Pengertian Wira'i (Wara')
Wira'i bisa diartikan bersikap dan berlaku hati-hati terhadap hal-hal
yang makruh dan hal-hal yang syubhat. Hal-hal yang makruh adalah sesuatu
yang jika ditinggalkan oleh seseorang maka ia akan mendapat pahala dan
jika dilakukan maka tidak ada dosa atau pun pahala baginya. Jadi,
hal-hal yang makruh adalah sesuatu yang lebih baik untuk ditinggalkan
dari pada dilakukan. Sedangkan, hal-hal yang syubhat adalah segala
sesuatu yang belum jelas hukumnya, sesuatu yang belum jelas antara halal
dan haramnya, baik yang berupa makanan, pakaian, tempat, dan lain
sebagainya.
Jadi, wira'i atau sering disebut juga wara' adalah berhati-hati dalam
melakukan segala sesuatu yang berkaitan dengan hukum Islam. Menghindari
hal-hal yang makruh dan menjauhi segala sesuatu yang syubhat. Berlaku
wira'i merupakan rahasia diri agar seseorang terhindar dari sesuatu yang
haram. Orang yang wira'i (berhati-hati) berarti orang yang menjaga
dirinya dari sesuatu yang membuatnya tergoda oleh bujukan setan. Selalu
mengingat akan kebesaran Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Rasulullah saw. menjelaskan tentang pentingnya berlaku wira'i dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana beliau bersabda:
اَلْحَلاَلُ بَيْنٌ وَ الْحَرَامُ بَيْنٌ. وَبَيْنَهُمَا اُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهَا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ التَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدِ اسْتَبْرَأُ لِعِرْضِهِ وَدِيْنِهِ, وَمَنْ وَقِعَ فَى الشُّبُهَاتِ وَاقِعٌ الْحَرَامَ, كَالرَّاعِى حَوْلَ الْحِمَى يُوْشِكُ اَنْ يَقَعَ فِيْهِ
Artinya: "(Barang yang) haram dan yang halal sudah sangat jelas,
tetapi di antara keduanya ada barang-barang yang menyerupai
(samar-samar), tidak diperhatikan oleh umumnya manusia maka orang yang
memelihara dirinya dari syubhat, berarti bersih agama dan kehormatannya.
Sedangkan yang terjerumus ke dalam syubhat, berarti terjerumus pula
dalam haram, seperti orang menggembala domba di sekeliling tempat
larangan, mungkin lama-lama ia akan melanggar larangan tersebut."
Demikian pentingnya seseorang berlaku wira'i dalam kehidupannya sehingga
mereka yang memelihara dirinya dari hal-hal yang syubhat maka akan
terjaga agama dan kehormatannya. Demikian pula sebaliknya, mereka yang
tidak menjaga diri dari hal-hal yang syubhat maka akan terjerumus ke
dalam sesuatu yang haram.
-------------------------------------------
Keutamaan Bersikap Wira'i (Wara')
Banyak keutamaan yang akan didapat oleh mereka yang menerapkan wira'i
(wara') dalam kehidupannya. Orang yang bersikap wira'i dijanjikan oleh
Allah swt. akan masuk surga. Rasulullah saw. pernah bersabda, "Ada enam
perkara jika kamu menyanggupinya maka kelak kau akan masuk surga. Enam
perkara tersebut antara lain: 1) Jika bicara jangan bohong. 2) Jika
berjanji jangan mengingkari (khianat). 3) Jika dipercaya jangan pula
khianat. 4) Peliharalah matamu dari hal-hal haram. 5) Pelihara pula
kemaluanmu (alat fital) jangan sampai berbuat haram (zina dan
lain-lain). 6) Peliharalah tanganmu dan kakimu dari hal-hal yang haram
(mencuri, bermaksiat, dan lain-lain)."
Diriwayatkan oleh Hasan dari Imran Husain, Nabi Muhammad saw. bersabda,
"Allah swt. berfirman: "Hai hamba-Ku, laksanakan kewajibanmu pada-Ku,
pasti kamu menjadi manusia terbaik dalam hal ibadah. Dan hindarilah
larangan-Ku pasti kau jadi manusia terbaik dalam hal wira'i. Dan
terimalah rezeki yang Kuberikan kepadamu, pasti kau jadi manusia
terkaya."
Fudlail 'ladl berkata bahwa ada lima bukti kebahagiaan dan kecelakaan seseorang. Lima bukti kebahagiaan tersebut yaitu:
- Keyakinan dalam hati (mantap).
- Wira'i dalam agama.
- Zuhud dalam dunia (harta).
- Malu di mata (ketika berbuat maksiat).
- Takut kepada Allah swt. di seluruh tubuh (badan).
Sedangkan lima bukti kecelakaan seseorang yaitu:
- Keras hati, tidak menerima nasehat apapun.
- Kering mata, tidak punya rasa kasih sayang.
- Tidak punya rasa malu dalam melakukan pelanggaran terhadap hukum Allah swt.
- Rakus harta dunia hingga lupa daratan.
- Berhayal tiada batas (panjang angan-angan).
*) Dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar