Kamis, 08 November 2012

Sahabat yang Tulus Itu Pasangan Hidup Kita

Pasangan Hidup Kita=Sahabat Sejati Kita

Tuhan menjanjikan sebuah pahala yang amat besar bagi sebuah persahabatan yang tulus. Persahabatan yang dilandasi keinginan suci untuk mendapatkan rida-Nya. Kita semua tentunya berharap untuk bisa masuk ke dalam kelompok orang-orang beruntung tersebut.  Bagaimana jika persahabatan tersebut kita bangun saja dalam rumah tangga kita sendiri? Kita jadikan saja pasangan hidup kita sebagai sahabat lahir dan sahabat batin. Daripada  jauh-jauh mencari sahabat yang tak pasti, lebih baik kita menjadikan orang yang telah lama mendampingi hidup kita  sebagai karib terbaik, sebagai sahabat sejati.


Jangan sebaliknya, jangan malah menjadikan orang-orang terdekat yang ada dalam lingkaran hidup kita sebagai orang asing. Merekalah yang banyak tahu tentang isi dalaman kita. Kita telah dipertemukan dalam sebuah ikatan suci. Sebaiknya tidak saling menyakiti. Kita sebaiknya saling mengingatkan dengan pasangan kita. Pasangan hidup kita adalah motivator terbaik yang reputasinya melebihi motivator yang selama ini sering muncul di layar kaca televisi kita. Jika salah satu di antara kita mengalami masa-masa kesedihan, maka kita dapat saling menghibur, bisa saling memotivasi.

Alangkah nikmatnya hidup berumah tangga itu. Namun, kita sering mengingkari kenikmatan tersebut. Dalam perjalanan sering kali kita terpukau oleh kenikmatan sesaat; tergoda oleh kelebat bayang-bayang semu.  Akibatnya, kita terjerumus ke jurang yang amat dalam. Orang-orang terdekat yang mestinya menjadi sahabat, justru menjauh. Dan semua itu merupakan buah akibat dari kecerobohan kita dalam mengelola prilaku hidup kita sendiri.

Jika kamu merupakan bagian dari orang-orang tersebut, mohon untuk segera bertobat. Permohonan maaf itu bukan semata-mata disampaikan kepada Tuhan, melainkan dialamatkan pula kepada orang-orang teredekat dalam keluarga. Mereka adalah istri atau suami yang telah disakiti, anak-anak yang telah kita telantarkan, ayah-ibu kita yang tak pernah kita dengar nasihatnya.

Kembalikan hidup kita ke jalan yang benar; ke jalan terbaik yang telah Tuhan tunjukkan.  Mari kita rajut kembali jalan hidup kita agar berbuah kebahagiaan bagi kita serta orang-orang terdekat kita. Berjanjilah untuk segera angkat kaki dari segala kesesatan ini. Kita rangkul erat-erat pasangan hidup kita. Kita jadikan kembali dirinya sebagai penyemangat hidup, sumber inspirasi yang tak ada habisnya. Dia adalah sahabat terbaik kita. 

Dan persahabatan kita, insya Allah, berada dalam genggaman rida-Nya. Sehingga, kebahagiaan adalah kata kunci yang akan kita nikmati bukan semata-mata di dunia saja, melainkan di yaumil akhir nanti.

Pendamping hidup kita adalah sahabat, motivator, inspirasi, dan pahala terbaik yang  pernah Tuhan anugerahkan dalam kehidupan kita. Jangan dipungkiri sekaligus jangan disakiti!  

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution