnah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم. أما بعد:
Sesungguhnya seagung-agungnya wasiat adalah wasiatnya Robb semua makhluk
yaitu bertaqwa kepada Allah dengan ketaqwaan diperoleh keamanan disemua
tempat (dunia dan akhirat) dan terjaga dari kehancuran serta diperoleh
pula kebahagiaan hidup dan bertempat tinggal, kebaikan yang banyak dan
mendatangkan barakah, Allah Ta'ala berkata:
وَلَوْأَنَّأَهْلَالْقُرَىآَمَنُواوَاتَّقَوْالَفَتَ حْنَاعَلَيْهِمْبَرَكَاتٍمِنَالسَّمَاءِوَالْأَرْضِ [الأعراف/96].
" Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi"(. (Al-A'raf: 96).
Sesungguhnya keamanan adalah tuntutan yang penting dan simpanan yang
berharga, karena keamanan adalah ketenangan seseorang, keluarga dan
manusia untuk hidup dengan kehidupan yang bahagia di dunia yang mereka
tidak takut akan ancaman teraniayannya agama mereka, jiwa-jiwa mereka,
kehormatan mereka danharta-harta mereka. Bahkan keamanan adalah asas semua kehidupan yang berperikemanusian. Dan
Allah telah menganugerahkan keamanan atas hamba-hamba-Nya, Allah Ta'ala
berkata:
+فَلْيَعْبُدُوارَبَّهَذَاالْبَيْتِ (3) الَّذِيأَطْعَمَهُمْمِنْجُوعٍوَآَمَنَهُمْمِنْخَوْفٍ _ [قريش/3، 4].
" Maka hendaklah mereka menyembah Robb pemilik rumah ini (Ka'bah (yang
telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari ketakutan". (Al-Qurasiy: 3-4). Dan Nabi
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata:
«من أصبح آمنا في سربه معافى في بدنه، عنده قوت يومه ، فكأنما حيزت له الدنيا»
"Siapa saja yang pada pagi harinya dia beriman di rumahnya, yang sehat
badannya serta memiliki makanan yang cukup untuk hari itu maka
seolah-olah dunia dan seluruh isinya dikumpulkan untuknya. (HR.
At-Timridziy, dari Ubadillah bin Mihshan).
Dan jika keamanan sudah hilang serta sudah goncang tiang-tiangnya maka
janganlah kamu bertanya tentang fitnah dan kerusakan yang besar yang
akan terjadi yang diakibatkan hilangnya keamanan tersebut, karena
keamanan dan keimanan adalah beriringan yang saling menguatkan
(mengharuskan), tidak bisa terpisahkan dan tidaklah para shahabat
Radhiyallahu 'Anhum hijrah dari Mekkah ke Habasyah (Etiopia) kecuali
untuk memperoleh keamanan. Dan tidaklah Nabi Muhammad Shallallahu
'Alaihi wa Sallam dan para shahabatnya yang mulia Radhiayallahu 'Anhum
hijrah dari Mekkah ke Madinah kecuali untuk mendapatkan keamanan
sehingga kaum muslimin bisa beribadah kepada Allah 'Azza wa Jalla dalam
keadaan aman. Karena bagaimana mungkin kehidupan itu bisa tegak tanpa
adanya keamanan dan ketenangan?. Dan bagaimana mungkin ditegakkan
peribadahan kepada Allah Ta'ala, berjalankan kegiatan masjid,
ditegakkannya syia'r-syi'ar Islam tanpa adanya keamanan dan ketenangan?!
Dan bagaimana mungkin kehidupan manusia bisa tegak tanpa keamanan dan
ketenangan?!.
Sesungguhnya Islam adalah agama rahmat dan penuh ketenangan dan juga
Islam adalah agama keamanan dan ketentraman, dan karena menjaga keamanan
dan ketentramanlah Allah memperingatkan kaum muslimin dari fitnah.
Allah Ta'ala berkata:
وَاتَّقُوافِتْنَةًلَاتُصِيبَنَّالَّذِينَظَلَمُوامِ نْكُمْخَاصَّةًوَاعْلَمُواأَنَّاللَّهَشَدِيدُالْعِق َابِ [الأنفال/25].
"Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa
orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah
sangat keras siksaan-Nya)". (Al-Anfaal: 25). Dan berkata Nabi
Shallallahu 'Aalihi wa Sallam ketika menjelaskan bahayanya fitnah:
«يُوشِكُ (أن يقرب) أَنْ يَكُونَ خَيْرَ مَال ِالْمُسْلِم ِغَنَمٌا
يَتْبَعُ بِهَا شَعَفَ الْجِبَالِ (أي رؤوس الجبال) وَمَوَاقِعَ الْقَطْرِ،
يَفِرُّبِدِينِهِ مِنَ الْفِتَنِ».
"Hampir-hampir akan terjadi suatu waktu yang sebaik-baik harta seorang
muslim adalah seekor kambing yang dia mengikutinya kepuncak-puncak
gunung dan tempat air yang dialari mengasingkan diri dari fitnah, dengan
membawa agamanya". (Muttafaqun 'Alaih, dari Abu Said Al-Khudriy).
Dan karena inilah tugasnya orang yang bahagia adalah menjauhi fitnah sebagaimana Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata:
«إن السعيد لَمَن جُنِّبَ الفِتَن، إن السعيد لَمَن جُنِّبَ الفِتَن، إن
السعيد لَمَن جُنِّبَ الفِتَن، ولَمن ِابْتُلِي َفصبر، فَواها (أي فوا عجبا
له».
"Sesungguhnya orang yang bahagia adalah orang yang dijauhkan dari
fitnah, sesungguhnya orang yang bahagia adalah orang yang dijauhkan dari
fitnah, sesungguhnya orang yang bahagia adalah orang yang dijauhkan
dari fitnah, dan juga diberi cobaan maka dia bersabar, maka betapa
mengagumkan kebahagian yang dimilikinya)". (HR. Abu Dawud, dari hadits
Miqdad bin Aswad).
Maka yang wajib bagi seorang muslim ketika menghadapi fitnah adalah
bersabar dan bergegas untuk beramal shalih dan menyibukan diri dengan
beribadah kepada Allah Ta'ala, karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam berkata:
بادروا بالأعمال فتنا كقطع الليل المظلم يصبح الرجل مؤمنا ويمسي كافرا أويمسي مؤمنا ويصبح كافرا يبيع دينه بعرض من الدنيا قليل.
"Bergegaslah untuk beramal ketika menghadapi fitnah, yang fitnah itu
seperti sebagian malam yang gelap yang seseorang itu beriman pada pagi
hari dan menjadi kafir di sore harinya, atau seseorang itu beriman di
sore hari lalu menjadi kafir di pagi harinya. Dia menjual agamanya
dengan harta benda dunia yang sedikit). (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
Dan wajib bagi seorang muslim untuk memenuhi panggilan Allah dan
Rasul-Nya Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ketika Allah dan Rasul-Nya
menyerunya. Karena dalam seruan itu terdapat kebahagian dunia dan
akhirat. Berkata Allah Ta'ala:
يَاأَيُّهَاالَّذِينَآَمَنُوااسْتَجِيبُوالِلَّهِوَل ِلرَّسُولِإِذَادَعَاكُمْلِمَايُحْيِيكُمْ [الأنفال/24].
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul
apabila Rasul menyeru kalian kepada suatu yang memberi kehidupan kepada
kalian).(Al-Anfaal: 24).
Dan siapa saja yang tidak memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya maka
sungguh dia memasukan dirinya ke dalam fitnah, Allah Ta'ala berkata:
فَلْيَحْذَرِالَّذِينَيُخَالِفُونَعَنْأَمْرِهِأَنْت ُصِيبَهُمْفِتْنَةٌأَوْيُصِيبَهُمْعَذَابٌأَلِيمٌ [النور/63].
"Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih). (An-Nuur: 63).
Karena seorang muslim wajib untuk berhukum dengan syari'at Allah dan
dia menundukkan dirinya dalam pergaulannya, perbuatannya, dan
aktivitasnya pada syari'at Allah Ta'ala. Hal ini tidak akan terwujud
kecuali dia harus kembali kepada ulama yang memiliki pemahaman yang
dalam dan orang yang diberi pemahaman oleh Allah Ta'ala, dan juga orang
yang diberi hikmah dan diberi petunjuk tentang kebenaran dakwah di jalan
Allah terutama waktu terjadinya fitnah, karena ketika terjadi fitnah
maka tercampurlah kebenaran dengan kebatilan sehingga perkara-perkara
menjadi samar pada kebanyakan manusia maka wajib kembali kepada ulama,
Allah Ta'ala berkata:
وَإِذَاجَاءَهُمْأَمْرٌمِنَالْأَمْنِأَوِالْخَوْفِأَ
ذَاعُوابِهِوَلَوْرَدُّوهُإِلَىالرَّسُولِوَإِلَىأُو
لِيالْأَمْرِمِنْهُمْلَعَلِمَهُالَّذِينَيَسْتَنْبِط ُونَهُمِنْهُمْ
[النساء/83].
"Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun
ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya
kepada Rasul dan ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang
ingin mengetahui kebenarannya akan dapat mengetahuinya dari mereka).
(An-Nisa': 83.(
Dan karena inilah maka agama Islam memerintahkan untuk taat kepada
pemimpin kaum muslimin dalam perkara yang bukan maksiat, supaya menjaga
keamanan dan ketenangan kaum muslimin, Allah Ta'alaberkata:
يَاأَيُّهَاالَّذِينَآَمَنُواأَطِيعُوااللَّهَوَأَطِ يعُواالرَّسُولَوَأُولِيالْأَمْرِمِنْكُمْ [النساء/59].
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kalian). (An-Nisa': 59).
Dan Islam memperingatkan dari ketidaktaatan kepada pemimpin untuk
menjauhi fitnah sebagaiamana perkataan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam:
«من خرج من الطاعة وفارق الجماعة ، فمات على ذلك فميتته جاهلية»
"Siapa saja yang keluar dari ketaatan (kepada penguasa) dan memisahkan
diri dari jama'ah (kaum muslimin), lalu dia mati dalam keadaan seperti
itu maka matinya itu adalah mati jahiliyyah". (HR. Muslim dari Abu
Hurairah).
Dan siapa saja yang ingin mematahkan tongkat kaum muslimin dan memecah
persatuan mereka serta menggoyangkan keamaan mereka maka hukumnya
sebagimana yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:
مَنْ أَتَاكُمْ وَأَمْرُكُمْ جَمِيعٌ يُرِيدُ أَنْ يُفَرِّقَ جَمَاعَتَكُمْ فَاقْتُلُوهُ (كائنا من كان).
Siapa saja yang ingin memecahkan tongkat kalian atau memecah
(persatuan) jamaah kalian maka bunuhlah (siapapun orangnya)". (HR.
Muslim dari hadits Arfajah Al-Asyja'iy).
Maka hendaknya orang-orang muslimin berhati-hati dari sebagian manusia
yang dunggu akal pikirannya, yang muda-muda umurnya, yang mereka
berusaha untuk mengobarkan fitnah, kekacauan, kebencian, kedengkian dan
kebencian diantara pemuda-pemuda mereka. Benarlah Allah ketika dia
berkata:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَى مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ
(204) وَإِذَا تَوَلَّى سَعَى فِي الْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ
الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ (205) وَإِذَا
قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللَّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْإِثْمِ فَحَسْبُهُ
جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ (206) [البقرة/204-206].
"Dan diantara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia
menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi
hatinya, padahal dia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila dia
berpaling (dari kalian), dia berjalan di bumi untuk mengadakan
kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan
Allah tidak menyukai kebinasaan. Dan apabila dikatakan kepadanya:
"Bertaqwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang
menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam.
dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya".
(Al-Baqarah: 204-206).
Sesungguhnya kami mendengar pada hari ini dan kami membaca hal-hal yang
sedang terjadi di negara-negara tetangga seperti: Somali, Iraq dan
negara lainnya yang sedang menderita dari ketidak adanya keamanan dan
ketenangan yang disebabkan adanya pergolakan, perang, perpecahan dan
pembunuhan sehingga ditumpahkanlah darah, dihancurkannya rumah-rumah,
dirusakkan kebun-kebun dan pabrik-pabrik dan tidak terpakainya
pasar-pasar dan diputuskan jalan-jalan maka di sana para manusia tidak
aman atas kehidupan mereka, tidak pula atas harta-harta mereka dan tidak
pula atas kehormatan mereka.
Semua ini sedang terjadi di sekitar kalian wahai penduduk yaman! maka
ambillah pelajaran dan berwaspadalah dari dai-dai (penyeru) fitnah yang
tujuan mereka hanyalah kepentingan pribadi mereka, dan mereka berusaha
untuk menyalakan api fitnah. Allah berkata:
كُلَّمَا أَوْقَدُوا نَارًا لِلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللَّهُ وَيَسْعَوْنَ
فِي الْأَرْضِ فَسَادًا وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
[المائدة/64].
"Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka
berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang
membuat kerusakan". (Al-Maidah:64).
Dan waspadalah kalian dari surat kabar-surat kabar (koran-koran) yang
menanam kedengkian, kebencian dan perpecahan diantara orang-orang Yaman
yang bersatu, karena sesungguhnya hal-hal yang terjadi pada hari ini
disebagian kota-kota di Yaman berupa demonstrasi, pencarian
perlindungan, fanatik pada kabilahnya dan fanatik pada daerahnya dan
terputusnya jalan-jalan umum dan adanya seruan untuk memisahkan diri
atau untuk memecahkan persatuan rakyat Yaman maka ini semua sungguh
telah menyelisihi agama Allah dan termasuk zhalim (melampui batas dan
permusuhan).
Karena fitnah itu tidak menghilangkan kerusakan kefakiran, dan tidak
pula kemaksiatan. Bahkan fitnah itu manambahi kejelekan dan menyeret
negara Yaman ke jurang kehancuran dan kerusakan serta menyeret pula pada
pembunuhan dan perang diantara orang-orang Yaman, Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata:
....إن دماءكم وأموالكم وأعراضكم عليكم حرام, كحرمة يومكم هذا فى بلدكم هذا
فى شهركم هذاوستلقون ربكم فيسألكم عن أعمالكم ألا فلا ترجعوا بعدى كفارا
يضرب بعضكم رقاب بعض.
"….Sesungguhnya darah-darah kalian (muslimin), harta-harta kalian,
kehormatan kalian adalah haram atas kalian seperti diharamkannya
(disucihkannya) hari kalian ini dalam Negara kalian ini, dalam bulan ini
dan kalian akan bertemu Robb kalian lalu dia akan bertanya kepada
kalian tentang amal-amal kalian maka ingat-ingatlah janganlah kalian
kembali ke dalama kekafiran sepeningalku yang sebagian kalian memenggal
leher atau membunuh sebagian yang lainnya". (Muttafaqun 'Alaih dari
hadits Abu Bakrah).
Dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata:
ومن قاتل تحت راية عمية يغضب لعصبة أو يدعو إلى عصبة أو ينصر عصبة فقتل
فقتلة جاهلية ومن خرج على أمتي يضرب برها وفاجرها ولا يتحاش من مؤمنها ولا
يفي لذي عهد عهده فليس مني ولست منه.
"Dan siapa saja dia berperang di bawah bendera kesombongan yang dia
marah karena kefanatikan atau dia mengajak kepada kefanatikan atau
menolong karena kefanatikan lalu dia dibunuh maka terbunuh seperti
terbunuhnya orang-orang jahiliyyah. Dan siapa saja yang dia keluar
(memerangi) umatku, dia membunuh orang-orang baik dan orang orang-orang
jeleknya serta tidak memperdulikan orang-orang mukminnya, dia tidak
menepati janji kepada orang yang memiliki janji maka dia bukan termasuk
golonganku dan aku bukan dari golongannya". (HR. Muslim dari Abu
Hurairah).
Dan dahulu salaf (pendahulu umat ini) menyukai untuk membuat permisalan
dengan bait-bait ini ketika menghadapi fitnah sebagaiamana yang
disebutkan oleh Al-Imam Al-Bukhariy:
الْحَرْبُ أَوَّلُ مَا تَكُونُ فَتِيَّةً
تَسْعَى بِزِينَتِهَا لِكُلِّ جَهُولِ
حَتَّى إِذَا اشْتَعَلَتْ وَشَبَّ ضِرَامُهَا
وَلَّتْ عَجُوزًا غَيْرَ ذَاتِ حَلِيلِ
شَمْطَاءَ يُنْكَرُ لَوْنُهَا وَتَغَيَّرَتْ
مَكْرُوهَةً لِلشَّمِّ وَالتَّقْبِيلِ
Perang itu awalnya bagaikana seorang gadis
Dia berusaha untuk menghiasi (menggiurkan semua orang-orang bodoh
Sampai jika perang sudah menyala dan berkobar bara apinya
Dan wanita tadi sudah berlalu menjadi nenek yang tidak memiliki kecantikan
Beruban yang dibenci warnanya dan sudah berubahlah dia
Tidak disenangi lagi untuk menciumnya.
Dan karena inilah maka wajib atas orang-orang muslim untuk menjauhi
fitnah dan menutup pintu-pintunya, dan mencela orang-orang yang suka
mencarinya karena perkataan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:
إنها ستكون فتن القاعد فيها خير من الماشي فيها والماشي فيها خير من الساعي
إليها ألا فإذا نزلت أو وقعت فمن كان له إبل فليلحق بإبله ومن كانت له غنم
فليلحق بغنمه ومن كانت له أرض فليلحق بأرضه......
"Akan terjadi banyak fitnah yang mana orang-orang yang duduk dalam
fitnah itu lebih baik dari pada orang-orang yang berjalan dan
orang-orang yang berjalan lebih baik dari pada orang-orang yang
berlalri-lari pelan. Ketahuilah jika fitnah itu sudah terjadi maka siapa
saja yang punya onta maka hendaklah dia mengikuti ontanya dan siapa
saja yang memiliki kambing maka hendaklah mengikuti kambingnya dan
siapa saja yang memiliki sebidang tanah (untuk bertani) hendaklah dia
pergi ke tanah itu". (HR. Muslim dari Abu Bakrah).
Dan tidak ada keselamatan bagi umat ini dari fitnah dan bencana yang
menimpanya kecuali dengan berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah
yang sesuai dengan manhajnya salaf umat ini dan dibuang sebab-sebab
perpecahan dan perselisihan. Karena Allah berkata:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا
نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ
قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا [آل عمران/103]
"Dan berpeganglah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kalian bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepada
kalian ketika kalian dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka
Allah mempersatukan hati kalian, lalu menjadilah kalian karena nikmat
Allah, orang-orang yang bersaudara".(Ali Imran: 103).
Ya Allah jauhkanlah kami dari fitnah baik itu yang nampak atau yang
tersembunyi. Ya Allah siapa saja yang ingin berbuat makar atau kejelekan
kepada rakyat Yaman atau berusaha untuk membuat perpecahan dan
perselisihan maka jadikanlah makarnya untuk kecelakaan mereka sendiri
dan hancurkanlah mereka sehancur-hancurnya. Dan segala puji bagi Allah
Robb semesta alam.
-------------------------------------------
Disadur dari ceramah: Asy-Syaikh Abu Abdirrahman Yahya bin Ali Al-Hajuriy
Disertai dengan: SEBAB-SEBAB MERAIH KEAMANAN DAN KETENANGAN DALAM KEHIDUPAN BERUMAH TANGGA, BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA
Ditulis oleh: Abul 'Abbas Khidhir bin Nursalim Al-Limboriy Al-Mulkiy
Diterjemahkan oleh: Abu Nu'aim Ali bin Mu'allim Al-Bloriy Al-Jawi
0 komentar:
Posting Komentar