Semut, mengumpulkan makanan sedikit demi sedikit dan tanpa berhenti. Bahkan semut mampu mengumpulkan makanan untuk bertahun-tahun. Padahal usianya tidak lebih dari setahun. Ketamakannya sedemikian besar sehingga ia berusaha dan seringkali berhasil memikul sesuatu yang lebih besar dari tubuhnya.
Al-Qur'an juga menguraikan mengenai laba - laba. Sarangnya adalah tempat yang paling rapuh [ Al 'Ankabuut; 29:41], Ia bukanlah tempat yang aman, apapun yang berlindung di sana akan binasa. Bahkan laba - laba jantannya akan disergap untuk dihabiskan oleh betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan. Inilah gambaran yang mengerikan dari kehidupan laba - laba.
"Akan halnya lebah, memiliki naluri yang dalam bahasa Al-Qur'an "atas perintah Tuhan ia memilih gunung dan pohon-pohon sebagai tempat tinggal" [ An-Nahl; 16:68]. Sarangnya dibuat berbentuk segi enam bukannya lima atau empat agar efisien dalam penggunaan ruang. Yang dimakannya adalah serbuk sari bunga.
Lebah tidak menumpuk makanan. Lebah menghasilkan royal jelly dan madu yang sangat manfaat bagi kita. Lebah sangat berdisiplin, mengenal pembagian kerja, segala yang tidak berguna akan disingkirkan dari sarangnya. Lebah tidak mengganggu kecuali jika diganggu. Bahkan sengatannya pun dapat menjadi obat.
Di manakah sikap kita, jikalau dapat diibaratkan dengan berbagai jenis binatang ini...Ada yang berbudaya semut. Sering menghimpun dan menumpuk harta, menumpuk ilmu yang tidak bermanfaat. Pemborosan dan berfoya-foya adalah implementasinya. Entah berapa banyak pula jenis laba - laba yang ada di sekeliling kita. Yang hanya dipikirkan hanyalah... Siapa yang dapat dijadikan mangsa...
Rasulullah mengibaratkan seorang mukmin sebagai lebah. Sesuatu yang tidak merusak dan tidak menyakitkan : ”Tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang bermanfaat dan jika menimpa sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkannya”
Semoga kita menjadi ibarat lebah...
0 komentar:
Posting Komentar