Jumat, 04 Januari 2013

Alhamdulillah Kita Masih Bernafas

( TAFAKUR ) NIKMAT BERNAFAS

Alhamdulillah. Kita masih lagi mampu bernafas, masih mampu bergerak, masih mampu berfikir dan masih hidup. Andainya pagi tadi kita bangun dari tidur, dan tidak dapat melihat, apakah kita mampu berganjak daripada tempat tidur kita? Andainya setelah terjaga dari tidur pagi tadi telinga kita tidak dapat menangkap sebarang bunyi, kepada siapa kita akan mengadu? SubhanaAllah. Banyak sungguh nikmat yang kita perolehi setiap hari. Hmm… berapakah bayaran untuk semua ini? Bayaran untuk udara yang dihirup, air yang diminum, tenaga yang digunakan, kewarasan ketika berfikir dan masa yang mematangkan kita?

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah yang dilimpahkannya kepada kamu, tiadalah kamu akan dapat menghitungnya satu persatu, sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha mengasihani.” (an-Nahl, 16: 18 )

Sesungguhnya nikmat Allah adalah terlalu banyak diberikan kepada makhlukNya. Namun manusia sering lalai dan leka dengan nikmat yang dikecapi ini sehingga Allah bertanya kepada mereka yang sering mendustakan nikmat-nikmat yang diberikanNya.

Setiap hari manusia bernafas lebih dari 25 ribu kali. Dalam kurun waktu tersebut, setidaknya 180 meter persegi udara yang mengandung 5-6 meter persegi oksigen terhirup ke dalam tubuh. Kemudian setelahnya, terjadilah proses filterisasi darah secara sempurna dengan menghilangkan gas arang dan pemberian oksigen yang penting untuk tubuh. Setidaknya terdapat 200 meter persegi jaringan saluran yang membentang luas untuk bekerja menyaring darah.

Bernafas adalah proses yang melibatkan banyak sekali komponen yang tergabung dalam sistem pernafasan. Ibnu Qoyyim menjelaskan, saluran pernafasan manusia bercabang menjadi beberapa saluran yang akhirnya sampai pada saluran akhir yang sangat tipis. Setiap saluran diliputi selaput tipis yang bersambungan dengan dinding urat darah kecil. Disinilah darah dibersihkan dan mengangkut oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh.

Prof. Adnan Oktar (Harun Yahya) menjelaskan, bahwasannya setelah terhirup pertama-tama udara dibersihkan dalam hidung dan udara diatur dengan bulu-bulu yang berfungsi sebagai saringan. Bulu-bulu ini mengolah udara yang tercemar atau dingin menjadi udara yang cocok untuk paru-paru. Bulu-bulu dalam hidung bertugas menyaring, membersihkan, melembabkan, menghangatkan, dan memurnikan udara dari bakteri. Setidaknya bulu ini melindungi tubuh dari 20 miliar partikel zat asing setiap harinya.

Sesungguhnya bernafas adalah proses memberi makan sel-sel tubuh dengan oksigen. Sel-sel tubuh tidak bisa bertahan hidup kecuali jika mereka diberi oksigen. Itulah sebabnya manusia hanya dapat menahan nafas untuk waktu yang singkat saja. Juga di ketinggian, ketika kadar oksigen semakin menipis, seseorang akan merasakan berat bernafas dan dadanya kian terhimpit lantaran kesulitan mendapat oksigen. Jika hilangnya pasokan oksigen dibiarkan lebih lama lagi, maka sel-sel tubuh kemudian akan mati dan akhirnya manusia akan tewas.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution