Seumpama Sebuah Koper

Kepastian

Kata siapa kita semua tidak sedang menanti?

Semua makhluk yang hidup pasti sedang menanti… Padahal umumnya kita paling benci dengan menanti atau menunggu… karena bisa saja yang dinanti berakhir tidak pasti, sesuatu yang ditunggu-tunggu tidak muncul, tidak hadir. Tahukah wahai insan, setiap kita sedang dalam penantian?

Yaitu penantian akan K E P A S T I A N.

Kepastian itu adalah … k e m a t i a n.

Kematian yang selalu menimbulkan rasa takut bagi diri-diri yang bernyawa. Kematian yang menghantui kita yang entah kapan akan terjadi itu. Kematian yang seperti apakah kelak akan kita hadapi? Entah berakhir dalam keadaan baik atau sebaliknya.

Seumpama sebuah koper. Saat kita pergi, koper itu selalu penuh dengan perbekalan. Sudahkah koper kita sudah penuh dengan perbekalan. Perbekalan akan amal kebaikan…karena perjalanan kita yang sangat panjang tengah menanti disana.

Sungguh dunia ini, hanya ibarat losmen tempat singgah sebentar. Ibarat seorang musafir diri-diri kita ini. Dan seorang musafir akan kembali ke tempat asalnya… Sungguh kemegahan dunia ini, celakalah yang tertipu dengan dunia. 

Bersusah payah, kerja keras sampai berlelehan peluh kelelahan hanya demi menumpuk dolar perdolar, lalu mengabaikan yang pasti datang. 

 Jangan jadikan kami ya Allah sebagai insan yang tertipu dengan dunia yang fana ini…

Kepastian itu akan menghampiri kita, siapapun diri kita, siapapun yang berada di bumi ini. Dan yang sering terabaikan, adalah bahwa saya, kita semua sedang menantikannya, entah dengan perbekalan cukup atau … bahkan tidak ada perbekalan di dalamnya. Na’udzubillah.
Bukankah doa kita semua untuk bertemu kepastian itu dalam keadaan husnul khotimah? Semoga kita diberi taufiq oleh Allahu ta’ala untuk memperbanyak perbekalan catatan amal kebaikan. Amiin.

 by.faedahilmu