4 Cara Mudah Hidup Bahagia
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuhu,
Sahabat-sahabatku, Hidup di dunia yang hanya sebentar ini tidak akan
pernah lepas dari goncangan dan godaan. Karena goncangan, kita bisa jadi
menangis. Karena godaan, kita bisa jadi terlena.
Dan selama kita masih
hidup di dunia, maka kita tidak akan pernah bisa mengharapkan untuk
tidak pernah merasakan sakit. Tapi karena sakit itulah, maka kita bisa
menemukan indahnya kenikmatan Allah.
Ikhwah fillah rahimakumullah,
orang beriman bukanlah orang yang tidak pernah sedih. Orang beriman
bukan orang yang tidak pernah marah. Orang beriman bukan orang yang
tidak mungkin tergelincir. Tapi orang beriman adalah orang yang selalu
berusaha menyandarkan segala permasalahan dan kebutuhannya hanya kepada
Allah.
Orang beriman selalu bahagia dan enteng menjalani hidup karena dia TAAT, ISTIQOMAH, RENDAH HATI, dan BAIK SANGKA.
“Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang bodoh menghina mereka, mereka membalas dengan ucapan doa ‘Salam’ (QS Al Furqon 63).”
Sahabat, sesungguhnya
setan tidak pernah dan tidak akan pernah mampu menguasai orang-orang
yang beriman dan bertawakal kepada Allah Jala Jalalluh (Q.S. An-Nahl :
99).
Ada orang yang taat, tapi menjalani ketaatannya tidak
istiqomah. Apalagi buruk sangkanya selalu dituruti. Sudah pasti hidupnya
menderita. Kenapa? Karena orang yang buruk sangka maka dunia seluas ini
seakan menjadi sempit baginya. Jalan ke sana, ketemu orang yang
wajahnya kusut sedikit, dia sudah mikir, “pasti dia begini, pasti dia
begitu”. Melihat orang yang tiba-tiba tertawa di depannya, mendadak
hatinya langsung kemrungsung, “dia pasti begini, dia pasti begitu”.
Orang yang kerjanya buruk sangka itu capek, ikhwah.
Kalau dia
taat, istiqomah, baik sangka, tapi tidak rendah hati, maka hidupnya juga
tidak mungkin bahagia. Bagaimana mungkin orang yang sombong bisa
bahagia? Orang yang sombong, tidak tahan celaan. Tidak tahan hinaan.
Terlebih lagi, dia tidak tahan pujian.
Oleh karena itu, marilah
kita selalu berusaha untuk mengucapkan, “Alhamdulillah ‘ala kullihaal…”
Sesungguhnya hanya Allah sajalah yang bisa memberi dan mencabut
kenikmatan. Kadang, saat Allah kasih kita sakit gigi. Bisa sampai
berhari-hari kita mengeluhkan sakit giginya saja. Berobat kemana-mana.
Muka dan hati kusut berhari-hari. Seakan-akan kalau giginya itu gak
sembuh, maka hidupnya sudah gak nyaman, gak betah, gak suka, gak ridho.
Dia
lupa, bahwa Allah masih menjaga jantungnya, agar tetap berdegub, jadi
dia masih bisa hidup, darahnya masih bisa mengalir. Dia lupa, bahwa
Allah masih menyehatkan kaki dan tangannya, agar bisa berjalan ke dokter
dan tangannya masih bisa ngusapin pipinya yang lagi sakit gigi itu. Dia
lupa sama nikmat Allah yang lain.
SubhaanAllah Semoga Allah selalu kasih kita nikmat sehat yang manfaat. Aamin Allahumma aamin.
0 komentar:
Posting Komentar