Senin, 12 November 2012

Pesta Nikah Bukan Syarat Pernikahan

Pada dasarnya menikah itu tidak butuh biaya yang besar walau bukan berarti tanpa biaya. yang penting dalam pernikahan itu adalah di penuhinya semua syaratnya. Seprti ada pengantin tentunya, penghulu, wali buat wanita, saksi dan mas kawin. bila itu sudah ada ijab kabul bisa dilaksanakan dan tentunya dengan tambahan saksi dari kantor urusan agama agar pernikahan kita tidak hanya sah dan halal. Tapi juga sah di mata hukum negara. Untuk uruan pesta itu bukan syarat pernikahan.


Nikah Yuk.

" Nikah...Belom kepikiran nih." atau " Ya sih. tapi calonnya cari di mana?" nah, yang jawab begini pasti sudah pingin (ehm ehm). Menikah adalah Sunah Rosul SAW, setiap kita pasti ingin. Tapi sudahkah kita mempersiapkan diri menghadapinya? saat ini kita melihat ada fenomena pelecehan terhadap lembaga perkawinan, bekalilah diri kita agar tidak jadi bagian darinya. Sebelum ada zina menikahlah. Bukankah Rosul berkata bahwa salah satu orang yang akan di tolong Allah adalah yang menikah karena hendak menjaga kesuciannya. Rosul bersabda. wahai pemuda, barangsiapa yang telah mampu kawin, maka kawinlah. karena itu dapat menundukan pandangan dan lebih dapat memelihara kemaluan. dan barangsiapa yang belum mampu kawin, maka berpuasalah, karena puasa akan menjadi perisai baginya." (HR Ahmad).

Siap siap dari sekarang

1. Persiapkan diri dengan matang
Menikah bukan urusan sembarangan, kadarnya barangkali sama dengan menghadapi peperangan. Persiapan kudu ada, kalau tidak kita akan mati konyol atau kalah telak dalam pertempuran.

2. Mulai dari sekarang
mempersiapkan diri menuju pernikahan seharusnya sudah dilakukan sejak seseorang masih bujang atau gadis. bukan hanya sebulan dua bulan menghadapi pelaminan. bisa stres!! Prof Dr dr H Dadang hawari dalam tulisannya amembagi persiapan pernikahan kedalam tiga aspek, yaitu: Aspek Fisik, mental dan psikososial. Aspek fisik meliputi usia dan kondisi fisik. Aspek mental meliputi Kepribadian dan pendidikan. sedangkan Aspek Psikososial meliputi agama, latar belakang budaya, latar belakang keluarga, pergaulan serta pekerjaan dan kondisi materi.

3. Komitmen dan tanggung jawab
Dari tiga aspek yang di sebutkan Prof Dr dr H dadang Hawari tadiyang paling mendasar adalah aspek psikologis. banyak pemuda dengan usia yang lebih dari cukup dan fisik yang sudah matang tapi belum juga menikah. Barangkali dua kata ini bisamemberikan jawaban. Komitmen dan tanggung jawab. niat menikah akan mentah bila belum berani berkomitmen dan bertanggung jawab.

4. Orang tua perlu turun tangan
Untuk mencapai pernikahan yang barokah dan bahagia selayaknya aspek aspek persiapan di atas memang harus sudah ada sebelum kita menikah. tapi bagaimana bila aspek fisik dan kejiwaan sudah oke tapi belum ada kesiapan Finansial? Solusinya tentu saja merujuk pada hadits Rosul saw di atas yaitu berpuasa. tapi bagaimana jika berpuasa  ternhyata tidak mampu meredam. Sharing dengan orang tua adalah langkah yang tepat, mungkin mereka bisa membantu memberi tambahan modal finansial untuk menikah. tapi jangan di manfaatkan dengan meminta yang macam macan. Sudah minta sama orang tua pingin pesta tujuh hari tujuh malam pula, itu durhaka namanya.


Nah semoga beruntung.
 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution