3 Ciri Orang yang Lulus Ujian Ramadhan
Ramadhan 1436 H baru saja berlalu. Kini umat Muslim berada di bulan Syawal.
Tujuan utama ibadah puasa yang diwajibkan pada bulan Ramadhan adalah menjadi manusia takwa. Lalu, apakah ciri orang yang lulus ujian Ramadhan sehingga berhak menyandang gelar manusia takwa?
Tujuan utama ibadah puasa yang diwajibkan pada bulan Ramadhan adalah menjadi manusia takwa. Lalu, apakah ciri orang yang lulus ujian Ramadhan sehingga berhak menyandang gelar manusia takwa?
Menurut Ustadz Andi Ghalib, ciri orang yang lulus ujian Ramadhan itu disebutkan oleh Allah SWT di dalam Alquran Surah Ali Imran ayat 134.
“Di ayat tersebut Allah SWT mengungkapkan ada tiga ciri orang yang lulus ujian Ramadhan dan meraih derajat takwa,” kata Ustadz Andi Ghalib
Pertama, kata Ustadz
Andi Ghalib, senang berbagi atau memberi, baik dalam keadaan lapang
maupun sempit. “Kalau pada bulan Ramadhan dia senang berinfak atau
memberi, maka setelah Ramadhan, ia tetap senang bersedekah, bahkan lebih
banyak lagi,” kata pemenang Audisi Da’i TPI itu.
Kedua, Andi menambahkan, pandai menjaga amarah. Pada bulan Ramadhan, kaum Muslim berusaha menahan amarah, karena amarah bisa membatalkan puasa, minimal membatalkan pahala puasa. “Orang yang lulus ujian Ramadhan, tidak hanya pandai menahan amarah pada bulan Ramadhan. Setelah Ramadhan pun ia akan selalu menjaga amarah. Ia tidak gampang marah,” papar Andi.
Ciri ketiga, kata Andi, saling memaafkan kepada sesama manusia. “Ciri yang ketiga ini merupakan jawaban Allah yang sangat kongkret. Bagaimana sesama Muslim itu saling memaafkan. Bahkan seandainya pun kita tidak salah, namun kita berani meminta maaf,” tutur Andi Ghalib.
Kedua, Andi menambahkan, pandai menjaga amarah. Pada bulan Ramadhan, kaum Muslim berusaha menahan amarah, karena amarah bisa membatalkan puasa, minimal membatalkan pahala puasa. “Orang yang lulus ujian Ramadhan, tidak hanya pandai menahan amarah pada bulan Ramadhan. Setelah Ramadhan pun ia akan selalu menjaga amarah. Ia tidak gampang marah,” papar Andi.
Ciri ketiga, kata Andi, saling memaafkan kepada sesama manusia. “Ciri yang ketiga ini merupakan jawaban Allah yang sangat kongkret. Bagaimana sesama Muslim itu saling memaafkan. Bahkan seandainya pun kita tidak salah, namun kita berani meminta maaf,” tutur Andi Ghalib.
0 komentar:
Posting Komentar