Mempersiapkan Anak Memasuki Usia Baligh
Dalam perkembangannya,
seorang anak akan mengalami perubahan secara fisik maupun psikis dari
masa kanak-kanak mennuju masa dewasa. Di antara dua masa tersebut, ada
masa peralihan, yang bisa di kenal dengan istilah reaja atau masa puber.
Namun, dalam pandangan Islam status seorang hamba di hadapan syariah
hanya di akui dalam dua fase, yaitu fase kanak-kanak dan fase dewasa
(baligh) Adanya perbedaan di antara dua fase ini disebabkan perbedaan
dalam hal terbebani hukum syariah (mukkalaf) dan tidak terbebani hukum
syariah (ghayru mukallaf).
Seorang yang telah dewasa (baligh) dan
memiliki akal yang sehat secara oomatis terkena segala konsekuensi dan
bertanggung jawab penuh atas seluruh amal perbuatannya. Dia mendapat
pahala jika melakukan perbuatan wajib dan sunnah, dan berdosa ketika
melakukan perbuatan haram. Adapun anak kecil atau orang dewasa yg tidak
sempurna akalnya maka tidaklah terbebani.
Tanda-tanda baligh
Tanda-tanda baligh
biasanya terjadi ketika anak mencapai usia 10-15 tahun untuk anak
perempuan dan 12-15 tahun untuk anak laki-laki. Dengan ciri-ciri tertentu
seperti :
tumbuhnya bulu dada, bulu-bulu halus pada anak laki-laki, suara
membesar hingga terjadi menstruasi (haid) atau bermimpi (ihtilam).
Secara psikologis tampak pada rasa “ingin dilihat cantik atau jantan”,
ketertarikan terhadap lawan jenis, emosi yang meledak-ledak, dan lain-lain. Oleh
karena itu penting bagi rang tua untuk mengamati perkembangan anak-anaknya
dan mempersiapkan segala yg dibutuhkan baik secara fisik, mental, ilmu
maupun amal sehingga ketika baligh kepribadian islam anak telah
terbentuk.
Mempersiapkan anak-anak
memasuki usia baligh tidak hanya semata-mata mempersiapkan mereka secara
individu untuk bisa menjalani hidup, tetapi juga dalam rangka
menjalankan tugas mulia yaitu sebagai hamba AlLah Swt. Artinya, memasuki
usia baligh anak dipersiapkan menjadi pemimpin yang terbaik bagi umat
pada masa yang akan datang untuk menegakkan kalimat AlLah di muka Bumi
dan menyebarkan Islam sebagai rahmatan lil’alamin melalui tegaknya
syariah dan khilafah.
Berikut ini hal-hal
yang dapat dilakukan orang tua dalam mempersiapkan anaknya memasuki
usia baligh seawal mungkin (sejak usia pra baligh sekitar 7 tahun
sampai 10 tahun) :
- Mengokohkan keyakinan (aqidah)
- menanamkan konsekuensi beriman pada Al Qur’an
- Hal-hal yang wajib atau sunah sudah harus dibiasakan
- Perbekalan tsaqofah Islam
- Mengajarkan dan membiasakan adab-adab (akhlak islami) terhadap orang tua
- Membentengi anak dari pengaruh tayangan
- dalam hal pergaulan dengan lawan jenis, mulai di biasakan terpisah antara laki-laki dan perempuan.
- menjelang baligh mereka diajari tentang pengetahuan tanda-tanda baligh (menstruasi dan mimpi)
- membekali anak dengan keterampilan hidup
- Anak yg berusia 10th ke atas mulai diajak berfikir untuk membaca persoalan umat
- Pemanfaatan teknologi
- Melatih keberanian
0 komentar:
Posting Komentar