Melindungi Si Kecil dari Gangguan Makhluk Halus
Al-Ustadzah Ummu Umar Asma
Sebagai makhluk kecil yang baru terlahir ke dunia, anak-anak masih
dalam kondisi yang sangat lemah. Mereka membutuhkan pertolongan,
perlindungan, dan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya. Inilah
salah satu tugas orang tua terhadap mereka. Dengan hikmah-Nya, Allah
menumbuhkan rasa kasih sayang dalam hati orang tua terhadap
anak-anaknya.
Dengan senang hati orang tua senantiasa berusaha memenuhi
kebutuhan jasmani dan rohani mereka, tanpa perasaan berat sedikit pun.
Hal ini terus berlangsung seiring dengan pertumbuhan mereka. Mereka
terus membutuhkan orang tua dalam menjalani kehidupan. Oleh karena itu,
kita perlu mengetahui hal-hal yang bermanfaat kemudian memberikannya
kepada mereka, dan hal-hal yang bermudarat kemudian menghindarkannya
dari mereka.
Pembaca Qonitah, semoga Allah senantiasa menjaga kita semua,
sebagaimana telah disebutkan di atas, kebutuhan anak tidak terbatas pada
jasmani saja, tetapi juga mencakup sisi rohani. Bahkan, kebutuhan
rohani ini lebih besar daripada kebutuhan jasmani mereka. Jadi, selain
menjaga agar perut mereka selalu kenyang, badan mereka selalu hangat dan
terlindung dari panas ataupun hujan, kita sangat perlu menjaga kalbu
mereka agar senantiasa lurus sesuai dengan fitrahnya. Kita perlu
menanamkan aqidah yang benar dalam diri mereka sehingga mereka menjadi
manusia yang berpegang teguh pada agama ini.
Hal terpenting lainnya adalah melindungi anak-anak dari
pengaruh-pengaruh buruk yang ada di sekitar mereka. Pengaruh buruk
tersebut bisa berasal dari sesuatu yang tampak atau bisa dirasakan,
seperti udara yang sangat dingin atau sangat panas, gangguan orang
jahat, musik, dan sebagainya. Kebanyakan orang tua telah mengetahui hal
semacam ini dan berusaha melindungi anak-anak darinya.
Namun, ada pula gangguan yang terkadang tidak disadari oleh orang
tua. Inilah yang akan menjadi bahasan kita sekarang, yaitu melindungi
anak-anak dari gangguan makhluk-makhluk halus yang tidak tampak oleh
kita.
Pembaca yang mulia, tidak diragukan lagi bahwa setan adalah musuh
terbesar manusia. Mereka akan selalu berusaha mengganggu manusia selama
hidupnya, semenjak terlahir ke dunia sampai menjelang wafatnya. Sekuat
apa pun manusia, tetap harus menghindari gangguan setan ini dengan
meminta perlindungan kepada Allah darinya.
Dalam firman-Nya yang agung, Allah subhanahu wa ta’ala memerintah kita,
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ نَزۡغٞ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِۚ إِنَّهُۥ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ٢٠٠
“Dan apabila setan mengganggumu, mintalah perlindungan kepada Allah.
Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (al-A’raf: 200)
Dalam ayat yang lain Allah juga berfirman,
وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنۡ هَمَزَٰتِ ٱلشَّيَٰطِينِ ٩٧ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحۡضُرُونِ ٩٨
“Dan katakanlah, ‘Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari
bisikan-bisikan setan, dan aku berlindung kepada-Mu, wahai Rabbku, dari
kedatangan mereka kepadaku’.” (al-Mu’minun: 97—98)
Apabila demikian perintah Allah subhanahu wa ta’ala pada manusia yang sudah berakal, bagaimana halnya si kecil kita, yang masih sangat lemah? Tentu saja tugas kita, sebagai orang tua, adalah melindungi dan menjaga mereka.
Bagaimana Melindungi Anak dari Setan
Melindungi anak dari setan bisa dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan tuntunan Rasulullah, yaitu:
1. Mendoakan mereka dengan doa,
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“Aku memintakan perlindungan bagi kalian berdua dengan
kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari setiap setan, sengatan
binatang, dan dari pandangan mata yang berbahaya.” (Hadits ini
dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Misykatul Mashabih no.
1535)
Beliau mendoakan kedua cucu beliau, Hasan dan Husain, dengan doa ini.
Beliau juga mengatakan bahwa Nabi Ibrahim pun mendoakan kedua putra
beliau, Ismail dan Ishaq, dengan doa ini. Oleh karena itu, sebagai orang
tua, kita mesti mengamalkannya. Kita lindungi buah hati kita dengan
membacakan doa ini pada waktu pagi dan petang.
2. Menjaga rumah dengan senantiasa berzikir kepada Allah.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah mengabarkan,
إِذَا
دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ
طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ. وَإِذَا
دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ:
أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ طَعَامِهِ،
قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
“Apabila seseorang masuk ke rumahnya dengan berzikir kepada Allah
subhanahu wa ta’ala ketika masuk dan ketika hendak makan, berkatalah
setan (kepada teman-temannya, -ed.), ‘Tidak ada tempat bermalam dan
makan malam bagi kalian.’ Apabila dia masuk tanpa menyebut nama Allah,
setan berkata, ‘Kalian mendapat tempat bermalam.’ Apabila dia juga tidak
berzikir ketika hendak makan, setan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat
bermalam dan makan malam’.” (HR. Muslim no. 3762)
3. Menjaga mereka di awal malam.
Rasulullah juga memberi kita tuntunan untuk menjaga diri, anak, dan rumah kita dari setan. Beliau bersabda,
إِذَا
كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ،
فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ
اللَّيْلِ فَخَلُّوهُمْ وَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ
اللهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا، وَأَوْكُوا
قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ، وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا
اسْمَ اللهِ، وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا، وَأَطْفِئُوا
مَصَابِيحَكُمْ
“Apabila malam telah datang atau pada waktu sore, tahanlah anak-anak
kalian karena setan sedang berkeliaran ketika itu. Apabila telah berlalu
sesaat dari awal malam, biarkanlah mereka. Tutuplah pintu-pintu dan
sebutlah nama Allah (membaca basmalah) karena setan tidak bisa membuka
pintu yang ditutup (dengan menyebut nama Allah). Tutuplah tempat minum
kalian dan sebutlah nama Allah. Tutuplah bejana-bejana kalian dengan
menyebut nama Allah, walaupun dengan membentangkan sesuatu di atasnya,
dan padamkanlah lampu-lampu kalian.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Mungkin kebanyakan kaum muslimin masih asing dengan adab-adab ini.
Tidak sedikit dari mereka yang belum hafal, bahkan belum pernah tahu
tentang doa memintakan perlindungan bagi anak-anak tersebut. Banyak pula
dari mereka yang keluar masuk rumah pada malam hari dengan ringan tanpa
membaca basmalah. Bahkan, terkadang mereka biarkan pintu dan jendela
terbuka lebar. Mereka biarkan pula anak-anak bermain, berkeliaran di
luar rumah setelah matahari terbenam. Lebih-lebih masalah menutup tempat
minum dan bejana dengan menyebut nama Allah. Sungguh, adab-adab ini
masih jarang diamalkan oleh kaum muslimin. Allahul musta’an.
Semua ini tidak lain disebabkan kurangnya ilmu mereka tentang
teladan-teladan Rasulullah dalam kehidupan. Oleh karena itu, kita
berharap agar Allah senantiasa memberikan petunjuk kepada kita semua
untuk selalu mengamalkan Sunnah Rasulullah dalam segala sisi kehidupan,
termasuk dalam hal perlindungan terhadap buah hati kita. Mudah-mudahan
mereka tumbuh dengan aman, tanpa tersentuh oleh godaan dan gangguan
setan.
Semoga, dengan penjelasan singkat ini, kaum muslimin semakin tahu
arti penting perlindungan terhadap anak-anak, lalu mengamalkannya dalam
keseharian mereka. Hanya Allahlah yang memberikan petunjuk.
0 komentar:
Posting Komentar