Pasangan Hidup Kita=Sahabat Sejati Kita
Tuhan menjanjikan sebuah pahala yang amat besar bagi sebuah persahabatan yang tulus.
Persahabatan yang dilandasi keinginan suci untuk mendapatkan rida-Nya.
Kita semua tentunya berharap untuk bisa masuk ke dalam kelompok
orang-orang beruntung tersebut. Bagaimana jika persahabatan tersebut
kita bangun saja dalam rumah tangga kita sendiri? Kita jadikan saja
pasangan hidup kita sebagai sahabat lahir dan sahabat batin. Daripada
jauh-jauh mencari sahabat yang tak pasti, lebih baik kita menjadikan
orang yang telah lama mendampingi hidup kita sebagai karib terbaik,
sebagai sahabat sejati.
Jangan sebaliknya, jangan malah
menjadikan orang-orang terdekat yang ada dalam lingkaran hidup kita
sebagai orang asing. Merekalah yang banyak tahu tentang isi dalaman
kita. Kita telah dipertemukan dalam sebuah
ikatan suci. Sebaiknya tidak saling menyakiti. Kita sebaiknya saling
mengingatkan dengan pasangan kita. Pasangan hidup kita adalah motivator
terbaik yang reputasinya melebihi motivator yang selama ini sering
muncul di layar kaca televisi kita. Jika salah satu di antara kita
mengalami masa-masa kesedihan, maka kita dapat saling menghibur, bisa
saling memotivasi.
Alangkah nikmatnya hidup berumah tangga
itu. Namun, kita sering mengingkari kenikmatan tersebut. Dalam
perjalanan sering kali kita terpukau oleh kenikmatan sesaat; tergoda
oleh kelebat bayang-bayang semu. Akibatnya, kita terjerumus ke jurang
yang amat dalam. Orang-orang terdekat yang mestinya menjadi sahabat,
justru menjauh. Dan semua itu merupakan buah akibat dari kecerobohan
kita dalam mengelola prilaku hidup kita sendiri.
Jika kamu merupakan bagian dari
orang-orang tersebut, mohon untuk segera bertobat. Permohonan maaf itu
bukan semata-mata disampaikan kepada Tuhan, melainkan dialamatkan pula
kepada orang-orang teredekat dalam keluarga. Mereka adalah istri atau
suami yang telah disakiti, anak-anak yang telah kita telantarkan,
ayah-ibu kita yang tak pernah kita dengar nasihatnya.
Kembalikan hidup kita ke jalan yang
benar; ke jalan terbaik yang telah Tuhan tunjukkan. Mari kita rajut
kembali jalan hidup kita agar berbuah kebahagiaan bagi kita serta
orang-orang terdekat kita. Berjanjilah untuk segera angkat kaki
dari segala kesesatan ini. Kita rangkul erat-erat pasangan hidup kita.
Kita jadikan kembali dirinya sebagai penyemangat hidup, sumber inspirasi
yang tak ada habisnya. Dia adalah sahabat terbaik kita.
Dan
persahabatan kita, insya Allah, berada dalam genggaman rida-Nya.
Sehingga, kebahagiaan adalah kata kunci yang akan kita nikmati bukan
semata-mata di dunia saja, melainkan di yaumil akhir nanti.
Pendamping hidup kita adalah
sahabat, motivator, inspirasi, dan pahala terbaik yang pernah Tuhan
anugerahkan dalam kehidupan kita. Jangan dipungkiri sekaligus jangan disakiti!
0 komentar:
Posting Komentar