Selasa, 15 Januari 2013

Siapasih yang Tidak Ingin Hidup Bahagia

Bahagia itu Sederhana

Dalam hidup ini berbagai peristiwa silih berganti terjadi dalam hidup kita baik susah senang, kalah menang, sedih gembira, sukses gagal, sesuai dengan harapan kienginan kita maupun yang tidak,  sehat sakit, taat maksiat dll.


Ketika kita diberi sakit kita baru mengerti betapa mahal dan nikmatnya arti sehat, Ketika diberi kegagalan baik dalam cinta, bisnis, keluarga dan lain-lain kita akan mengerti bahwa kesuksesan itu bisa kita peroleh dari serangkaian peristiwa kegagalan. Gagal adalah sukses yang tertunda.

Ketika kita diberi kesedihan entah karena kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup ini entah itu teman, sahabat , ortu, pekerjaan, kesempatan dll maka kita akan mengerti betapa bahagianya kita ketika  kita bisa meraih, melewati waktu bersama sesuatu yang berharga dalam hidup kita.

ALLAH SWT mengajari kita rasa sedih agar suatu saat kita bisa mengerti arti sebuah bahagia, memberi kita rasa gagal agar kita mengerti sukses itu seperti apa dan memberi rasa sakit agar kita mengerti sehat itu seperti apa.   

Jadi yakinlah bahwa apapun yang terjadi dalam hidup kita adalah yang terbaik menurut ALLAh SWT untuk kita . Belajarlah untuk mensyukuri, menerima dan berfikir positif untuk semua apapun yang terjadi dalam hidup kita.

QS AL BAQARAH 216
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."

Begitu pula bahagia ada berbagai cara dapat kita lakukan untuk meraihnya. Dari artikel ini kita bisa melakukan salah satu cara agar hidup bahagia. Ada juga cara lainnya seperti :

1. Melakukan sholat tahajud , memperbanyak doa di sepertiga malam terakhir.

2. Memperbanyak sedekah Salah satu cara dengan sedekah setiap akan atau sesudah sholat wajib 5 kali dalam sehari.

 3. Memperbanyak membaca Al Quran. Selain memperoleh pahala dengan membacanya, kita juga bisa memperoleh ketenangan hati, syafaat,    syifa   , dll.


Membaca Al Quran dalam Pandangan Islam

Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.

Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.

Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang men dengarkannya.

Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Alqur’an.

Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an.

Alquran memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.

Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Alquran. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Alquran lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Alquran memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).

Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).

Atau juga, “Dan Kami telah menurunkan dari Alquran, suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (Q.S.17:82).

Atau, “Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah-lah hati menjadi tentram” (Q.S. 13: 28).
Unsur Meditasi Al Qur’an

Kitab ini, tentu saja bukanlah sebuah buku sains ataupun buku kedokteran, namun Alqur’an menyebut dirinya sebagai ‘penyembut penyakit’, yang oleh kaum Muslim diartikan bahwa petunjuk yang dikandungnya akan membawa manusia pada kesehatan spiritual, psikologis, dan fisik.

Kesembuhan menggunakan Alqur’an dapat dilakukan dengan membaca, berdekatan dengannya, dan mendengarkannya. Membaca, mendengar, memperhatikan dan berdekatan dengannya ialah bahwasanya Alqur’an itu dibaca di sisi orang yang sedang menderita sakit sehingga akan turun rahmat kepada mereka. Allah saw menjelaskan,“Dan apabila dibacakan Alqur’an, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al A’raf: 204)

Menurut hemat penulis, salah satu unsur yang dapat dikatakan meditasi dalam Alquran adalah, pertama, auto sugesti, dan kedua, adalah hukum- ukum bacaan yaitu waqaf.

Aspek Auto Sugesti

Alqur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berisikan firman-firman Allah. Banyak sekali nasihat-nasihat, berita-berita kabar gembira bagi orang yang beriman dan beramal sholeh, dan berita-berita ancaman bagi mereka yang tidak beriman dan atau tidak beramal sholeh. Maka, alqur’an berisikan ucapan-ucapan yang baik, yang dalam istilah Alqur’an sendiri, ahsan alhadits. Kata-kata yang penuh kebaikan sering memberikan efek auto sugesti yang positif dan yang akan menimbulkan ketenangan.

Platonov telah membuktikan dalam eksperimennya bahwa kata-kata sebagai suatu Conditioned Stimulus (Premis dari Pavlov) memang benar-benar menimbulkan perubahan sesuai dengan arti atau makna kata-kata tersebut pada diri manusia. Pada eksperimen Plotonov, kata-kata yang digunakan adalah tidur, tidur dan memang individu tersebut akhirnya tertidur.

Pikiran dan tubuh dapat berinteraksi dengan cara yang amat beragam untuk menimbul kan kesehatan atau penyakit.

Zakiah Daradjat mengatakan bahwa sembahyang, do’a-do’a dan permohonan ampun kepada Allah swt , semuanya merupakan cara-cara pelegaan batin yang akan mengembalikan ketenangan dan ketentraman jiwa kepada orang-orang yang melakukannya.

Bahagia Itu Sederhana

Siapa sih orang yang tidak ingin hidup bahagia, setiap orang pasti menginginkannya begitupun saya. Namun banyak orang masih berfikir, harta dan kekuasaan lebih bisa memberikan kebahagiaan. Lalu mengapa masih ada sebagian orang yang merasa gamang, tidak merasa bahagia dengan hidupnya meskipun berlimpah materi. Jadi materi bukanlah segala-segalanya yang membuat hidup kita bahagia.

Kesederhanaan ternyata juga bisa mengantarkan kebahagiaan, bahkan kesuksesan. Loh bagaimana bisa? Hmm… lihatlah beberapa ilmuwan, hasil penemuan besar mereka rata-rata ditemukan secara sederhana. Yang akhirnya membuat mereka bahagia dengan penemuannya karena bisa berguna untuk ilmu pengetahuan. Salah satu contohnya yang terjadi pada ilmuwan besar Newton, yang menemukan hukumnya ketika sedang duduk-duduk dibawah pohon apel, disanalah awal mula tercipta hukum gravitasi. Di awali dari kejadian yang sederhana bukan? namun dari buah pikiran seorang Newton dari kejadian yang sederhana tsb bisa menghasilkan suatu teori yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Hidup ini tak lepas dari peristiwa suka dan duka yang datang silih berganti. Jadi mari kita mulai dengan melakukan cara kecil yang cukup sederhana yang bisa mengantarkan kita menjadi bahagia, tidak perlu dibuat rumit dan berat. Cukup dengan mencoba melakukan hal sederhana berikut ini :

Tertawa atau tersenyum
Dengan tertawa beban hati akan menjadi ringan, sejenak bisa melepaskan beban dan stress. Tertawa atau tersenyum merupakan bagian dari ekspresi wajah yang bisa membuat orang lain yang melihatnya pun ikut bahagia. Cobalah melakukan sesuatu yang bisa membuat kita tertawa lepas, bisa dengan membaca bacaan humor atau menonton film komedi. Atau dengan menonton debat para politisi di televisi, bukankah bisa membuat kita tertawa melihat kelucuan mereka, bahkan mereka kadang lebih lucu dari pada pelawak. Jadi janganlah hidup yang katanya semakin susah ini, dibikin tambah ruwet. Cukup sederhana dengan tersenyum atau tertawa bisa bahagia. Meski mungkin hanya sesaat.

Lakukan hobi yang kita sukai
Cobalah melakukan hal yang kita sukai. Jika hobi berkebun, lakukanlah dengan hati yang riang. Pasti akan ada rasa bahagia menjalaninya. Atau yang punya hobi menulis, tulislah sesuatu yang ada dalam pikiranmu. Mengeluarkan ide, unek-unek, rasa galau atau berbagi pengalaman dalam suatu tulisan, bukankah itu suatu hal sederhana yang membuat kita bahagia. Bahkan dari hobi menulis, jika sampai bisa dibuat buku, bukankah itu suatu hal yang diawali dari kesederhanaan hingga bisa meraih kesuksesan, yang pada akhirnya memberi kita perasaan bahagia.

Memiliki sahabat yang baik
Sering kita dengar ungkapan “ A friend in need is a friend indeed ” Seorang teman yang baik adalah teman yang selalu hadir jika dibutuhkan, jika kita sedang ada masalah ia bisa menawarkan solusi atau minimal memberikan empati atau sekedar hanya jadi pendengar yang baik terhadap keluh kesah yang membuat kita merasa nyaman karena keberadaannya. Jika kita menemukan teman seperti itu maka layak ia disebut sahabat. Karenanya sahabat bisa menjadi sumber kebahagiaan kita, sebagai teman berbagi suka dan duka. Otomatis kita bahagia jika memiliki sahabat yang baik.

Cari hikmah dibalik peristiwa yang kita alami.
Hidup ini tak lepas dari berbagai peristiwa yang kita alami. Dari peristiwa yang menyenangkan sampai peristiwa yang tidak menyenangkan, semuanya mengandung hikmah yang kadang tidak kita sadari. Bahkan dari peristiwa yang tidak menyenangkan pun, ada berkah yang tersembunyi. Saya sendiri pun mencoba belajar memahami hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi, meski itu suatu peristiwa yang tidak menyenangkan sekalipun. Pernah saya menyesali keputusan yang telah saya ambil, resign dari perusahaan yang stabil kondisinya istilahnya saya bekerja di area “comfort zone”. Kemudian saya malah pindah ke perusahaan yang secara manajemen kacau balau, saat awal kepindahan saya tidak menyadarinya karena perusahaan tsb merupakan perusahaan baru. Sehingga saya tidak bisa menggali informasi lebih dalam mengenai perusahaan tsb. Ternyata kondisi perusahaan diluar ekspektasi saya. Namun saya jalani dengan ikhlas meski berat, konsekuensi yang harus saya jalani atas pilihan saya. Tapi akhirnya saya mendapatkan banyak hikmah, saya anggap suatu pengalaman berharga yang menempa saya bagaimana menghadapi permasalahan sesungguhnya dalam pekerjaan sekaligus melatih kesabaran, karena disanalah saya merasakan kerasnya persaingan ditambah kondisi perusahaan yang tidak stabil. Jadi jika kita bisa menangkap hikmah dibalik peristiwa, masih ada kebahagiaan yang kita rasakan.

Berbagi dengan sesama
Tidak dapat dipungkiri jika kita bisa membantu orang lain, ada perasaan bahagia dalam diri kita. Coba kita lihat dijalanan masih banyak orang yang nasibnya tidak seberuntung kita, saat kita bertemu dengan tunawisma tentu membuat kita bersyukur bahwa kita masih memiliki rumah untuk tempat kita berteduh. Meski sebuah rumah yang sederhana, jika kita memiliki rasa syukur itu, maka tentu akan membuat kita bahagia dengan keadaan diri kita.

Rasa bahagia sesungguhnya ada dalam hati masing-masing orang, dan beberapa hal sederhana yang saya share ditulisan ini tak lepas dari apa yang saya rasakan sendiri bahwasannya melakukan hal-hal sederhana tsb bisa membuat saya bahagia. Sebenarnya masih banyak hal sederhana lainnya untuk meraih kebahagiaan.

Selalu bersyukur atas nikmat yang kita rasakan dan berterimakasih atas semua yang kita dapatkan, hal yang cukup sederhana, namun bisa memberi rasa bahagia. Jadi bersyukurlah ketika mendapat anugerah, bersabarlah saat mendapat musibah. Dan jangan lupa selalu berprasangka baik kepada-Nya dan serahkan hidup kita kepada sumber kebahagiaan abadi, Allah SWT.

“ Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”. Kalimat ini diulang hingga 31 kali di dalam Al-Quran surat Ar-Rahman.

Semoga bermanfaat . Terima kasih


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution