Hadapilah Hidup Apa Adanya
Rasulullah bersabda: “Siapa yang berada
di waktu pagi dalam keadaan aman di tempatnya, sehat tubuhnya, punya
tenaga untuk bekerja pada hari itu, maka seolah-olah ia memiliki dunia
dan seluruh isinya.” Apabila kita mempunyai hati yang lapang maka kita
dan milyuner adalah sama.
Sesungguhnya kehidupan itu adalah dalam
batas hari ini saja. Bahwasanya kehidupan dalam batas satu hari tidak
berarti mengabaikan kehidupan mendatang secara keseluruhan. Atau
meninggalkan persiapan kearah masa depan. Karena sesungguhnya
memperhatikan dan memikirkan masa depan adalah hal yang wajar dan
lumrah. Ada perbedaan antara memperhatikan masa depan dan hanyut di
dalamnya, mempersiapkannya, dengan sibuk memikirkan hari ini dan
mempersiapkan hari esok yang dapat bermanfaat di masa depan.
Maka, jalanilah hidup ini sesuai dengan
kenyataan yang ada. Jangan larut dalam khayalan dan jangan pernah
menerawang ke dalam imajinasi. Hadapi kehidupan ini apa adanya,
kendalikan jiwa kita untuk dapat menerima dan menikmatinya.
Bagaimanapun, tidak mungkin semua teman tulus kepada kita dan semua
perkara sempurna di mata kita. Bahkan istri kita pun tak akan pernah
sempurna di mata kita. “Janganlah seorang mukmin mencela seorang
mukminah (istrinya), sebab jika ia tidak suka pada salah satu
kebiasaannya maka dia bisa menerima kebiasaan yang lainnya.”
Kita harus dapat melupakan kenangan pahit
masa lalu dan menyadari bahwa sibuk memikirkan masa lalu adalah usaha
yang sia-sia, mustahil dan bodoh. Di samping itu kita juga tidak boleh
terlalu merisaukan masa depan. Namun demikian kita harus mempersiapkan
diri untuk menyonsong hari depan. Kebaikan, keburukan, penyakit,
musibah, yang akan terjadi dimasa mendatang, tidak di ketahui oleh
seorang pun, semuanya berada di tangan Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana, bukan di tangan manusia. Kita hanya di haruskan untuk
berusaha menggapai kebaikan dan menghindari keburukan. Karena itu,
setiap manusia harus mempunyai keyakinan kuat bahwa berkat
pertolongan-Nya ia akan terhindar dari kekacauan dan meraih cerahnya
masa depan. Sehingga dalam menjalani hidup ini, hatinya di penuhi dengan
rasa tenanga dan jauh dari rasa sedih dan gundah hati.
Pada dasarnya mengejar sesuatu yang belum
waktunya merupakan tindakan bodoh. Karena hanya akan menimbulkan
was-was dan praduga yang tidak-tidak. Sebaliknya seseorang harus mengisi
hari-harinya (masa sekaranmg) dengan berbagai aktivitas yang
bermanfaat, bukan hanya terpaku memikirkan masa depan yang memang
menjadi rahasia Tuhan. Mulailah hidup baru bersama hari yang baru,
tinggalkan masa depan yang belum pasti dan tidak menyibukkan pikirannya
dalam memanjangkan angan-angan di masa yanga akan datang.
Allah menghendaki dunia ini sebagai
tempat bertemunya dua hal yang saling berlawanana, dua jenis yang saling
bertolak belakang, dua kubu yang saling berseberangan dan dua pendapat
yang saling bertentangan. Yakni yang baik dengan yang buruk, kebaikan
dan kerusakan, kebahagiaan dan kesedihan. Dan setelah itu, Allah akan
mengumpulkan semua yang baik, kebagusan dan kebahagiaan itu di surge.
Adapun yang buruk, kerusakan dan kesedihan akan di kumpulkan di neraka.
“Dunia ini terlaknat, dan terlaknat semua yang ada di dalamnya, kecuali
dzikir kepada Allah dan semua yang berkaitan dengannya, seorang yang
alim dan seorang yang belajar.”
Pada setiap yang buruk dan tidak kita
sukai, maka dari itu, padamkanlah panasnya keburukan pada setiap hal itu
dengan dinginnya kebaikan yang ada padanya. Itu kalau kita mau selamat
dengan adil dan bijaksana. Karena, betapapun setiap luka ada harganya. by. blogsakinah
0 komentar:
Posting Komentar