Selasa, 13 November 2012

Mengapa Dengan Generasi Muda Islam Sekarang

Generasi Muda Islam

Jika kita berbicara tentang masalah pemuda Islam masa kini, pikiran langsung menangkap bahwa pemuda masa kini sangat memprihatinkan, apa buktinya?! Lihat...! Mereka berpakaian seolah-olah tidak tahu adat pakaian Islam yang telah diajarkan Rosulullah SAW. Adat barat ditiru habis-habisan tanpa menimbang apakah itu salah atau benar secara syar’i, tidak beda pria ataupun wanita, muda atau dewasa.


Kemudian apa yang harus kita lakukan sebagai musyahidun? Apakah hanya menyalahkan mereka? atau hanya diam membisu dan geleng-geleng kepala, heran? atau hanya ingkar dan berdoa dalam hati saja semoga Allah Swt memberi hidayah?

Mereka itu memang salah... tapi, kesalahan mereka itu adalah kesalahan kita juga. Jangan merasa kalau yang tidak meniru adat Barat itu sudah sepenuhnya benar, dan bukan pula yang sudah berjilbab dan berbusana muslimah itu sudah betul seratus persen, dan bukan pula yang memakai kopyah dan ber-koko itu juga benar, tentu TIDAK demikian adanya...!

Seharusnya kita membahas apa penyebab generasi kita sekarang menjadi seperti itu? Penyebab dari itu semua sangat sederhana yaitu, karena kebudayaan Barat saat ini lebih kuat dari pada kebudayaan Islam, dan hal ini merupakan kebalikan dari beberapa abad  yang silam. Dahulu, kebudayaan Islam adalah budaya yang besar dan kuat, sehingga orang-orang Inggris, Prancis, Eropa, dsb. pergi ke Qortoba hanya untuk belajar Bahasa Arab, sampai-sampai mereka memakai pakaian Arab dan membanggakannya kepada orang-orang Eropa.

Coba pikirkan apa sebab dari semua itu...? Tidak lain, karena kebudayaan Islam pada waktu itu adalah kebudayaan yang besar dan kuat sehingga dunia bangga untuk mengikutinya, tapi sekarang keadaan telah berbalik, generasi Islam justru memilih untuk meniru kebudayaan Barat dan membangga-banggakannya.
Lalu apa jalan keluarnya...? Kita harus mengangkat kembali kebudayaan Islam dan menguatkannya. Jika kebudayaan Islam sudah mempunyai kekuatan, tempat dan keunggulan, secara otomatis generasi muda akan lebih memilih Kebudayaan Islam, bahkan orang-orang barat juga akan meniru dan mengikuti budaya kita, lalu apa salahnya kita mencoba!?

Orang Barat memiliki kebudayaan, Islam juga seperti itu, tapi bedanya orang-orang Barat bisa mengembangkan budaya mereka dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia. Dan inilah hasilnya, kita bisa lihat sendiri dan merasakannya, budaya mereka menjadi budaya yang kuat dan besar sehingga memikat seluruh penjuru dunia untuk ikut kedalamnya. Yang kita tanyakan sekarang, dimanakah kebudayaan Islam yang telah dibangun sejak dahulu kala?! Kebudayaan yang dulu disanjung-sanjung oleh semua insan?! Kebudayaan yang membawa misi akhlak dan perdamaian?! Jawabannya adalah Al-asf...

Kebudayaan Islam kini hanyut terbawa oleh kebudayaan Barat, tak kuat untuk mengimbangi budaya yang sudah terlanjur memikat banyak generasi Islam. Kenapa...? Apa sebabnya...? Saat ini kekreatifan muslimun tak sebanding dengan orang-orang Barat, mereka menjadikan budaya mereka adalah budaya yang membanggakan, sehingga orang-orang yang memakai budaya mereka merasa “wow”, “keren”, dan “cool’’ sedang budaya Islam terlihat ‘kuno’ dan tidak keren.

Sebagai contoh: kita pasti tahu acara yang diselenggarakan setiap tahun yang biasa disebut dengan Miss Univers (Ratu kecantikan, kepandaian...), acara yang sangat disanjung-sanjung orang se-jagad.  Dalam acara tersebut para peserta diharuskan memakai pakaian yang sangat minim dan pastinya itu sangat diharamkan oleh Syari’at Islam, selain itu  mereka juga memakai dan memamerkan budaya Barat dengan bangganya, tanpa rasa malu dan 'ewoh' apalagi bersalah pada ajaran agama dan adat mereka sendiri. Orang barat mengemas kebudayaan mereka dengan kreatif dan menarik, untuk mengajak dunia agar mau menggunakan dan meniru budaya mereka, dari kesan yang seperti itulah banyak orang-orang Islam yang tertarik untuk menirunya.

Nah, sekarang giliran kita untuk memunculkan kembali budaya Islam yang telah hanyut oleh budaya Barat. Kita tumbuhkan image baik bagi si pemakai, misalnya: “Wah...! ternyata yang memakai busana muslimah atau baju koko terlihat tambah elok, cantik, dan cocok...” dsb. sehingga mereka merasa senang dan bangga memakai budaya Islam dan bisa menarik kembali  para muqollidun Barat berbalik arah kepada budaya Islam, atau yang bisa disebut dengan Qonun jadzb.

Tentu saja hal ini tidak bisa dilakukan secara serta merta begitu saja, melainkan butuh waktu dan kerjasama antar muslimun. Mereka harus saling mendukung dan ikut serta dalam  mensukseskan proyek ini, karena proyek ini menyangkut generasi muda Islam mendatang yang mempunyai peran besar dalam menyebarkan dakwah Islam. Jika sudah ada kesepakatan antar muslimun tinggallah praktek yang harus dilakukan.

Kemudian bagaimana cara memulainya?! Kita harus memulai dari pribadi kita dengan memakai, menggunakan, dan menjalankan, tidak dengan kalam saja, misalnya: “Mbak, coba pakai pakaian yang tertutup...!” tapi tentunya harus dengan contoh dari kita dulu yang membuat mereka tertarik, karena mereka sendirilah yang akan menilai “Oh ternyata budaya Islam itu bagus, elok, dan tak kalah keren dari budaya Barat”.

Budaya Islam yang sudah ditumbuhkan kembali akan menjadi rujukan bagi para muqollidun untuk kembali kepada budaya Islam dan tetap setia dengannya, jika sudah tumbuh membesar dan kuat, maka mulailah kita perkenalkan kepada dunia sehingga budaya Barat akan tenggelam tak ber-atsar (tak berbekas-adm).

Selanjutnya, untuk membangun generasi muda Islam juga tidak mudah. Coba kita tengok kembali apa yang menjadi slogan dalam islam?! AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR (mengajak kepada kebaikan dan mencegah keemungkaran)...! Tapi, banyak kita lihat dari generasi muda sekarang malah menjauh dari syari’at Islam, padahal sudah banyak dari muslimun yang menyeru “Ini tidak boleh, itu tidak boleh, haram hukumnya...!”

Sebelum kita menuju kepada nahi mungkar maka kita mulai dulu membangun amar ma’ruf, sehingga ketika kita menyeru untuk nahi mungkar kepada generasi yang menjauh dari syari’at kita punya naungan untuk tempat bernaungnya mereka yaitu amar ma’ruf yang sudah dibangun sebelumnya.

Coretan ini adalah sebagian dari pemikiran-pemikiran orang yang prihatin dengan adanya kebudayaan yang bertentangan dengan Islam, yang mana membawa generasi muda Islam kepada penyelewengan-penyelewengan yang berlanjut, yang belum terobati. Mari dengan ini, kita kobarkan semangat kita untuk mengembalikan generasi Islam kepada jalan yang lurus dan membawa kepada pemahaman Islam yang utuh...!

Wallahu a’lam, Semoga bermanfaat.
Oleh: Ziadatul Ulya
(Mahasiswi tingkat 2, fak. Dirosah Islamiyah, Universitas Al-Ahgaff Banat, Yaman)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution