Rabu, 07 November 2012

Musuh Islam Paling Utama Yahudi dan Nasrani

Yahudi dan Nasrani adalah Musuh Islam yang Utama

Sesungguhnya jika kita mengkaji Al Qur’an dan Hadits, kita akan tahu bahwa Musuh Islam yang utama adalah kaum Yahudi dan Nasrani. Ini untuk membantah adanya sekelompok orang seperti kaum Wahabi Takfiri yang menganggap Syi’ah sebagai Musuh Utama Islam. Ada lagi yang menuding Muslim lain seperti Ahlus Sunnah Wal Jama’ah seperti NU yang rajin ziarah dan melakukan Tawassul sebagai Musyrik, Penyembah Kuburan, dsb. Sehingga “Musyrik” (baca: Orang Islam yang dikafirkan) semacam ini diperangi oleh Muhammad bin Abdul Wahab yang didukung oleh Raja Saudi Ibnu Su’ud dengan bantuan persenjataan Inggris dengan tuduhan: “Musuh Allah”.


Terlepas dari itu, hendaknya saat menyatakan sesuatu, kita senantiasa berlandaskan Al Qur’an dan Hadits. Tidak asal ngomong dengan ucapan sendiri. Mari kita lihat Siapa Musuh Utama Islam berdasarkan Al Qur’an dan Hadits! Setiap Sholat kita membaca Surat Al Fatihah. Di antara ayatnya:

“Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” [Al Faatihah 6-7]

Penjelasan Nabi atas Surat Al Fatihah yang biasa kita baca:

Hamad bin Salamah meriwayatkan dari Adi bin Hatim, dia berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah SAW ihwal ‘bukan jalannya orang-orang yang dimurkai’. Beliau bersabda, “Yaitu kaum Yahudi.’ Dan bertanya ihwal ‘bukan pula jalannya orang-orang yang sesat’. “Beliau bersabda, ‘Kaum Nasrani adalah orang-orang yang sesat.’

Demikian pula hadits yang diriwayatkan Sufyan bin Uyainah dengan sanadnya dari Adi bin Hatim. Ibnu Mardawih meriwayatkan dari Abu Dzar, dia berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah SAW tentang orang-orang yang dimurkai, beliau bersabda, ‘Kaum Yahudi.’ Saya bertanya tentang orang-orang yang sesat, beliau bersabda, ‘Kaum Nasrani.’”

Menurut penafsiran ulama, orang yang dimurkai Allah adalah kaum Yahudi. Karena selain ingkar, mereka berusaha membunuh para nabi seperti Nabi Zakaria, Yahya, Isa, dan juga Nabi Muhammad. Ada pun orang yang sesat adalah kaum Nasrani karena mereka tersesat oleh Paulus sehingga menyembah Yesus sebagai Tuhan mereka. Mengapa Yahudi adalah bangsa yang dimurkai dan dilaknat Allah? Inilah sebabnya: Ini karena mereka memang keji membunuh banyak manusia. 

Foto2 selanjutnya bisa dilihat di:


Surat Al Fatihah ini kita baca berulang-kali setiap sholat berulang-kali. Ini menandakan bahwa Allah meminta kita untuk mewaspadai kaum Yahudi dan Nasrani sebagai musuh kita yang UTAMA. Bukan yang lain. Meski yang lain juga sesat/kafir, namun prioritas harus pada Yahudi dan Nasrani. Baik kata-kata Syi’ah, NU, Penyembah Kuburan, itu tidak ada di Al Qur’an dan Hadits. Jadi kalau ada yang bilan selain Yahudi dan Nasrani sebagai Musuh Utama, itu tidak ada dasarnya. Jika kita perhatikan, maka kaum yang menyesatkan dan membantai ummat Islam itu memang kaum Yahudi dan Nasrani. di Palestina, kaum Yahudi merampok tanah Muslim Palestina sehingga jadi Negara Israel. Mereka bantai JUTAAN Muslim di sana. Ada pun di Afghanistan dan Iraq, jutaan Muslim dibantai oleh AS dan NATO (Nasrani). Liciknya AS meminta bantuan Pangkalan Militer Pakistan agar pesawat tempurnya yang jangkauannya cuma 1000 km pp (Jakarta-Bali) sehingga dengan bebas menyerang Afghanistan. Saat menyerbu Iraq pun minta bantuan pangkalan Militer Arab Saudi. Pesawat Tempur, Tank2, dan Kendaraan tempur AS dan Israel tak mungkin bisa berjalan jika tidak dibantu oleh minyak dari Negara-negara “Islam”.

Sebaliknya selain Yahudi dan Nasrani, boleh dikata jika ada membantai pun tidak sampai jutaan, bahkan ratusan ribu. Jadi Yahudi dan Nasrani memang pantas jadi musuh nomor satu. Kita baca lagi ayat lainnya:

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. ” [Al Baqarah 120]

Dari Abu Sa‘id Al Khudri, ia berkata: “Rasululah bersabda: ‘Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehingga kalau mereka masuk ke dalam lubang biawak, niscaya kalianpun akan masuk ke dalamnya.’ Mereka (para sahabat) bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apakah kaum Yahudi dan Nasrani?’ Sabda beliau: “Siapa lagi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kaum Yahudi dan Nasrani tak akan senang hingga ummat Islam mengikuti agama mereka. Minimal mengikuti sistem politik mereka seperti demokrasi. Dengan sistem ini, boleh dikata 99% dari ratusan juta pemilih tidak mengenal secara pribadi calon pemimpin yang akan dipilih. Akibatnya hanya calon pemimpin yang mengeluarkan dana besar saja (puluhan trilyun rupiah) yang mampu merebut suara lewat kampanye dan iklan di berbagai media massa. Celakanya dananya didapat dari kalangan pengusaha macam keluarga Rothschild dan Rockefeller. Akhirnya pemimpin ini cuma jadi pemimpin boneka yang mengabdi demi donaturnya. Bukan untuk rakyatnya. Sistem ekonomi mereka seperti Kapitalisme/Neoliberalisme dengan Pasar Modal, Pasar Uang, Pasar Komoditas yang penuh dengan spekulasi dan riba. Betapa banyak pejabat (bahkan dari partai Islam sekali pun) yang menjual Ekonomi dan Kekayaan ummat Islam Indonesia yang tak ternilai harganya kepada Investor Asing Zionis Yahudi macam keluarga Rothschild dan Rockefeller demi kertas dollar yang sebetulnya tidak ada harganya? Akibatnya perekonomian dan kekayaan alam ummat Islam dikuasai Yahudi. Padahal Islam punya Sistem Ekonomi Islam yang mampu mensejahterakan semua. Hukum yang dipakai ummat Islam pun bukanlah hukum Allah. Tapi hukum peninggalan penjajah Belanda yang kafir. Hukuman pemerkosa cuma 6-9 bulan meski bagi wanita yang diperkosa penderitaan itu mereka rasakan seumur hidup. Hukuman bagi pembunuh rata-rata cuma 1-7 tahun. Akibatnya pembunuhan dan perkosaan merajalela. Padahal dalam Islam, hukuman untuk pembunuh dan pemerkosa adalah mati setelah diberi kesempatan untuk tobat. Ini menimbulkan efek jera dan para penjahat tersebut tidak mungkin lagi mengulangi perbuatan jahat mereka.

“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? ” [Al Maa-idah 50]

Gaya hidup mereka seperti mengumbar aurat dan sex bebas yang dipropagandakan kaum Yahudi dan Nasrani di Hollywood, dan sebagainya diikutu oleh sebagian Muslim. Bahkan tak sedikit ummat Islam yang terjebak merayakan Hari Valentine…Sebab sesatnya kaum Yahudi dan Nasrani adalah akibat taqlid membebek membabi-buta kepada para ulama-ulama mereka:

“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah[639] dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” [At Taubah 31]

[639]. Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal. Mereka tidak mengacu lagi kepada Kitab Suci Taurat, Zabur, dan Injil yang diturunkan kepada mereka. Bahkan ada yang malah merubah ayat-ayat tersebut. Saat ini pun di kalangan ummat Islam hal serupa terjadi. Sebagian ulama mungkin belum sampai mengubah ayat-ayat Al Qur’an. Namun mereka mentafsirkan secara keliru sehingga perbuatan dan ucapan mereka bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits.

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih” [At Taubah 34]

Ciri-ciri ulama seperti ini adalah mereka dekat dengan penguasa yang zhalim dan orang-orang kafir serta menumpuk harta mereka. Ini terlihat dengan mobil dan rumah mereka yang mewah. Gaya hidup mereka beda dengan Nabi Muhammad SAW yang meski dunia dalam genggamannya, namun memilih untuk menyedekahkan hartanya dan hidup sederhana. Bahkan saat kaum Nasrani merayakan kelahiran Tuhan mereka, Yesus, ada sebagian ulama yang menghalalkan memberi ucapan Selamat Natal kepada mereka. Berbagai “dalil Al Qur’an dan Hadits” mereka berikan, padahal demi Allah, tidak pernah Nabi dan Sahabat, tabi’in, mau pun Imam Madzhab yang mengucapkan Selamat Natal kepada kaum Nasrani dengan “Dalil Palsu” yang mereka berikan. Sesatnya kaum Yahudi dan Nasrani karena mereka mengikuti ulama mereka membabi-buta. Kita jangan taqlid pada ulama seperti mereka. Pegang teguh Al Qur’an dan Hadits. Ikutilah ulama yang lurus yang berpedoman pada Al Qur’an dan hadits. Bukan yang menyimpang dan sesat. “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” [Al Israa' 31]

Yang aku takuti terhadap umatku ialah pemimpin-pemimpin yang menyesatkan. (HR. Abu Dawud)
Celaka atas umatku dari ulama yang buruk. (HR. Al Hakim)

Seorang ulama yang tanpa amalan seperti lampu membakar dirinya sendiri (Berarti amal perbuatan harus sesuai dengan ajaran-ajarannya). (HR. Ad-Dailami) Kita memang harus mengikuti ulama. Tapi ikutilah ulama yang lurus yang mematuhi Al Qur’an dan Hadits. Bukan Ulama Su’/Jahat yang menyesatkan! Oleh karena itu kita juga wajib mempelajari Al Qur’an dan Hadits sehingga kita tahu mana ulama yang mengikutinya dan mana yang menyimpang. Sabda Rasulullah Saw: “Aku tinggalkan padamu dua hal, yang tidak akan sesat kamu selama berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan sunnah Nabi-Nya.”(HR Ibnu ‘Abdilbarri) Selain kaum Yahudi dan Nasrani, ada lagi Musuh Islam lainnya yang levelnya tentu di bawah kaum Yahudi dan Nasrani. Karena mereka ini sekedar antek. Yaitu kaum MUNAFIK. Apa ciri-ciri kaum Munafik? Orang-orang yang beriman tidak akan mengambil kaum Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. [Al Maa-idah 51]

Hanya orang munafik yang dekat dengan kaum Yahudi dan Nasrani yang saat ini tengah memusuhi Islam dan membantai ummat Islam:

“Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana.” Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.” [Al Maa-idah 52]

Memang kelompok sesat juga harus kita lawan misalnya Ahmadiyyah dan Islam Liberal yang sudah difatwa sesat oleh Majelis Ulama Indonesia. Meski demikian, jika MUI belum memfatwakan satu kelompok Islam sebagai sesat/kafir, hendaknya kita menahan diri. Senjata ummat Islam harusnya dikerahkan terlebih dulu ke kafir harbi seperti Yahudi dan Nasrani yang memerangi ummat Islam. Setelah itu, baru yang lainnya. Jika tidak, ummat Islam keburu kehabisan darah jika saling bunuh dengan sesama. Sebaliknya Yahudi dan Nasrani tertawa terbahak-bahak menyaksikan kebodohan kita. Nabi dalam Nubuwatnya menyatakan bahwa ummat Islam akan memerangi kaum Yahudi hingga habis:

Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.’ Kecuali (pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” [HR Muslim no. 2922, Imam Ahmad no. 27502 dan 10476,  Bukhari no. 2926]

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:

Dari Nabi saw. bersabda: Kamu sekalian pasti akan memerangi orang-orang Yahudi, lalu kamu akan membunuh mereka, sehingga batu berkata: Hai muslim, ini orang Yahudi, kemari dan bunuhlah dia!. (Shahih Muslim No.5200)

Kenapa orang-orang Yahudi diperangi? Karena mereka sangat kejam. Bahkan wanita dan anak-anak pun tidak lepas dari kekejaman mereka. 

Silahkan lihat foto dan videonya: 


Saat ada kelompok Munafik Abdullah bin Ubay yang mengaku Muslim, Nabi tak mau memerangi mereka. Khawatir ummat Islam terpecah-belah dan orang2 kafir menganggap ummat Islam suka membunuh sesama. Jadi yang diperangi Nabi adalah orang yang benar-benar kafir dan mengakui kekafirannya. Kalau pun kita harus memerangi kaum yang sesat, itu dilakukan setelah kita memerangi orang-orang yang jelas-jelas kafir harbi sebagaimana yang telah digambarkan Al Qur’an dan saat ini juga diberitakan luas di media massa, yaitu: Yahudi dan Nasrani (AS dan Israel). Harus ada PRIORITAS UTAMA!

Kita tahu bagaimana kaum Yahudi dan Nasrani melakukan berbagai penghinaan terhadap Allah, Islam, Al Qur’an, dan Nabi Muhammad. Mereka juga melindungi para penghina. Mulai dari Salman Rushdie (Penulis Satanic Verses) yang difatwa Mati oleh Khomeini, Penghinaan Nabi oleh kartunis Denmark, pembakaran Al Qur’an oleh pendeta Terry Jones, dan terakhir pembuatan film yang menghina Islam oleh Sam Bacille. Ada banyak kartun penghinaan jika kita Google yang amat menghina Islam, Nabi, dan Al Qur’an. Namun saya tak tega memuatnya di sini. Insya Allah peringatan Allah agar kita mewaspadai Yahudi dan Nasrani sebagai musuh yang utama itu adalah benar.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” [Ali 'Imran 118]

Lalu bagaimana sikap kita terhadap kaum Yahudi dan Nasrani? Terhadap mereka yang nyata memerangi ummat Islam seperti di Israel, Afghanistan, dan Iraq, wajib kita memerangi mereka sehingga mereka menghentikan kezalimannya dan keluar dari wilayah yang mereka duduki:

“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!.” [An Nisaa' 75]

Tapi terhadap mereka yang damai, tidak dibenarkan kita menyerang mereka:

“Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya. Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka. ” [An Nisaa' 90]

Perang hanya boleh ada di “MEDAN PERANG”. Nabi tidak pernah melakukan huru-hara/pembunuhan di wilayah Musuh seperti Kota Mekkah, wilayah Persia, dan wilayah Romawi. Jadi pemboman di wilayah yang bukan medan perang meski itu wilayah negara musuh, apalagi di wilayah Indonesia yang mayoritas Muslim tidak dapat dibenarkan:

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Al Baqarah 256]
“(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah”. Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” [Al Hajj 40]
 
Selengkapnya bisa dibaca di:


Meski demikian, tidak pantas negara-negara Islam mempunyai Kedubes AS dan Israel selama negara-negara tersebut masih menjajah dan membunuh ummat Islam. Apalagi negara seperti AS jelas-jelas menguras kekayaan alam Indonesia. Misalnya dari emas dan perak yang didapat di Papua, cuma 1% yang diberikan kepada Indonesia sementara perusahaan AS Freeport dapat 99%. Tak aneh jika Freeport kaya dan mayoritas rakyat Indonesia miskin dan melarat. Kita juga tetap harus waspada terhadap upaya pemurtadan/kristenisasi terhadap ummat Islam yang dilakukan oleh para misionaris dengan memperkuat aqidah/iman ummat Islam. Itulah musuh Islam yang utama berdasarkan Al Qur’an dan Hadits yang sahih. Selain itu, banyak juga musuh yang harus kita “perangi” termasuk hawa nafsu kita sendiri:

”Dan kami berlindung kepadanya dari kejahatan jiwa kami dan kejelekan perbuatan-perbuatan kami.” (HR. Nasai)

Dari Fadhalah bin Ubaid berkata: Aku telah mendengar Rasulullah bersabda:

اَلْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي اللهِ

“Seorang Mujahid adalah orang yang berjuang untuk memerangi hawa nafsunya karena Allah” (HR. Tirmidzi, shahih)

Bahkan beliau mengatakan bahwa Jihadun Nafs adalah seutama-utama jihad. Dalam sebuah hadits disebutkan:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ r: أَيُّ الْجِهَادِ أَفْضَلُ ؟, قَالَ: أَفْضَلُ الْجِهَادِ أَنْ تُجَاهِدَ نَفْسَكَ وَ هَوَاكَ فِي ذَاتِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

Dari Abu Dzar  berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah: “Jihad manakah yang paling utama?”, beliau bersabda: “Seutama-utama jihad adalah engkau memerangi dirimu dan hawa nafsumu karena dzat Allah” (HR. Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah, shahih)

----------------------------------
Referensi:






0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution