Hidup Adalah Serangkaian Pilihan..!
Hidup memang pilihan. Tuhan sendiri
menawarkan pilihan kepada kita, menjadi orang beriman atau mau menjadi
orang yang kafir. Mau hidup bahagia atau menderita, di dunia maupun di
kehidupan selanjutnya. Semuanya didasarkan pada pilihan-pilihan. Selain
itu pula diawal penciptaan, bukankah kita dihadapkan pada sebuah
pertanyaan ” Alastu Birabbikum? Bukankah Aku ini Tuhanmu? dan kita pun
menjawab ” Qaaluu balaa Syahidna” Benar bahwa kami semua menjadi saksi
atas KetuhananMU. Itulah sejatinya sebuah pilihan hidup.
Coba tengok dalam setiap perkembangan
kehidupan anda, semenjak kecil, remaja hingga dewasa, semuanya selalu
dihadapkan pada serangkaian pilihan, urusan memilih baju yang akan
dipakai, memilih sekolah yang akan dijadikan tempat kita menuntut ilmu,
hingga memilih pekerjaan yang akan menjamin semua kebutuhan dan
mimpi-mimpi hidup kita, termasuk memilih pasangan hidup yang akan
mendampingi kita hingga kakek nenek dan ajal menjemput memisahkannya.
Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan
dan politik sekalipun, kita dihadapkan pada kenyataan pilihan-pilihan,
ya, kita harus memilih. Siapa yang kita sukai untuk dipilih, dan siapa
yang kita tidak sukai untuk tidak kita pilih, baik sebagai wakil kita di
lembaga perwakilan rakyat, maupun pemimpin kita mulai di tingkat Desa,
Kabupaten Kota, Provinsi hingga Presiden. Semuanya memilih, termasuk
saat kita pun memutuskan untuk tidak memilih, itulah pilihan kita.
Semuanya tentu seiring sejalan dengan kemanfaatan berikut resiko yang
harus kita hadapi.
Orang yang berani memilih adalah orang
yang berani menghadapi resiko, Dia tak lagi memperhitungkan apapun pada
segala sesuatu yang ada di sekitarnya, dia sepenuhnya percaya pada
kesesuaian setiap perjuangan dan ikhtiar maksimal yang dia lakukan
dengan turun tangannya Tuhan menentukan takdir. Tapi salah satu tanda
bahwa Takdir Tuhan itu mendekat kepada kita adalah saat segenap ikhtiar
syari’at telah kita lakukan. Seorang Muslim adalah orang yang “pasrah”,
bukan pasrah dalam arti tak melakukan apa-apa. Pasrah ditengah segala
perjuangan terbaiknya untuk menyerahkan segala hasil pada Tuhannya
sebagai pemegang kuasa sepenuhnya hidup manusia.
Hidup yang menarik adalah hidup yang
selalu dipenuhi dengan berbagai pilihan yang membuat daya pikir dan olah
rasa kita dalam merespon pilihan itu menyamankan kita. Karena kita
sejatinya diberi anugrah oleh Tuhan dalam bentuk akal dan hati, adalah
untuk memilah dan memilih sebuah kebenaran atau kesalahan, baik atau
buruk. Ketajaman merespon apa yang dilihat oleh mata, didengar oleh
telinga, ditangkap oleh indra dan dirasakan oleh hati dan pikiran, akan
menentukan sejauhmana kita akan mampu menaklukan kehidupan.
Karena banyak diantara manusia, disaat
dia harus memilih, dan ditawarkan sebuah pilihan, dia tidak menggunakan
potensi yang Tuhan berikan padanya ” Dia diberi mata tapi tak melihat,
diberi telinga tapi tak mendengar, dan diberi hati tapi tak merasa,
merekalah yang diibaratkan sebagaimana binatangm bahkan lebih sesat
daripadanya, Ulaa’ika kal “an’am balhum adhol”. Sungguh kemuliaan
manusia sedemikian hina dina bahkan lebih sesat daripada binatang, jika
dia tak mempergunakan anugrah dan kenikmatan yang Tuhannya berikan.
Pilihan untuk hidup, adalah pilihan
untuk mati juga, dan mempersiapkan kehidupan selanjutnya. Setiap orang
yang berani mengatakan dirinya hidup, pasti tak akan pernah merasa
ketakutan dengan yang namanya kematian, karena kematian merupakan
sesuatu yang pasti. Tapi Dia akan menggunakan hidupnya itu untuk
menyambut kematian dengan nyaman, dengan khusnul khatimah, dan dengan
perasaan ridlo dan diridhoi Tuhannya menyambut kehidupan kekalnya di
Akhirat, masuk ke dalam golongan hamba-hambaNya dan masuk ke dalam
sorgaNya (yaa ayyatuhannafsun muthmainnah irji’ii ilaa rabbiki raadiatan mardiyyah, fadkhulii fie ibaadi wadkhulii jannatii).
Dan tak ada orang yang keadaan kembali pada Tuhannya dengan situasi
seperti itu kecuali dia selama hidupnya terus berinfestasi amal
kebaikan, menjalankan segala perintah-perintahnya, memberi banyak
kemanfaatan, dan meminimalisir segala keburukan dan pengingkaran atas
segala apa yang dilarang oleh TuhanNya.
Itulah sebabnya, Karena memang hidup ini adalah Serangkaian Pilihan-pilihan.
0 komentar:
Posting Komentar