Di lingkungan kantor, adakalanya kita harus bertemu dengan
orang-orang yang berbuat jahat pada kita. Levelnya bisa hanya sekedar
tidak suka hingga melakukan perbuatan tercela yang membahayakan karir
kita. Bisa saja ia sekedar iri dengan prestasi kita, membicarakan kita
di belakang hingga memfitnah di kantor yang berakibat fatal. Lalu apa
yang seharusnya kita lakukan?
Sebagian orang membiarkan perbuatan tersebut berlalu begitu saja dan
berharap bahwa orang itu akan berhenti melakukan askinya. Akan tetapi
menurut para ahli, apabila kita menghadapi bullying atau
kejahatan di kantor sebaiknya dan seharusnya kita berbuat sesuatu. Kita
harus berani melawan untuk menunjukkan bahwa kita juga memiliki
kekuatan.
Mengerti Alasan Ia berbuat Jahat
Langkah pertama untuk menangkal sikap jahat atau bullying di
kantor adalah dengan memahami alasan yang mendasari seseorang berbuat
jahat. Penelitian yang dilakukan oleh Nathanael Fast, asisten profesor
Universitas Southern California’s Marshall School of Business
mengungkapkan bahwa seseorang menyerang orang lain diakibatkan oleh
kondisi egonya yang tertekan. Kadagkala seorang yang lebih berkuasa
menjadi sangat marah ketika kompetensinya dipertanyakan.
Dalam penelitian yang sama, Fast menyebutkan bahwa saat bos lebih
sering mengungkapkan rasa terimakasih, keinginan seseorang untuk
memusuhi orang lain menjadi berkurang. Bahkan ungkapan terimakasih
tersebut dapat diucapkan dengan cara yang sederhana misalnya
menyantumkan kalimat “terima kasih atas bantuannya” di akhir email.
Melakukan Instropeksi Diri
Pada situasi dimana ada orang bersikap buruk terhadap kita, kadang
dengan sangat mudah kita mengatakan, “orang itu norak banget” atau “ada
yah orang seaneh itu”. Tetapi benarkah demikian? Atau jangan-jangan kita
memang sedang bekerja di perusahaan dengan budaya yang kompetitif dan
mengesampingkan kesopanan. Jadi, alangkah baiknya jika kita
berintrospeksi diri juga. Bisa saja ternyata kita terlalu berlebihan
dalam menyikapi sesuatu atau bahkan terlibat secara tidak langsung
sebagai penyulut kemarahan dia.
Salah satu cara untuk mengevaluasi diri sendiri adalah dengan meminta
tolong kepada teman yang dapat kita percaya untuk memberi penilaian.
Pastikan bahwa ia bisa menyampaikan baik sisi negatif maupun positif
dalam diri kita.
Berani Membela Diri
Prinsipnya, kita tidak boleh takut untuk mengingatkan orang-orang
yang telah berbuat tercela. Ingatkan saat itu juga saat ia berbuat
salah.
“Saya yakin bahwa akan lebih baik jika kita memberikan peringatan
secepatnya ketika si teman jahat melakukan aksinya,” ungkap Michele
Woodward, Executive Coach dan host webinar HBR yang berjudul Bullies, Jerks and Other Annoyances: Identity and Defuse The Difficult People at Work.
Misalnya saja ketika seseorang memanggil Anda “sayang” ketika rapat dan
Anda tidak suka, maka tak ada salahnya kita peringatkan dia untuk tidak
memanggil dengan sebutan itu lagi dengan alasan kita tidak nyaman
dengan panggilan tersebut. Pembelaan diri kita sebaiknya mengandung
pesan “jangan berani berbuat jahat kepada saya karena hal tersebut tidak
akan menghasilkan apapun”.
Menggalang Bantuan
Dalam kehidupan kantor, sangat dianjurkan bagi kita untuk memiliki
sekutu atau teman baik. Mereka bisa saja rekan kerja baik itu dari yang
levelnya lebih tinggi atau bahkan sebaliknya. Hal ini penting karena
apabila kita menghadapi masalah, mereka dapat membantu kita dengan
menjadi advokat. Saat kolega memusuhi kita, kepada orang-orang tersebut
kita dapat meminta nasihat/perspektif tentang kasus yang kita alami.
Bahkan teman-teman kita tersebut dapat berbicara atas nama kita untuk
meredakan persoalan.
Mendeskripsikan Dampak Sikap Culas Rekan Kerja terhadap Bisnis
Sebisa mungkin, permasalahan yang timbul antara Anda dengan karyawan
lain diselesaikan secara informal tanpa perlu campur tangan pihak
perusahaan. Namun apabila jalan tersebut tidak mungkin dilakukan, maka
mau tak mau kita harus membawa masalah tersebut ke departemen HRD. Jika
demikian, maka awalilah dengan meminta pertimbangan dari bos Anda.
Cara Anda menyampaikan permasalahan tersebut dengan bos juga harus
hati-hati. Fokuskan pembicaraan pada kerugian bisnis yang mungkin timbul
akibat tindakan teman Anda yang jahat. Usahakan agar tidak terlalu
jauh mengupas tentang masalah sakit hati pribadi yang timbul akibat
perlakukan karyawan tersebut.
Mengerti Batasan
Apabila cara-cara yag disebutkan di atas tidak dapat mencegahrekan
kerja Anda berbuat jahat, maka saatnya kita menganalisa. Apakah memang
kita sedang dimusuhi sementara (didiamkan) atau memang sedang
mendapatkan perlakukan abusive atau pelecehan. Jika itu
termasuk kejahatan yang tak bisa ditoleransi lagi, maka sebaiknya kita
pindah dari tempat kerja tersebut. Karena bagaimana pun juga, akan sulit
bagi kita untuk mengubah sikap seseorang. Dan kita tidak mungkin
menunggunya hingga berubah.
http://www.portalhr.com
0 komentar:
Posting Komentar