Dijodohkan Siapa Takut?
Hari gini dijodohkan? Seperti zaman Siti
Nurbaya saja. Itulah tanggapan yang umumnya akan diberikan ketika
seseorang mendengar kata dijodohkan atau perjodohan. Namun, tidak ada
salahnya kamu mengkaji ulang pernyataan ini. Benarkah perjodohan itu selalu buruk? Tidak adakah sisi positif yang dapat dipetik dari perjodohan?
Jodoh, rezeki, dan mati setiap insan
telah ditentukan oleh Tuhan. Namun, manusia memikul tanggung jawab untuk
berikhtar.
Tentang jodoh, adakah manusia yang dapat memastikan kapan
akan bertemu jodoh, bertemu jodoh di mana, melalui jalan apa, dan kapan
menikah? Tidak ada yang dapat meramalkan sebelumya bukan? Buktinya,
banyak sekali sepasang kekasih yang telah merenda jalinan kisah asmara
bertahun-tahun, tetapi ada aral melintang dan kisah mereka tidak
berakhir di pelaminan. Tidak berjodoh, itulah ungkapan yang umumnya
dikatakan atas kenyataan ini.
Dari sini, bukankah sangat mungkin bahwa
perjodohan yang ditawarkan orang tua atau saudara memang jalan yang
gariskan oleh Tuhan bagi kamu untuk bertemu belahan jiwa sejatimu? Jadi,
jika kamu sudah siap untuk menikah, tetapi beum menemukan pasangan yang
cocok, sementara orang tua atau saudara kamu menawarkan untuk
menjodohkan kamu dengan orang yang belum kamu kenal, sebaiknya kamu
tidak langsung menolaknya. Apalagi, sambil marah-marah dan tersinggung.
Berikut adalah sikap bijak yang dapat kamu ambil menghadapi tawaran perjodohan dari orang tua atau kerabat.
1. Yakinlah bahwa orang tua atau kerabat
yang berniat menjodohkan kamu dengan seseorang memiliki niat yang baik.
Mereka menyayangi kamu dan tidak mungkin berniat menjerumuskan kamu ke
hal-hal yang tidak baik atau merugikan. Jodoh yang mereka pilihkan
untukmu pasti baik dalam pandangan mereka.
2. Yakinlah bahwa jika Tuhan
menghendaki, apa pun bisa terjadi. Jika Tuhan menghendaki perjodohan
itu, tidak satu ada manusia pun yang dapat menghalanginya.
3. Katakan bahwa kamu bersedia berteman
dan mengadakan penjajakan dengan orang yang akan mereka jodohkan dengan
kamu. Sekali lagi berteman dan berusaha saling mengenal lebih jauh,
bukan setuju untuk langsung dijodohkan.
4. Jika dari perkenalan dan penjajakan
tersebut, juga setelah melalui berbagai pertimbangan, kamu merasa bahwa
dia bukanlah sosok yang kamu cari, kamu dapat mengatakan kepada dia dan
orang yang telah berusaha menjodohkan kamu bahwa kalian hanya cocok
sebagai teman. Mereka pasti akan mengerti karena di awal kamu sudah
mengatakan bahwa kalian baru mengadakan penjajakan, bukan langsung
terikat dalam satu ikatan. Dari proses ini, kamu pun telah manambah satu
lagi teman ke dalam daftar teman-temanmu.
5. Jika dari perkenalan dan penjajakan
tersebut kalian merasa cocok, kalian akan lebih mudah melanjutkan
hubungan ke jenjang pernikahan. Hal ini karena restu dari kedua keluarga
telah kalian dapatkan sejak awal kalian melangkah untuk saling
mengenal.
Perjodohan dapat menjadi jalan yang tidak kamu sangka-sangka untuk mendapatkan jodoh idaman.
0 komentar:
Posting Komentar