Kenapa Kita Beribadah Seadanya?
Ketika Allah menyapa dengan 5 kali di
setiap hari. Subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya. Seakan kesibukan
dunia lebih menyita waktu kita. Adzan bagaikan alarm pengingat shalat.
Tapi buakn menjadi penguat ikatan antara kita dengan Illahi Rabbi.
Tahukah kita? Sesungguhnya Allah
menginginkan kita beramai-ramai memasuki jannahNya. Maka dari itu Ia
berikan kita waktu berjumpa denganNya melalui shalat 5 waktu dan
sunnahNya. Ia telah menciptakan surga seindah-indahnya. Hanya untuk
hamba-hambaNya yang bertaqwa. Tapi kita? Lebih memilih menikmati
keindahan duniawi yang ditawarkan padahal hanya sesaat.
Keindahan rumah yang kita tempati saat
ini akan roboh pada akhirnya. Dindingnya tidak akan mampu menahan
terpaan air bah jika Allah berkehendak. Deposito sebanyak apapun, ngga
akan mampu membeli tiket ke surga. Sekaya apapun kita di dunia, setinggi
jabatan apapun kita di dunia nila akhlak kita buruk, sama saja NOL di
mata Allah.
Telpon berbunyi, meski kita berada di
kamar mandi pun, bela-bela kita berlari untuk mengangkatnya. Bahkan
terkadang ngga ada notif sama sekalipun, kita lebih memilih memegang hp
berlama-lama daripada memegang Al-Qur'an untuk mengisi waktu luang kita.
Apalagi shalat yang masih "Ntar ahh 5 menit lagi, ntar aahh 10 menit",
sampai akhirnya waktunya sudah mau habis.
Sadarkah kita bahwa Allah tidak butuh
kita? Tapi kita yang butuh Allah, seakan tidak butuh. Panggilan mulia
ini, seakan hanya menjadi alarm. Setelah selesai berkumandang,
yasudahlah, lanjutkan aktifitas kembali. Subhanallah. Siapa yang
memberikan kita kepintaran kalau bukan Allah? Jika Allah mau, detik ini
juga Allah ambil apa yang ada dalam tubuh kita. Apa perlu harus Allah
ambil dan cabut apa-apa yang ada dalam tubuh kita, sehingga kita baru
mendahulukanNya?
0 komentar:
Posting Komentar