Hubungan buruk karyawan dengan atasan akan mempengaruhi motivasi kerja
Sebagai
seorang atasan, Anda harus memberitahu karyawan tentang segala hal.
Alih-alih berpura-pura bahwa Anda dan atasan di tempat
kerja memiliki hubungan yang baik, mengakui dalam hati bahwa hubungan
Anda berdua buruk dapat membuat segala hal menjadi lebih baik. Hal ini
diungkapkan oleh sebuah studi yang belum lama ini dilakukan.
"Karyawan ternyata lebih termotivasi dalam hal melakukan pekerjaan jika mereka dan atasan mereka sama-sama mengakui dan menerima bahwa hubungan keduanya tidak lah seperti yang diharapkan," (kata Fadel Matta, pemimpin studi dan peneliti manajemen di Michigan State University di Amerika Serikat, dilansir Times Of India).
Studi
menunjukkan bahwa karyawan dan atasan mereka sering memiliki pandangan
yang berbeda tentang kualitas hubungan mereka. Studi baru yang
melibatkan 280 karyawan dan atasan mereka menunjukkan bahwa seorang
karyawan yang percaya bahwa ia memiliki hubungan yang baik dengan
atasan, namun atasan beranggapan sebaliknya akan menyakiti hati
karyawan. Selain itu motivasi bekerja karyawan juga cenderung akan
menurun akibat hal ini.
Baik karyawan maupun atasan mereka disurvei secara terpisah, yang berarti atasan tidak selalu tahu bagaimana karyawan merasa tentang diri mereka dan begitu pun sebaliknya.
Menariknya, motivasi bekerja karyawan menjadi lebih tinggi dan cenderung bekerja lebih di luar job desk mereka ketika karyawan dan atasan sama-sama menganggap hubungan diantara mereka buruk atau justru sangat baik.
Baik karyawan maupun atasan mereka disurvei secara terpisah, yang berarti atasan tidak selalu tahu bagaimana karyawan merasa tentang diri mereka dan begitu pun sebaliknya.
Menariknya, motivasi bekerja karyawan menjadi lebih tinggi dan cenderung bekerja lebih di luar job desk mereka ketika karyawan dan atasan sama-sama menganggap hubungan diantara mereka buruk atau justru sangat baik.
Studi yang dipublikasikan dalam Academy of Management Journal itu
menyurvei berbagai karyawan perusahaan mulai dari kasir hingga manajer
senior di sejumlah industri termasuk otomotif, ritel dan jasa keuangan.
Mengapa Staf Terbaik Anda Berhenti
Suka
atau tidak, ada beberapa cerita di balik staf meninggalkan atasannya,
bukan pekerjaannya. Jika Anda ingin menjaga staf yang paling berbakat
dari tim Anda, sudah saatnya menyadari bahwa kesalahan terletak pada
Anda sebagai atasan.
Ini ada beberapa alasan untuk para atasan, mengapa staf terbaik Anda berhenti, dan bagaimana Anda dapat menghentikan mereka untuk berhenti, seperti dilansir laman Times of India, 17 November 2014.
Tim Anda bekerja lebih, dan kurang dibayar
Jangan paksa staf untuk memikul tanggung jawab lebih dari yang mereka bisa tangani. Coba mencari orang tambahan untuk beban kerja yang lebih tersebut. Jangan membuat mereka bekerja dua kali lipat, dari kemampuan yang mereka bisa tangani.
Anda selalu tidak hadir
Jika Anda memberikan pekerjaan, dan kembali empat hari kemudian atau kecuali dibutuhkan, Anda pastinya menguji emosi para staf.
Anda memiliki staf favorit
Masalah terbesar muncul ketika bos mempromosikan orang bedasarkan siapa yang mereka sukai, bukan orang yang layak atau memiliki keahlian. Jika Anda kurang mengetahui staf yang memiliki keahlian, gunakan keahlian Anda untuk mengetahui keahlian para staf Anda.
Anda tidak memberikan arahan
Perhatian utama Anda sebagai pemimpin adalah menyelesaikan pekerjaan. Namun dalam prosesnya, Anda mengubah tim yang berbakat menjadi tidak berguna. Staf yang sangat mencintai pekerjaannya tidak akan bisa bekerja tanpa arahan Anda. Mereka akan frustasi dan berhenti bekerja ketika tidak ada arahan dari atasan.
Anda tidak peduli pada staf
Anda berada di atas hierarki perusahaan. Tapi bos, jangan terlalu terjebak dalam kesombongan Anda. Anda dapat memberikan kesan bahwa Anda peduli tentang diri Anda. Menunjukkan minat dalam kemajuan pekerjaan tim Anda, atau staf akan memilih pindah kelingkungan yang lebih peduli.
Anda berlaku aneh
Beberapa bos ingin bekerja dengan rencana dan yang lain lebih suka dibimbing oleh keberanian. Tapi pastikan bahwa hal tersebut tidak mengacaukan jadwal tim. Usahakan berbicara konsisten setiap hari, atau jangan berubah-ubah.
Sebagai
seorang atasan, Anda harus memberitahu karyawan tentang segala hal.
Jika tidak, cara aneh Anda akan membuat mereka berpikir tentang
pekerjaan lain yang ingin dicari.
http://baskoom.weebly.com
0 komentar:
Posting Komentar