Rukun Iman
Makna dari iman itu merupakan dasar untuk mengkaji iman kepada Allah Swt. Definisi iman dalam ilmu tauhid yakni Tashidu bil qolbi (meyakini dengan hati), Talfadzu bil lissan (diucapkan dengan lisan), dan Taf’alu bil Arkan
(mengamalkan dengan seluruh anggota badan).Untuk iman kepada Allah,
terlebih dahulu harus mengenal Allah bukan berarti mencari zat Allah ada
dimana.
“Bukan mencari zat Allah, tapi cari ciptaan Allah supaya kita
mensyukuri nikmat Allah kemudian kita taat kepada Allah,” kata Ustad M.
Yamin. Setelah kita mengenal Allah, maka secara otomatis bisa mengimani
Allah. Sekarang yang menjadi masalahnya adalah, bagaimana
mengaplikasikan iman kepada Allah? Menurut Ustad M. Yamin, ada empat cara untuk mengaplikasikan iman
kita kepada Allah.
Pertama, sama seperti yang telah disebutkan
sebelumnya yaitu mengenal Allah. Mengenal Allah dapat dilakukan misalnya
dengan mengenal nama-nama Allah, seperti yang ada dalam Asma’ul Husna.
Kedua, kenali kedudukan Allah. Sehingga dapat mengenali kedudukan
kita sebagai hamba-Nya. Hal ini dapat membantu proses pemantapan iman
kepada Allah.
Ketiga, menjalankan perintah Allah. Seorang yang beriman kepada Allah
sudah tentu harus menjalankan perintah Allah, karena hal ini bisa
mejadi ukuran keimanan seseorang kepada Allah.
Keempat, menjauhi larangan Allah. Hal ini juga hampir sama dengan
menjalankan perintah Allah, yakni dapat menjadi tolak ukur keimanan
seseorang kepada Allah.
Pada kenyataannya, banyak hal yang membuat menghalangi keimanan kita
kepada Allah. Salah satunya adalah dengan adanya jepitan dunia. Tiga hal
yang harus dihindari agar tidak terkena jepitan dunia diantaranya,
berijtihad atas kehendak sendiri, bertaklid (ikut-ikutan), dan diam.
Minimal kita mampu membentengi tiga hal itu. Lakukan sebagaimana Nabi
Ibrahim memahami sesuatu melalui sebuah perenungan.
“Sedetik saja mentafakuri kemaslahatan ilmu, lebih baik dari 70 tahun,” ungkap Ustad M. Yamin.
0 komentar:
Posting Komentar