Rabu, 29 Mei 2013

Tuntunan Rasulullah SAW Tentang Sumpah

Sumpah Dalam Islam Dan Larangannya 
 
Tuntunan Rasulullah SAW tentang sumpah
1. Sumpah dan kaffarahnya

وَ لاَ تَجْعَلُوا اللهَ عُرْضَةً ِلاَيْمَانِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْا وَ تَتَّقُوْا وَ تُصْلِحُوْا بَيْنَ النَّاسِ، وَ اللهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ. لاَ يُؤَاخِذُكُمُ اللهُ بِاللَّغْوِ فِيْ اَيْمَانِكُمْ وَ لكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوبُكُمْ، وَ اللهُ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ. البقرة:224-225
 
Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. [QS. Al-Baqarah : 224-225]
 

لاَ يُؤَاخِذُكُمُ اللهُ بِاللَّغْوِ فِيْ اَيْمَانِكُمْ وَ لكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُّمُ اْلاَيْمَانَ فَكَفَّارَتُه اِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِيْنَ مِنْ اَوْسَطِ مَا تُطْعِمُوْنَ اَهْلِيْكُمْ اَوْ كِسْوَتُهُمْ اَوْ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ، فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاَثَةِ اَيَّامٍ، ذلِكَ كَفَّارَةُ اَيْمَانِكُمْ اِذَا حَلَفْتُمْ، وَاحْفَظُوْا اَيْمَانَكُمْ، كَذلِكَ يُبَيّنُ اللهُ لَكُمْ ايتِه لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ. المائدة:89
 
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya). [QS. Al-Maaidah : 89]
2. Larangan bersumpah dengan selain Nama Allah
 

عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ اَبِيْهِ قَالَ: سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ اْلخَطَّابِ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ يَنْهَاكُمْ اَنْ تَحْلِفُوْا بِآبَائِكُمْ. قَالَ عُمَرُ: فَوَ اللهِ مَا حَلَفْتُ بِهَا مُنْذُ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص نَهَى عَنْهَا، ذَاكِرًا وَ لاَ آثِرًا. مسلم 3: 1266
 
Dari Salim bin Abdullah, dari ayahnya dia berkata : Aku pernah mendengar Umar bin Khaththab mengatakan : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla melarang kalian bersumpah dengan menyebut bapak-bapak kalian”. Selanjutnya Umar mengatakan, “Demi Allah, aku tidak pernah bersumpah dengan itu sejak aku mendengar Rasulullah SAW melarangnya, baik sumpah untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1266]
 

عَنْ عَبْدِ اللهِ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص اَنَّهُ اَدْرَكَ عُمَرَ بْنَ اْلخَطَّابِ فِى رَكْبٍ وَ عُمَرُ يَحْلِفُ بِاَبِيْهِ. فَنَادَاهُمْ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلاَ اِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ يَنْهَاكُمْ اَنْ تَحْلِفُوْا بِآبَائِكُمْ. فَمَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ بِاللهِ اَوْ لِيَصْمُتْ. مسلم 3: 1267
 
Dari ‘Abdullah (bin ‘Umar), dari Rasulullah SAW bahwa beliau pernah mendapati Umar bin Khaththab berada diantara sekelompok orang-orang yang mengendarai unta. Pada waktu itu Umar bersumpah dengan nama ayahnya. Kemudian Rasulullah SAW memberitahukan kepada mereka, “Ingatlah, sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla melarang kalian bersumpah dengan menyebut bapak-bapak kalian. Maka barangsiapa bersumpah, hendaklah dia bersumpah dengan Nama Allah, atau diam”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1267]
 

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ كَانَ حَالِفًا فَلاَ يَحْلِفْ اِلاَّ بِاللهِ. وَ كَانَ قُرَيْشٌ تَحِلْفُ بِآبَائِهَا. فَقَالَ: لاَ تَحْلِفُوْا بِآبَائِكُمْ. مسلم 3: 1267
 
Dari Ibnu Umar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bersumpah, maka janganlah dia bersumpah kecuali dengan Nama Allah”. Dahulu orang-orang Quraisy biasa bersumpah dengan menyebut bapak-bapaknya. Lalu beliau bersabda, “Janganlah kalian bersumpah dengan menyebut bapak-bapak kalian”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1267]
3. Orang yang terlanjur bersumpah dengan Laata dan ‘Uzzaa


عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ حَلَفَ مِنْكُمْ فَقَالَ فِى حَلِفِهِ بِاللاَّتِ، فَلْيَقُلْ: لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ. وَ مَنْ قَالَ لِصَاحِبِهِ: تَعَالَ اُقَامِرْكَ، فَلْيَتَصَدَّقْ. مسلم 3: 1267
 
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa diantara kalian bersumpah dan dalam sumpahnya itu dia terlanjur berucap “Demi Laata”, maka hendaklah dia segera berucap, “Tidak ada Tuhan selain Allah”. Dan barangsiapa mengatakan kepada temannya, “Kemarilah berjudi denganku”, maka hendaklah dia bersedekah”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1267]
Dan dalam riwayat Al-Auza’iy disebutkan, “Baragsiapa bersumpah dengan berhala Laata dan ‘Uzzaa” [HR. Muslim juz 3, hal. 1268].
 

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ تَحْلِفُوْا بِالطَّوَاغِى وَ لاَ بِآبَائِكُمْ. مسلم 3: 1268
 
Dari Abdurrahman bin Samurah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian bersumpah dengan menyebut berhala-berhala dan jangan pula dengan menyebut bapak-bapak kalian”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1268]
4. Orang yang terlanjur bersumpah lalu mengetahui yang lebih baik
 

عَنْ اَبِى مُوْسَى اْلاَشْعَرِيّ قَالَ: اَتَيْتُ النَّبِيَّ ص فِى رَهْطٍ مِنَ اْلاَشْعَرِيّيْنَ نَسْتَحْمِلُهُ فَقَالَ: وَ اللهِ لاَ اَحْمِلُكُمْ. وَ مَا عِنْدِى مَا اَحْمِلُكُمْ عَلَيْهِ. قَالَ: فَلَبِثْنَا مَا شَاءَ اللهُ. ثُمَّ اُتِيَ بِاِبِلٍ. فَاَمَرَلَنَا بِثَلاَثِ ذَوْدٍ غُرّ الذُّرَى. فَلَمَّا انْطَلَقْنَا قُلْنَا (اَوْ قَالَ بَعْضُنَا لِبَعْضٍ): لاَ يُبَارِكُ اللهُ لَنَا. اَتَيْنَا رَسُوْلَ اللهِ ص نَسْتَحْمِلُهُ فَحَلَفَ اَنْ لاَ يَحْمِلَنَا، ثُمَّ حَمَلَنَا. فَاَتَوْهُ فَاَخْبَرُوْهُ. فَقَالَ: مَا اَنَا حَمَلْتُكُمْ. وَ لكِنَّ اللهَ حَمَلَكُمْ. وَ اِنّى وَ اللهِ اِنْ شَاءَ اللهُ لاَ اَحْلِفُ عَلَى يَمِيْنٍ ثُمَّ اَرَى خَيْرًا مِنْهَا اِلاَّ كَفَّرْتُ عَنْ يَمِيْنِى وَ اَتَيْتُ الَّذِى هُوَ خَيْرٌ. مسلم 3: 1268
 
Dari Abu Musa Al-Asy’ariy, dia berkata : Aku pernah bersama dengan sekelompok kaum Asy’ariy datang kepada Nabi SAW meminta kendaraan untuk mengangkut kami. Lalu beliau bersabda, “Demi Allah, aku tidak bisa membawa kalian. Aku tidak punya kendaraan untuk membawa kalian”. (Abu Musa berkata) : Kemudian kami diam beberapa saat. Lalu didatangkan kepada beliau beberapa unta, kemudian beliau menyuruh kami untuk menggunakan tiga unta yang punuknya putih. Ketika kami sudah berangkat, kami berkata (atau sebagian kami berkata kepada yang lain), “Allah tidak akan memberi berkah kepada kita. Dahulu ketika kita datang kepada Rasulullah SAW untuk meminta kendaraan, beliau terlanjur bersumpah untuk tidak membawa kita. Tetapi buktinya beliau sekarang memenuhi permintaan kita”. Kemudian mereka datang menemui Rasulullah SAW dan menceritakan hal itu kepada beliau. Maka beliau bersabda, “Bukan aku yang membawa kalian, akan tetapi Allah yang membawa kalian. Adapun aku, demi Allah, insyaa Allah aku tidak bersumpah atas suatu sumpah, kemudian aku melihat yang lebih baik dari sumpahku itu, melainkan aku membayar kaffarah sumpah itu dan aku melaksanakan yang lebih baik itu”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1268]
 

عَنْ اَبِى مُوْسَى اْلاَشْعَرِيّ قَالَ: اَتَيْنَا رَسُوْلَ اللهِ ص نَسْتَحْمِلُهُ فَقَالَ: مَا عِنْدِى مَا اَحْمِلُكُمْ. وَ اللهِ مَا اَحْمِلُكُمْ. ثُمَّ بَعَثَ اِلَيْنَا رَسُوْلُ اللهِ ص بِثَلاَثَةِ ذَوْدٍ بُقْعِ الذُّرَى، فَقُلْنَا: اِنَّا اَتَيْنَا رَسُوْلَ اللهِ ص نَسْتَحْمِلُهُ فَحَلَفَ اَنْ لاَ يَحْمِلَنَا. فَاَتَيْنَاهُ وَ اَخْبَرْنَاهُ. فَقَالَ: اِنّى لاَ اَحْلِفُ عَلَى يَمِيْنٍ اَرَى غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا اِلاَّ اَتَيْتُ الَّذِى هُوَ خَيْرٌ. مسلم 3: 1271
 
Dari Abu Musa Al-Asy’ariy, ia berkata : Kami pernah menemui Rasulullah SAW untuk meminta agar beliau bisa membawa kami. Lalu beliau bersabda, “Aku tidak punya kendaraan untuk membawa kalian. Demi Allah, aku tidak bisa membawa kalian”. Tetapi kemudian Rasulullah SAW mengirim kepada kami tiga ekor unta yang putih punuknya, lalu aku bertanya (dalam bathin), “Sesungguhnya kami datang kepada Rasulullah SAW untuk meminta kendaraan kepada beliau, dan beliau telah bersumpah bahwa beliau tidak bisa membawa kami”. Lalu kami menemui beliau lagi dan menanyakan hal itu kepada beliau. Maka beliau bersabda, “Sesungguhnya tidaklah aku bersumpah atas sesuatu, lalu aku melihat ada sesuatu yang lebih baik dari pada sumpahku tadi, melainkan aku akan mengerjakan sesuatu yang lebih baik itu”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1271]
 

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: اَعْتَمَ رَجُلٌ عِنْدَ النَّبِيّ ص ثُمَّ رَجَعَ اِلَى اَهْلِهِ فَوَجَدَ الصّبْيَةَ قَدْ نَامُوْا فَاَتَاهُ اَهْلُهُ بِطَعَامِهِ فَحَلَفَ لاَ يَأْكُلُ مِنْ اَجْلِ صِبْيَتِهِ. ثُمَّ بَدَالَهُ فَاَكَلَ. فَاَتَى رَسُوْلَ اللهِ ص فَذَكَرَ ذلِكَ لَهُ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ حَلَفَ عَلَى يَمِيْنٍ فَرَأَى غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا فَلْيَأْتِهَا وَ لْيُكَفّرْ عَنْ يَمِيْنِهِ. مسلم 3: 1271
 
Dari Abu Hurairah, dia berkata : Pernah di suatu malam hari seorang laki-laki berada di sisi Rasulullah SAW. Kemudian ia pulang kepada keluarganya. Maka dia mendapati anak-anaknya telah tidur nyenyak. Kemudian istrinya menyiapkan makanan untuknya. Tetapi laki-laki tersebut bersumpah tidak akan makan demi anak-anaknya, namun kemudian dia memakannya. Maka dia datang kepada Rasulullah SAW dan menuturkan hal itu kepada beliau. Beliau SAW bersabda, “Barangsiapa terlanjur bersumpah, kemudian dia melihat sesuatu yang lebih baik dari pada sumpahnya tadi, maka hendaknya dia mengerjakan sesuatu yang lebih baik itu dan hendaklah dia membayar kaffarah sumpahnya tersebut”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1271]
 

عَنْ عَدِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا حَلَفَ اَحَدُكُمْ عَلَى اْليَمِيْنِ فَرَأَى خَيْرًا مِنْهَا فَلْيُكَفّرْهَا، وَ لْيَأْتِ الَّذِى هُوَ خَيْرٌ. مسلم 3: 1273
 
Dari ‘Adiy (bin Hatim), dia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian sudah terlanjur bersumpah, kemudian dia melihat sesuatu yang lebih baik dari pada sumpahnya tadi, maka hendaklah dia membayar kaffarah atas sumpahnya itu dan hendaklah dia mengerjakan sesuatu yang lebih baik tadi”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1273]
 

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ: قَالَ لِى رَسُوْلُ اللهِ ص: يَا عَبْدَ الرَّحْمنِ بْنَ سَمُرَةَ، لاَ تَسْأَلِ اْلاِمَارَةَ، فَاِنَّكَ اِنْ اُعْطِيْتَهَا عَنْ مَسْأَلَةِ وُكِلْتَ اِلَيْهَا، وَ اِنْ اُعْطِيْتَهَا عَنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ اُعِنْتَ عَلَيْهَا. وَ اِذَا حَلَفْتَ عَلَى يَمِيْنٍ فَرَاَيْتَ غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا فَكَفّرْ عَنْ يَمِيْنِكَ وَ ائْتِ الَّذِى هُوَ خَيْرٌ. مسلم 3: 1273
 
Dari Abdurrahman bin Samurah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan. Sesungguhnya jika jabatan itu diberikan kepadamu lewat permintaan, maka kamu akan menanggungnya sendiri. Tetapi jika jabatan itu diberikan kepadamu bukan karena permintaanmu, maka kamu akan ditolong dalam memikul tanggungjawab itu. Dan jika kamu telah terlanjur bersumpah, kemudian kamu melihat ada sesuatu yang lebih baik dari pada sumpahmu itu, maka hendaklah kamu membayar kaffarah sumpahmu dan hendaklah kamu mengerjakan sesuatu yang lebih baik itu”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1273]
5. Larangan sumpah palsu
 

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اَلْكَبَائِرُ اَْلاِشْرَاكُ بِاللهِ وَ عُقُوْقُ اْلوَالِدَيْنِ وَ قَتْلُ النَّفْسِ وَ اْليَمِيْنُ اْلغَمُوْسُ. البخارى 7: 228
 
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr dari Nabi SAW, beliau bersabda, “(Diantara) dosa-dosa besar ialah mensekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh orang dan sumpah palsu”. [HR. Bukhari juz 7, hal. 228]
 

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَنْ حَلَفَ عَلَى مَالِ امْرِئٍ مُسْلِمٍ بِغَيْرِ حَقّهِ لَقِيَ اللهَ وَ هُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ. قَالَ عَبْدُ اللهِ: ثُمَّ قَرَأَ عَلَيْنَا رَسُوْلُ اللهِ ص مِصْدَاقَهُ مِنْ كِتَابِ اللهِ: اِنَّ الَّذِيْنَ يَشْتَرُوْنَ بِعَهْدِ اللهِ وَ اَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيْلاً (ال عمران: 77) اِلَى آخِرِ اْلآيَةِ. مسلم 1: 123
 
Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang bersumpah untuk mengambil harta orang Islam yang bukan haqnya, maka dia akan bertemu Allah sedangkan Allah murka kepadanya”. ‘Abdullah berkata : Kemudian Rasulullah SAW membacakan ayat kepada kami (QS. Ali ‘Imran 77), sebagai pembenar apa yang disabdakan itu (yang artinya) (Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji(nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari qiyamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka adzab yang (pedih.) [HR. Muslim juz 1, hal. 123]
 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution