Rezeki Bukanlah Matematika
Ayolah, kapan lagi mau menikah? Kamu kan sudah cukup umur, sudah
bekerja pula dan secara agama hukumnya sudah menjadi wajib loh!. Ngga
usah takut ngga cukup. Rejeki itu tidak seperti hitungan matematika,
serahkan saja semua kepada Allah. Begitu selalu yang dikatakan
teman-teman saat saya selalu mempertimbangkan masalah keuangan sebagai
salah satu alasan mengapa belum menikah.
Percakapan itu terjadi beberapa tahun lalu, saat saya gamang dalam
keputusan untuk menikah atau tidak. Syukurnya, saya lebih memilih untuk
melangkah maju dibanding mundur teratur untuk tidak membicarakan lagi
masalah pernikahan.
Dan ternyata teori rejeki bukan matematika itu ternyata benar adanya.
Mana pernah saya menduga sebelumnya, bahwa dengan berkeluarga justru
keadaan ekonomi saya meningkat. Dibanding saat sendiri dulu keadaannya
boleh dibilang sangat bertolak belakang.
Dengan gaji yang saya terima saat bujangan dulu, tanpa menanggung
biaya kontrak rumah, makan cuma satu mulut dan tak ada tetek bengek
biaya rumah tangga, toh tabungan saya tak pernah lebih dari enam digit.
Malah sebaliknya, justru saat saya harus menafkahi isteri dan
anak-anak ternyata saya bisa mencukupi kebutuhan minimal mereka,
sesekali berwisata dan masih ada sisa untuk ditabung untuk persiapan tak
terduga. Dari mana semua itu? Secara logika, seharusnya keadaan ekonomi
saya morat marit, karena toh gaji yang saya terima jumlahnya tidak
terlalu berbeda jauh saat bujangan dulu.
Jawabannya adalah, semua karena kebesaran Allah dan kepasrahan kepada
kehendak-Nya. Allah selalu memberikan rejeki yang tidak pernah saya
duga duga sebelumnya. Ada saja tawaran kerja sampingan yang tidak
pernah saya bayangkan sebelumnya. Dan semua itu cukup untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga kami dan bahkan bisa ditabung pula.
Maka semakin yakinlah saya akan kebenaran janji Allah dalam Alqura-an..
”.
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan ke luar..(memudahkan jalannya untuk sukses)”Dan memberinya
rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS.65:2-3)
Nah, sekarang apalagi yang menjadi penghalang bagi muslimin untuk menikah, kalau Allah telah menjamin semuanya?
0 komentar:
Posting Komentar