Jumat, 24 April 2015

Surat Makkiyah dan Surat Madaniyah

Perbedaan Surat Makkiyah dan Surat Madaniyah


Al-Quran dilihat dari sudut pandang tempat turunnya terbagi menjadi dua bagian yaitu Makkiy dan Madaniy. Makkiy adalah ayat-ayat yang turun sebelum hijrah, sementara Madaniy adalah ayat-ayat yang turun setelah hijrah.

 
Dua kelompok ayat ini masing-masing memiliki ciri-ciri yang berbeda. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Aisyah r.a. telah menyampaikan perbedaan antara Surat Makkiyah dan Surat Madaniyah


Hadits tersebut berbunyi  :

“Ayat-ayat yang pertama turun berupa bait-baik, di dalamnya diterangkan surga dan neraka. Dan ketika manusia berbondong-bondong masuk Islam, turunlah ayat halal dan haram. Andaikata ayat pertama yang turun adalah ‘Janganlah kalian meminum khamr’, niscaya mereka akan berkata ‘Kami tidak akan meninggalkan khamr selamanya’.  Dan kalau saja ayat pertama yang turun adalah ‘Janganlah kalian berzina’, niscaya mereka akan berkata ‘Kami tidak akan meninggalkan zina selamanya.’ Telah turun di Mekah, ketika aku masih kecil dan tengah bermain, ayat : ‘Sebenarnya Hari Kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.’ (QS. Al Qamar : 46). Dan tidaklah turun surah Al-Baqarah dan surah An-Nisa, kecuali ketika aku bersama Rasulullah.” (HR. Bukhari ).


                Berikut adalah rincian perbedaan antara Surat Makkiyah dan Surat Madaniyah :


No
Surat Makkiyah
Surat Madaniyah
1
Penuh dengan syair dan ungkapan perasaan
 
Mendalam, kuat, dan kokoh
2
Menggunakan kalimat yang sangat fasih dan baligh
Menggunakan kalimat-kalimat ushul dan ungkapan-ungkapan undang-undang (syariah)
 
3
Berisi nasihat, bimbingan, tauhid dan Hari Kiamat, sejarah umat-umat terdahulu, dan azab
 
Berisi hudud, fara’idh, dan hukum
4
Menggunakan banyak pemisah dan biasanya pendek-pendek
Tidak terlalu banyak menggunakan sajak dan pemisah, dan pemisahnya selalu panjang
 
5
Tidak berisi debat dan dialog dengan kaum Yahudi dan Nasrani
Banyak berisi debat dan dialog dengan kaum Yahudi dan Nasrani
 
6
Mengandung sedikit saja perintah untuk amal dan ibadah, fokusnya pada masalah akidah dan tauhid
 
Mengandung perintah untuk beramal dan beribadah
7
Tidak membahas masalah jihad, hanya membahas soal dakwah, tablig, nasihat, dan kata-kata yang halus
Mengandung perintah untuk berjihad, menjelaskan hukum jihad dengan perintah dakwah, tablig, dan irsyad
 


olehNiswatul Hamida

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution