Tiga “Sahabat” yang Mengajak ke Neraka
Ada tiga “sahabat” yang harus Muslimah waspadai. Mereka amat dekat di keseharian, namun bisa membawa Muslimah mencicipi api neraka.
Tiga “sahabat” itu adalah suudzon, tajassus, dan ghibah.
Tiga “sahabat” ini mewarnai hablumminannas (hubungan dengan sesama manusia). Mari berkenalan dengan ketiganya agar bisa menjauhi mereka.
Yang pertama, suudzon. Suudzon artinya berburuk sangka.
Dalam hubungan sosial dengan sesama muslim, suudzon menjadi penghalang
utama. Ketika berburuk sangka pada seseorang, kita akan menganggap buruk
semua yang dilakukannya.
Jika Muslimah suudzon terhadap seseorang, akan sulit menerima
informasi positif seputar orang tersebut. Karena, otak dan hati sudah
tertutup dari kebenaran. Muslimah akan merasa paling benar dan tidak
bisa menghargai orang lain.
Yang kedua, tajassus. Tajassus bisa di artikan sebagai perbuatan memata-matai, menyelidiki, dan mencari berita. Tajassus bukan seperti penyelidikan yang dilakukan polisi saat mengejar penjahat. Tajassus lebih kepada mencari-cari kesalahan orang lain. Hal ini jelas dilarang dalam al Quran.
Yang ketiga, ghibah. Ghibah bisa diartikan menyebut, membuka, dan membongkar aib orang lain dengan maksud buruk. Ghibah juga bisa disamakan dengan bergunjing dan bergosip.
Jika pun aib seseorang benar adanya, tidak boleh diumbar karena akan
menyakiti hatinya. Dan jika aib itu tidak benar, maka kita telah
melakukan fitnah.
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang
menggunjing sebagian yang lain…” (QS. Al Hujurat: 12)
Suudzon, tajassus, dan ghibah adalah rangkaian dosa yang amat dekat dengan keseharian Muslimah. Inilah bahaya lisan yang
sangat sulit dihindari. Terkadang, Muslimah beranggapan bahwa apa yang
diucapkan adalah demi mencari kebenaran. Padahal di dalamnya terkandung
keburukan.
Allah bahkan mengumpakan orang yang suka menggunjingkan aib saudara
seislamnya dengan orang yang memakan daging bangkai saudaranya. Artinya,
ghibah adalah sesuatu yang sangat menjijikkan. Namun dalam realitas,
Muslimah seringkali ‘lupa’ dan khilaf.
Lantas, kapan kita akan berhenti bergosip? Padahal kita tidak tahu apakah besok hari Allah Swt. masih memberi umur Melakukan tiga hal tersebut tidak akan membuat hidup Muslimah
bahagia. Membicarakan keburukan orang lain tidak akan menjadikan
kehidupan Muslimah lebih baik. Terlebih lagi, jangan sampai orang yang
dicurigai dan digunjingkan merasa terzalimi dan mendoakan hal buruk
untuk Muslimah.
Apakah Muslimah yang sudah mempercantik diri dengan busana muslim dan hijab tidak ingin mempercantik hati? Sudah saatnya “move on” dari
kesalahan ‘akut’ yang melekat di pikiran dan bibir kita. Mari jauhi
suudzon, tajassus, dan ghibah agar Muslimah selalu mendapat ridha dan
barakah Allah Swt.
0 komentar:
Posting Komentar