Lampu Dalam Kaca
Seorang ilmuwan, Thomas Alfa Edison, penemu bola lampu,
telah melakukan lebih dari seribu percobaan sebelum dia berhasil
menemukan temuannya, dia tidak akan berhasil kecuali setelah Allah
memberi hidayah padanya untuk meletakkan kaca disekeliling lampu guna
menutupi kawat yang berpijar, dan juga menambah kekuatan cahaya yang
dihasilkan, hingga lampu itu benar-benar bermanfaat bagi manusia.
Seandainya ilmuwan tersebut mengetahui ayat-ayat mukjizat dalam al-Qur’an,
maka dia pasti akan tahu sejak awal bahwa lampu itu membutuhkan kaca
yang menutupinya agar berhasil dan bersinar lebih lama seperti yang
diinginkan. Itulah bukti firman Allah SWT :
“ Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. perumpamaan
cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di
dalamnya ada pelita besar. pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu
seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan
dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang
tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah
barat(nya, yang minyaknya (saja) Hampir-hampir menerangi, walaupun tidak
disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing
kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat
perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala
sesuatu. “ ( QS. An-Nur:35 )
Demikianlah, Thomas Alfa edison, seperti juga penemu lainnya, mereka mati dalam keadaan tidak tahu bahwa Al-Qur’an yang Mulia
telah mendahului mereka kepada banyak penemuan sekalipun hanya dengan
isyarat. Mereka sukses dengan penemuan-penemuan mereka untuk melayani
manusia yang tidak memberi manfaat apapun bagi mereka, karena satu sebab
ringan, yaitu mereka tidak mendapatkan nikmat terbesar yaitu Islam.
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kita kaum Muslimin.
0 komentar:
Posting Komentar