Senin, 04 Februari 2013

Tuhan, Tunjukkan Aku Jalan Cinta

Tuhan, Salahkah Aku Mencintainya?
 
Tuhan, aku sadar, sesadar-sadarnya, aku telah salah melangkah, menitipkan hatiku kepada seseorang yang diluar kerangka jalanMu. Mencintai seseorang yang tidak seharusnya tercipta rasa itu untuknya. Rasa yang seharusnya bisa kukelolah untuk menggapai cintaMu.

Tuhan, tapi aku manusia, yang kau bekali dengan rasa cinta, dan akupun tak tahu darimana ia datang, tiba-tiba saja ia telah bersarang dihatiku. Sebuah nama tertoreh dihatiku. Salahkah aku mencintainya?

Cinta itu memang buta, dan logikaku pun tumpul ketika aku mencintainya. Mataku buta, hanya menikmati rasa yang sedemikian membuat hati kadang dilanda gelora dan juga takut, takut akan permainan rasa, yang membuatku terjatuh dan lemah. Aku lemah ketika aku sadar telah terperangkap mencintainya.

Tuhan, anugerahkan aku kekuatan, jika ternyata cinta ini memang salah, jangan tenggelamkan aku dalam kubangan lumpur cinta yang membuatku sekarat, tak mampu menolak semua rasa yang sudah mengakar kesegala persendian dan aliran darah, tolong cerabut itu dari tubuhku, aku tak sanggup mengusirnya seorang diri.

Tuhan, tunjukkan aku jalan cinta, yang memang sebenar-benarnya jalan yang telah kau restui untuk kulewati, bukan jalan yang membuatku dibakar rasa cemburu yang tak menentu, bukan jalan yang membuatku menjadi seorang yang keras hati, serta bukan jalan yang menyesatkanku dalam rimba ganasnya nafsu.

Dan andai jalan ini adalah jalan takdir yang harus kulalui, aku hanya percaya bahwa ini adalah fase pendewasaan dan penguat langkahku kedepan. Mungkin memang benar ada pepatah bilang, “kita harus dipertemukan dulu dengan seseorang yang salah, sebelum dipertemukan seseorang yang tepat”. Atau memang dia adalah seseorang yang tepat itu?

Hanya Tuhan yang tahu, dan yang aku tahu adalah aku telah menjadi buta ketika aku mencintainya.



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution