Membaca Orang Bohong
Jangan sampai hanya orang lain, yang mengetahui cara-cara membaca
tanda-tanda kebohongan pada orang lain, termasuk Anda. Apa jadinya jika
bawahan bisa membaca ketidak-tulusan para atasannya?
Untuk
mengerti seseorang, kita hampir sembilan kali perhatian terhadap yang
tidak dikatakannya. Yang dikatakan seseorang hanya mewakili 7% dari
maksud-nya, 93% ditampilkan dalam gerak tubuhnya.
Mengapa orang berbohong?
Siapapun yang ditawarkan sesuatu untuk membeli atau mengambil sesuatu untuk menjadi tanggung jawabnya dia akan lebih mudah menolak. Semua pria yang sekarang belum menikah tahu bahwa wanita lebih cepat mengatakan ‘tidak’ jika ditawari menikah daripada bilang ‘ya’. Karena wanita yang bilang ‘ya’ langsung bertanggung jawab untuk melahirkan anak-anaknya dan mengurusi serta membesarkannya.
Siapapun yang ditawarkan sesuatu untuk membeli atau mengambil sesuatu untuk menjadi tanggung jawabnya dia akan lebih mudah menolak. Semua pria yang sekarang belum menikah tahu bahwa wanita lebih cepat mengatakan ‘tidak’ jika ditawari menikah daripada bilang ‘ya’. Karena wanita yang bilang ‘ya’ langsung bertanggung jawab untuk melahirkan anak-anaknya dan mengurusi serta membesarkannya.
Tetapi
banyak orang mengerti bahwa mengatakan ‘ya’ itu mengharuskannya untuk
bertanggung jawab. Sehingga dia mengatakan ‘tidak’ dulu, baru di cek,
apakah menguntungkan atau tidak.
Itu
sebabnya para penjual diajarkan untuk tidak boleh bereaksi pada kata
‘tidak’ yang pertama, karena itu hanya penolakan alamiah.
Mengapa kita perlu tahu bahwa orang berbohong?
Karena kita ingin betul-betul membantu orang mendapatkan sesuatu yang tadi ditolaknya.
Karena kita ingin betul-betul membantu orang mendapatkan sesuatu yang tadi ditolaknya.
Kalau
kita penyayang, waktu orang berbohong, tampilkan anda percaya karena
menghormatinya. Lalu dalam pembicaraan berikutnya, anda atur bicara,
yang membuat dia tahu kita mengabaikan yang dikatakannya tadi.
Sehingga
dia jadi ragu, apakah kita mengetahui kebohongan dia atau tidak. Tidak
perlu dia tahu kita bohong dan membuat dia malu.
Karena kalau dia malu,
dia akan berbohong kembali untuk menutupi kebohongannya.
Pada kebanyakan
orang, sekali berbohong dia akan kembali berbohong untuk menutupi
kebohongannya.
Perhtikanlah
para pemimpin yang jatuh, karena terlalu banyak melakukan kebohongan,
hanya untuk menutupi kebohongan yang dilakukan sebelumnya.
Sehingga
anjurannya, jangan memulai kebohongan, karena ini akan mengharuskan kita
melakukan kebohogan lagi untuk menutupi kebohongan sebelumnya.
Lalu kalau kita tahu orang berbohong, sayangi dia, bantu dia untuk menemukan kebaikan dalam hubungannya dengan kita.
Orang-orang
yang tangan kanannya aktif, 70% mempunyai prilaku yang bisa diduga,
meskipun dari yang 70% ini ada yang perilakunya terbalik dari yang umum.
Orang-orang
yang aktif tangan kanannya, kalau mengingat sesuatu yang telah terjadi
dan ada didatabase ingatannya, mempunyai kecenderungan matanya, bergerak
ke kiri bawah. Kekiri bawah, atau kekiri saja, tapi gerakan matanya kekiri.
Kalau
dia harus ngarang berbicara dengan emosi atau membayangkan, belum tentu
dia berbohong.
Memikirkan bagaimana cara yang baik untuk mengatakan
sesuatu agar orang tidak tersinggung, dia seperti perilakunya
berbohong.
Yaitu gerakan matanya sekarang terbalik, rata-rata kekanan atas.
Jika orang yang matanya bergerak kiri-kanan atau memejamkan matanya,
berarti ada masalah untuk mengatakan yang sebenarnya.
Orang
yang jendela kantornya disebelah kanan, sering bermasalah diduga
berbohong.
Karena kebiasaan menoleh ke arah kanan, dan kebiasaan ini
terbawa ketika dalam negosiasi.
Untuk itu, mulai sekarang
berhati-hatilah, karena orang membuat kesan salah atau benar, kesan
orang dibuat sebagai penetap keputusan kepada kita.
Kebanyakan orang begitu sadar dibaca langsung beku (Frozen).
Tanpa berbicara-pun, orang yang beku akan kelihatan dia sedang
menyimpan sesuatu untuk disembunyikan.
Jadi santailah. Semakin serius
orang mau memperhatikan anda, anda harus semakin santai.
Ada
gerak tubuh lain yang bisa dibaca yaitu kedipan mata.
Kedipan mata itu
teratur untuk melubrikasi, membasahi bola mata supaya tidak kering.
Sehingga kalau kedipan mata itu berlebihan diatas kewajaran, berarti ada
sesuatu yang menekan orang itu untuk menyembunyikan jendela hatinya,
karena mata itu adalah jendela hati.
Perhatikanlah
orang yang habis bertengkar, lalu kemudia baikan. Jarang sekali
melakukan kontak mata, karena takut ketahuan orang bahwa dia belum
ikhlas.
Kalau
kita tanpa sengaja, terlalu banyak menggerakan mata kearah kanan, kita
membantu orang untuk mencurigai kita.
Ada baiknya kita mengarahkan bahu
kita kearah orang itu, sehingga wajah kita lebih kearah kiri, sehingga
kita lebih aman, dan kelihatan lebih bersungguh-sungguh disana.
Jadi ada
strategi disegala sesuatu, berhati-hatilah dan ikhlaslah memperbaharui
diri.
Kali ini mari mencoba dengan gaya Machine Gun yaitu
kita/audiens memberikan sejumlah pertanyaan secara cepat dan beruntun, dan
Pak Mario menjawab-nya secara cepat dan padat, berikut petikannya:
T: Benarkah bohong itu perlu?
MT:
Kalau yang diperlukan berbohong utuk membantu seseorang yang memang
suka dibohongi sebelum melakukan yang baik, maka berbohonglah. Tetapi
kalau bisa dikatakan dengan sejujurnya, katakanlah dengan sejujurnya.
T: Apakah bohong itu selalu diperlukan?
MT:
Selalu diperlukan, tidak, dan kalau bisa, sama sekali jangan digunakan.
Kalau bisa mengatakan yang sebetulnya, mengapa harus berbohong.
T: Kalau lawan bicara kita, mengindikasikan gerak mata yang berbohong, tetapi dia bersumpah dengan nama Tuhan, itu bagaimana?
MT:
Perlu diketahui terlebih dahulu, ada orang yang terbalik gerak tubuhnya
dari yang 70% tadi. Untuk itu harus dikenali dahulu kecenderungan orang
ini. Tetapi kalau ada orang bersumpah, dengan tanda-tanda dia
berbohong, anda jangan pegang sumpahnya. Banyak orang bersumpah
dipengadilan, padahal dia berbohong. Keputusan andalah yang harus logis,
hormati sumpahnya, tetapi anda harus melakukan yang benar.
T: Apakah ada bohong yang membuat kita besar?
MT:
Ada, Orang bersikap seolah dihargai dan dibutuhkan banyak banyak orang,
padahal keadaanya tidak seperti itu, sehingga dia tampil lebih percaya
diri, ini adalah contoh bohong kepada diri sendiri yang membuat kita
besar.
T: Apakah bohong bisa dilihat dari tingkah lakunya yang suka salah?
MT:
Tentu, perilaku jiwa tidak bisa dilihat kecuali dalam manifestasinya
digerakan kita. Orang yang dari duduk kemudian berdiri, dari berdiri
kemudian bersandar itu ada niatan. Berarti jangan sepelekan yang
dilakukan orang dalam gerakan tubuhnya, karena itu adalah manifestasi
dari yang terjadi dijiwanya.
T: Menurut saya selain dari gerakan mata, intonasi dalam berbicara juga diperlukan. Bagaimana menurut Bapak?
MT: Memang betul ada rincian yang lebih banyak lagi, mata hanyalah salah satu tolok ukur, ada gerakan tangan, ada cara mengangguk, ada kecepatan menolehnya, ada tegaknya badan dll.
T: Menurut Pak Mario orang berbohong itu karena situasi atau karena watak?
MT:
Sebetulnya semua orang dilahirkan jujur. Tetapi kita mendidik anak
untuk tidak sepenuhnya jujur. Kitalah yang mendidik anak-anak kita untuk
berlajar mengatakan yang tidak sebenarnya. Jadi kalau begitu, kitalah
yang harus kembali kepada kemampuan untuk menjadi pribadi yang jujur dan
tetap dihormati.
T: Bagaimana cara mengetahui isi kepala orang, tanpa terpengaruh dengan apa yang diucapkannya?
MT: Semua istri tahu, apabila suaminya bebicara tentang suatu hal, maksudnya hal lain. Mengertilah, bahwa kemampuan orang itu lebih cepat pikiran-nya daripada kemampuan-nya bicara. Sehingga dibutuhkan kesabaran untuk menunggu kemana arah pembicaraan-nya.
T:
Bila kita tahu lawan bicara kita berbohong, kemudian kita juga
melakukan kebohongan, dengan harapan akan menemukan kejujuran, apakah
boleh dilakuan?
MT:
Tidak ada cara salah bisa digunakan untuk mencapai kebaikan. Kalau mau
baik-baik kita harus ikhlas. Setialah pada yang benar, lakukan yang
baik, nanti lihat apa yang terjadi.
T: Jika kita berbicara dibawah tekanan, bagaimana supaya kita tidak dianggap berbohong?
MT:
Kalau kita tertekan, paling baik adalah tunjukan kita tertekan. Katakan
kepada lawan bicara anda, bahwa anda sebetulnya sedang tertekan. Ini
akan lebih baik daripada anda disangka sedang menyembunyikan sesuatu.
T: Apakah kebohongan itu sama dengan sandiwara?
MT:
Betul, kalau semua orang sudah bersandiwara, bersandiwaralah yang baik.
Jadi jangan selalu katakan apa yang anda rasakan. Bersandiwara-lah yang
baik, dalam arti anda simpan kesan itu, anda pilihkan kata yang paling
baik, anda tunggu waktu yang paling tepat. Semua orang bisa kasar dan
bisa keras, tetapi ada waktu dimana dia lembut, temukanlah waktu itu.
Ada
banyak hal yang bisa dibaca selain hanya mata, contohnya adalah gerakan
tangan anda yang diperhatikan orang. Gerakan tangan kanan anda
cenderung menggambarkan kejujuran.
Contoh kasusnya adalah
Ketika anda berbicara didepan publik, jangan gunakan tangan kanan anda untuk memegang microphone, karena yang aktif adalah gerakan tangan kiri anda, dan ini akan membuat kesan negatif.
Tidak
ada orang yang anda buat setuju, kalau hatinya menolak. Itu sebabnya
jangan membuat pendekatan apapun yang membuat hati orang menolak. Karena
kepandaian, pengalaman dan teknik seseorang, semua penggunaan itu
ditentukan oleh hatinya.
Jadi
mulai sekarang, jika anda berbicara kepada seseorang, anda tidak
berbicara kepada orang itu seutuhnya, tapi anda berbicara ke hatinya.
Maka tampil-lah santun, penuh hormat, dengarkan dulu dengan baik, baru
sampaikan pesan anda.
Orang-orang yang tulus, biasanya tangan-nya akan terbuka lebar, dan gerak tangan kanan-nya akan lebih dominan. Orang-orang
itu biasanya tulus sekali, sehingga kalau ada yang penting dia tidak
menunjuk ke matanya orang, karena ini menekan orang harus setuju. Untuk
itu dia menunjuk keatas.
Kalau bertemu orang, dia lebih memperhatikan orang, sebagaimana dia harus diperhatikan.
Jadi cara sederhana untuk mengenali kejujuran adalah dengan mengenali sikap hormat.
Konspirasi
yang ada dilangit adalah menjadikan kita pribadi-pribadi yang mulia.
Cara-cara Tuhan itu adalah cara-cara yang jujur.
Terkadang cara-cara
yang jujur ini dibuat tidak enak, karena kita dibuat sakit hati supaya
tegas memutuskan. Kalau cara-cara dari langit itu jujur, maka jujurlah
dengan cara-cara kita didunia.
Kalau jalan-jalan kejujuran itu jalan Tuhan, maka setialah kepada yang jujur. Lalu perhatikan apa yang terjadi.
Mario Teguh
0 komentar:
Posting Komentar