Dua Sifat yang Tidak Akan Pernah Berkumpul
Di bawah ini beberapa sifat yang tidak akan terkumpul dengan sifat yang lain. Semoga menjadi bahan pengetahuan dan amalan.
Tidak akan terkumpul:
- Debu berjihad di jalan Allah dengan Asap Neraka Jahannam
- Sifat bakhil (kikir) dengan keimanan.
- Sifat bakhil (kikir) dengan keimanan.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لاَ يَجْتَمِعُ غُبَارٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَدُخَانُ جَهَنَّمَ فِى جَوْفِ عَبْدٍ أَبَدًا وَلاَ يَجْتَمِعُ الشُّحُّ وَالإِيمَانُ فِى قَلْبِ عَبْدٍ أَبَدًا ».
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak
akan terkumpul selamanya debu di dalam perperangan di jalan Allah
dengan asap neraka Jahannam di dalam mulut seorang hamba dan tidak akan
terkumpul selamanya sifat bakhil dan keimanan di dalam hati seorang
hamba.” HR. An Nasai dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab
Shahih Al Jami’, no. 7616.
- Orang kafir dengan pembunuhnya
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « لاَ يَجْتَمِعُ كَافِرٌ وَقَاتِلُهُ فِى النَّارِ أَبَدًا ».
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Tidak akan terkumpul seorang kafir dengan pembunuhnya di
dalam neraka selamanya.” HR. Muslim.
- Kekafiran dengan keimanan
- Dusta dengan kejujuran
- Sifat khianat dengan amanah
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لا يجتمع الإيمان و الكفر في قلب امرئ ، و لا يجتمع الكذب و الصدق جميعا ، و لا تجتمع الخيانة و الأمانة جميعا ».
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Tidak terkumpul keimanan dan kekafiran di dalam hati seorang
muslim, dan tidak terkumpul kedustaan dan kejujuran selamanya dan tidak
terkumpul sifat khianat dan amanat seluruhnya.” HR. Ibnu Wahb di dalam
kitab Al Jami’, dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Silsilat
Al Ahadits Ash Shahihah, no. 1050.
- Keimanan dengan sifat hasad
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « لاَ يَجْتَمِعَانِ فِى النَّارِ مُسْلِمٌ قَتَلَ كَافِرًا ثُمَّ سَدَّدَ وَقَارَبَ وَلاَ يَجْتَمِعَانِ فِى جَوْفِ مُؤْمِنٍ غُبَارٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَفَيْحُ جَهَنَّمَ وَلاَ يَجْتَمِعَانِ فِى قَلْبِ عَبْدٍ الإِيمَانُ وَالْحَسَدُ ».
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Tidak akan terkumpul di dalam nerakan seorang yang telah
membunuh seorang kafir, kemudian dia mendekatkan diri kepada kebaikan,
tidak akan terkumpul keduanya di dalam mulut seorang beriman debu di
dalam perperangan dan asap neraka Jahannam dan tidak akan terkumpul
keduanya di dalam hati seorang hamba keimanan dan sifat hasad.” HR. An
Nasai dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih At Targhib Wa
At Tarhib, no. 1271.
- Ikhlas dengan kecintaan terhadap pujian, sanjungan
Syeikh Abdul Muhsin hafizhahullah berkata:
لا يجتمع الإخلاص ومحبة المدح والثناء في قلب المؤمن إلا كما يجتمع الضب والنون يعني: حيوان البحر مع حيوان البر، واجتماعهما لا يكون؛ لأن حيوان البحر إذا خرج منه مات، وحيوان البر إذا دخل البحر مات، فاجتماعهما لا يكون،
Artinya: “Tidak akan terkumpul ikhlas
dan kecintaan terhadap pujian dan sanjungan di dalam hati seorang
beriman kecuali sebagaimana terkumpulnya hewan dhabb dengan ikan,
maksudnya adalah hewan air dengan hewan darat tidak akan kumpul keduanya
terjadi, karena hewan laut jika keluar dari laut maka ia akan mati, dan
hewan darat jika jika masuk ke dalam air dia akan mati, maka kumpulnya
keduanya tidak akan terjadi.” Syarah Sunan Abi Daud.
- Kuburan dengan masjid
إنه لا يجتمع في دين الإسلام قبر ومسجد والحكم للسابق منهما؛ فإن كان القبر موجوداً أولاً وأتي بالمسجد وبني عليه يهدم المسجد، وإن كان المسجد مبنياً أولاً وأدخل الميت في المسجد ينبش الميت ويخرج من المسجد ويبقى المسجد كما كان، ولا يجمع بين المسجد والقبر.
Artinya: “Sesungguhnya tidak akan
terkumpul di dalam agam Islam, kuburan dan masjid dan hukum untuk yang
lebih dahulu dari keduanya, jika kuburan ada lebih dahulu dan kemudian
masjid dan dibangun di atasnya maka dihancurkan masjid, dan jika masjid
di bangun duluan lalu mayat dimasukkan ke dalam masjid, maka dibongkar
kuburan mayat dan dikeluarkan dari masjid dan dibiarkan masjid seperti
semula dan tidak akan terkumpul antara masjid dan kuburan.“ Syarah Sunan
Abi Daud.
- Ikhlas dengan kecintaan terhadap pujian, sanjungan dan kecintaan terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
لا يجتمع الإخلاص في القلب ومحبة المدح والثناء والطمع فيما عند الناس إلا كما يجتمع الماء والنار والضب والحوت
Artinya: “Ikhlas tidak akan terkumpul di
dalam hati dengan kecintaan terhadap pujian dan sanjungan serta
kerakusan terhadap apa yang dimiliki oleh manusia kecuali terkumpulnya
antara air dan api atau antara adh Dhabb (binatang darat) dan ikan
(binatang air).” Lihat kitab Al Fawaid. (by.alquran-sunnah)
Ditulis oleh Ahmad Zainuddin
0 komentar:
Posting Komentar