Berbuat Baiklah Kepada “Ibundamu”
Wahai saudaraku, renungkanlah hal ini dengan baik …
Sebagai seorang muslim yang mengaku beriman kepada
Allah Swt, sudah menjadi keharusan untuk kita, agar berbuat baik dan
berbakti kepada kedua orang tua. Hal tersebut Allah perintahkan dalam
surah Al-Ahqaf ayat 15.
”Kami perintahkan kepada manusia supaya
berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan
susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula)…”. Dari
ayat tersebut sudah jelas bahwasanya seorang mukmin harus berbuat baik
kepada kedua orang tuanya, wa bil khusus kepada seorang ibu.
Ibu
adalah salah satu kunci agar seseorang mendapat keridhaan dari Allah
Swt. Masih ingatkah kalian? Hadits Rasulullah, ”Ridha Allah itu
tergantung pada ridha orang tua, dan kemurkaan-Nya tergantung pada
kemurkaan orang tua” (HR. Thabrani). Hadits tersebut memang sangatlah
relevan mengingat pengorbanan yang sangat besar yang telah dilakukan
oleh ummahat (para ibu).
Mengandung selama 9 bulan 10 hari, serta
melahirkan yang menjadi puncak pengorbanan seorang ibu. Pada saat
melahirkan seorang ibu rela mempertaruhkan nyawanya. Bahkan mungkin
sekiranya seorang ibu diberikan pilihan anaknya ataukah dirinya yang
selamat, dengan penuh kasih beliau menjawab biarlah anak saya saja yang
selamat. Begitu cintanya seorang ibu terhadap anaknya.
Namun
akhir-akhir ini yang kita temui justru hal yang berbeda. Ibu yang
seharusnya dihormati dan disayangi malah diperlakukan buruk oleh para
anaknya. Tidak sedikit dari mereka yang memperlakukan ibunya seperti
halnya mereka memperlakukan seorang pembantu. Bahkan ada anak durhaka
yang sampai tega menelantarkan ibu kandungnya sendiri. Akhir-akhir ini
pun banyak kita temui para anak menitipkan ibunya ke panti jompo.
Na’udzubillah Apa mereka lupa? Bahwasanya ibu merekalah sudah
merawat mereka dari masih kecil hingga mereka tumbuh dewasa. Seorang
ibulah yang mengajari mereka berjalan, berbicara dan masih banyak yang
lainnya. Bahkan di tengah tidurnya yang lelap sekalipun, seorang ibu
rela jika ia harus kembali bangun karena mendengar tangisan dari
anaknya. Lalu atas dasar apa mereka dapat tega melakukan semua hal
tersebut. Memang benar jika ada sebuah ungkapan” seorang ibu dapat
menjaga sepuluh orang anak, namun sepuluh orang anak belum tentu dapat
menjaga seorang ibu” kita semua pasti mengetahui bahwa tidak ada satu
alasan pun mereka melakukan semua itu. Masih ingatkah kalian? Kisah
Al-Qamah seorang Sahabat yang di penghujung hayatnya sulit untuk
mengucapkan dua kalimat, dikarenakan ia pernah melukai hati ibunya.
Padahal ia adalah salah seorang sahabat yang ikut berjuang dalam
peperangan Badar, namun karena ia pernah melukai hati ibunya ia
mengalami hal tersebut.
Sudah sepatutnyalah kita mengambil sebuah
Ibrah (pelajaran) yang sangat besar dari kisah tersebut. Bahwa orang
yang memiliki tingkat keimanan yang tinggi sekalipun, mendapat teguran
yang sangat luar biasa dari Allah Swt karena telah menyakiti ibunya.
Apalagi kita? Jangankan berperang, sunnah-sunnah Rasulullah saja masih
banyak yang belum kita lakukan. Apa kalian ingin mengundang kemurkaan
Allah Swt? Sadarlah sobat, ibu kalian itu adalah salah satu kunci
agar kalian mendapatkan Ridha dari Allah Swt. Tidaklah pantas jika
kalian memberikan balasan atas kasih sayang yang telah ibu kalian
curahkan sejak kalian kecil hingga kalian tumbuh dewasa, dengan cacian,
makian, bentakan, bahkan dengan menelantarkannya. Jangankan kalian
membentak, berkata “Ah” saja Allah telah melarangnya.
Allah Swt
berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Ahqaf ayat 17.” Dan orang yang
berkata kepada dua orang ibu bapaknya: “Ah” bagi kamu keduanya, apakah
kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan,
padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? Lalu kedua ibu
bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan, “Celaka
kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar”. Lalu dia
berkata: “Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang yang dahulu
belaka”.
Wahai saudaraku, Mohon ampunlah kalian, dan
Bertaubatlah kalian kepada Allah selagi kalian diberikan kesempatan.
Insya Allah, Allah akan menerima taubat kalian dan mengampuni
kesalahan-kesalahan yang selama ini telah kalian perbuat. Karena Allah
maha penerima taubat, Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an surah
At-Tahrim ayat 8, “Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada
Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabbi-mu akan
menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai…”.
0 komentar:
Posting Komentar