Perbanyak Zikir dan Hindari Caci-maki
Perbanyaklah zikir/tasbih memuji Allah. Insya Allah kita mendapatkan banyak pahala:
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” [QS Al Ahzab 33:41]
“Apabila kamu telah menyelesaikan
ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana
kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan)
berdzikirlah lebih banyak dari itu…” [Al Baqarah 200]
“…Dan berdzikirlah menyebut nama Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari.” [Ali 'Imran 41]
Sebaliknya janganlah mulut kita
mencaci-maki sesama Muslim dgn berbagai kata yang kita sendiri tidak
suka seperti Ahlul Bid’ah, Kuburiyyun (Penyembah Kuburan), Musyrik,
Sesat, Kafir, dsb. Karena itu menambah dosa kita:
“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela” [Al Humazah 1]
“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang
yang banyak bersumpah lagi hina,yang banyak mencela, yang kian ke mari
menghambur fitnah” [Al Qalam 10-11]
Allah Ta’ala berfirman: “Janganlah
sebagian diantara engkau semua itu mengumpat sebagian yang lainnya.
Sukakah seorang diantara engkau semua makan daging saudaranya dalam
keadaaan ia sudah mati, maka tentu engkau semua membenci -karena jijik
terhadap perbuatan tersebut-. Takutlah kepada Allah, sesungguhnya Allah
adalah Maha Menerima taubat lagi Penyayang.” (al-Hujurat: 12)
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya
Rasulullah s.a.w. bersabda: “Adakah engkau semua mengetahui, apakah
mengumpat itu?” Para sahabat menjawab: “Allah dan RasulNya adalah lebih
mengetahui.” Beliau s.a.w. bersabda: “Yaitu engkau menyebutkan sesuatu
yang ada dalam diri saudaramu dengan apa-apa yang tidak disukai
olehnya.” Beliau s.a.w. ditanya: “Bagaimanakah pendapat Tuan, jikalau
dalam diri saudara saya itu memang benar-benar ada apa yang dikatakan
itu?” Beliau s.a.w. menjawab: “Jikalau benar-benar ada dalam dirinya apa
yang engkau ucapkan itu, maka sungguh-sungguh engkau telah mengumpatnya
dan jikalau tidak ada dalam dirinya apa yang engkau ucapkan itu, maka
sungguh-sungguh engkau telah membuat-buat kedustaan pada dirinya
-memfitnahnya-.” (Riwayat Muslim)
Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut?
Para sahabat menjawab, “Allah dan rasulNya lebih mengetahui.” Nabi Saw
lalu berkata, ” Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah
(orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa, shalat
dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki orang ini dan menuduh orang
itu berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang itu lalu dia menanti
orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang
itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala-pahalanya habis sebelum
selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa
orang-orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia
dihempaskan ke api neraka.” (HR. Muslim)
Alangkah baiknya orang-orang yang sibuk
meneliti aib diri mereka sendiri dengan tidak mengurusi (membicarakan)
aib-aib orang lain. (HR. Ad-Dailami)
0 komentar:
Posting Komentar