Rabu, 27 Januari 2016

Tidak Ada Kemenangan Tanpa Perjuangan

Tidak Ada Kemenangan Tanpa Perjuangan Dan Batu Sandungan


Kemenangan Itu Terasa Indah

Kemenangan itu terasa indah. Namun bukan hanya keindahan, kebahagiaan, dan kebanggaan yang kita dapatkan. Jika kemenangan itu dalam hal yang berarti, maka kemenangan akan menjadikan hidup kita lebih berarti. Kemenangan dalam dakwah akan menjadikan ajakan kita kepada Allah semakin luas. Semakin banyak orang yang bisa kita ajak dalam kebenaran.

 
Kita memang seorang pemenang, namun bukan berarti kita diam hanya menikmatinya. Raihlah lebih banyak lagi, untuk kebahagian, untuk hidup yang lebih berarti, untuk prestasi yang tinggi, dan juga untuk dakwah. Tidak ada alasan berhenti selama nafas kita belum berhenti.

Kemenangan Itu Identik Dengan Perjuangan

Hanya orang spesial yang mau meraih kemenangan, sebab meski pun kemenangan itu indah, namun kemenangan itu identik dengan perjuangan. Artinya, untuk meraihnya kita harus berjuang. Tidak mungkin bisa kita capai tanpa perjuangan.

Bahkan, bisa jadi perjuangannya begitu melelahkan dan begitu panjang. Jalan berliku, terjal, dan batu sandungan ada di mana-mana. Memang tidak mudah, hanya orang-orang tertentu yang pantas mendapatkannya.

Apakah Anda Layak Meraih Kemenangan?

Cara mengetahuinya adalah sangat mudah. Jika Anda seorang yang sanggup berjuang dan mengatasi segala halangan dan rintangan, serta terus berjuang sampai hasil yang diinginkan tercapai, maka Anda layak mendapatkan kemenangan. Bukan hanya itu, orang yang layak meraih kemenangan adalah mereka yang selalu memperbaiki diri dan berusaha menjadi yang terbaik. Jika tidak, meski dia sudah berjuang, maka akan kalah dan tersisih oleh orang lain yang lebih baik darinya.

Yang namanya kemenangan, hanya bisa diraih jika kita menjadi yang terbaik diantara lawan-lawan kita. Juara hanya untuk yang terbaik. Jika Anda belum menang atau belum juga menjadi juara, artinya Anda belum melakukan yang terbaik. Artinya ada orang lain yang lebih baik dari Anda.

Saat Anda mengatakan “Saya sudah berusaha” kemudian diam tidak berusaha lagi, Anda tidak layak menjadi seorang pemenangan. Kemenangan hanya bisa diraih jika kita terus berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap aktivitas kita dan terus memperbaiki kualitas diri sebagaimana lawan-lawan yang terus meningkatkan kualitas diri mereka. Jika mereka terus mempebaiki diri dan Anda tidak, mengapa berharap menang?

Lawan Pertama Yang Harus Anda Kalahkan

Untuk menjadi pemenang atau juara, maka lawan pertama yang harus Anda kalahkan adalah diri Anda sendiri. Tanpa mampu mengalahkan diri sendiri, Anda tidak akan mempu mengalahkan orang lain. Ciri orang yang kalah oleh diri sendiri adalah mereka yang malas, selalu beralasan, selalu menyalahkan orang lain, selalu melakukan pembenaran diri atas kesalahannya, pesimis, dan mudah menyerah.

Anda harus mengalahkan ego-ego (hawa nafsu) yang ada pada diri Anda yang selalu menghentikan Anda untuk berusaha. Jika Anda malas belajar dan berlatih, maka Anda tidak akan pernah menjadi lebih baik. Anda harus mengalahkan rasa malas itu.

Anda harus mengalahkan pesimis sebab tidak  akan meraih kemenangan tanpa optimisme.

Jika Anda selalu menyalahkan orang lain, beralasan, dan melakukan pembenaran diri, maka Anda tidak akan pernah memperbaiki diri. Jadi, kalahkan semua itu. Ini adalah langkah awal menuju kemenangan.

Belajar Kepada Muhammad Fatih Sang Penakluk Konstantinopel Mari kita belajar kepada sang pemenang kebanggaan kita, Muhammad Fatih saat menaklukan Konstantinopel. Anda bisa membaca pembahasannya disini, bahwa memerlukan perjuangan luar biasa agar bisa menaklukan kota ini. Padahal, Rasulullah saw jauh hari sudah mengatakan bahwa kota itu akan jatuh kepada umat Islam.

Untuk menaklukan kota itu, Muhammad Fatih melakukan persiapan yang sangat matang. Langkah pertama yang dilakukan adalah menaklukan diri sendiri dan juga mengajarkan semua pasukannya agar menaklukan diri mereka masing-masing terlebih dahulu. Pembinaan ruhiah memiliki peranan penting dalam kemenangan ini. Memiliki ruhiah yang tinggi adalah ciri seseorang yang sudah mampu mengalahkan dirinya (hawa nafsunya).

Kemudian setelah itu, Muhammad Fatih pun mengerahkan pasukan yang banyak, menyiapkan peralatan perang secanggih mungkin, dan menyusun strategi yang jitu. Itu semua tidak mungkin bisa dicapai tanpa perjuangan dan pengorbanan dari seluruh elemen. Selain itu, lamanya peperangan, menunjukan perjuangan yang sangat berat, yang memerlukan kesabaran yang tinggi.

Anda Pun Bisa Menjadi Pemenang

Mungkin kita tidak sedang berjuang seperti Muhammad Fatih, namun apa pun bidang Anda, Anda harus menjadi pemenang atau juara. Jika tidak, Anda bisa kalah atau tersisihkan. Kabar baiknya, Anda pun bisa menjadi pememang. Rahasianya adalah adanya kemauan diri Anda untuk membina diri menjadi pribadi yang layak menjadi seorang pememang.

Anda harus mau menempa diri Anda menjadi pribadi yang lebih baik. Anda harus menempa diri agar lolos ke babak kualifikasi terlebih dahulu dalam sebuah kejuaran. Jangan bermimpi menjadi juara, jika Anda gagal dalam kualifikasi. Teruslah belajar, menempa diri, mencoba, dan berjuang dalam meraih kemenangan.



 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution