Generasi Muda Islam
Jika kita berbicara tentang masalah
pemuda Islam masa kini, pikiran langsung menangkap bahwa pemuda masa
kini sangat memprihatinkan, apa buktinya?! Lihat...! Mereka berpakaian
seolah-olah tidak tahu adat pakaian Islam yang telah diajarkan
Rosulullah SAW. Adat barat ditiru habis-habisan tanpa menimbang apakah
itu salah atau benar secara syar’i, tidak beda pria ataupun wanita, muda
atau dewasa.
Kemudian apa yang harus kita lakukan sebagai musyahidun? Apakah hanya menyalahkan mereka? atau hanya diam membisu dan geleng-geleng kepala, heran? atau hanya ingkar dan berdoa dalam hati saja semoga Allah Swt memberi hidayah?
Mereka itu memang salah... tapi, kesalahan mereka itu adalah kesalahan kita juga. Jangan merasa kalau yang tidak meniru adat Barat itu sudah sepenuhnya benar, dan bukan pula yang sudah berjilbab dan berbusana muslimah itu sudah betul seratus persen, dan bukan pula yang memakai kopyah dan ber-koko itu juga benar, tentu TIDAK demikian adanya...!
Seharusnya kita membahas apa penyebab
generasi kita sekarang menjadi seperti itu? Penyebab dari itu semua
sangat sederhana yaitu, karena kebudayaan Barat saat ini lebih kuat dari
pada kebudayaan Islam, dan hal ini merupakan kebalikan dari beberapa
abad yang silam. Dahulu, kebudayaan Islam adalah budaya
yang besar dan kuat, sehingga orang-orang Inggris, Prancis, Eropa, dsb.
pergi ke Qortoba hanya untuk belajar Bahasa Arab, sampai-sampai mereka
memakai pakaian Arab dan membanggakannya kepada orang-orang Eropa.
Coba pikirkan apa sebab dari semua
itu...? Tidak lain, karena kebudayaan Islam pada waktu itu adalah
kebudayaan yang besar dan kuat sehingga dunia bangga untuk mengikutinya,
tapi sekarang keadaan telah berbalik, generasi Islam justru memilih
untuk meniru kebudayaan Barat dan membangga-banggakannya.
Lalu apa jalan keluarnya...? Kita harus
mengangkat kembali kebudayaan Islam dan menguatkannya. Jika kebudayaan
Islam sudah mempunyai kekuatan, tempat dan keunggulan, secara otomatis
generasi muda akan lebih memilih Kebudayaan Islam, bahkan orang-orang
barat juga akan meniru dan mengikuti budaya kita, lalu apa salahnya kita
mencoba!?
Orang Barat memiliki kebudayaan, Islam
juga seperti itu, tapi bedanya orang-orang Barat bisa mengembangkan
budaya mereka dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia. Dan inilah
hasilnya, kita bisa lihat sendiri dan merasakannya, budaya mereka
menjadi budaya yang kuat dan besar sehingga memikat seluruh penjuru
dunia untuk ikut kedalamnya. Yang kita tanyakan sekarang, dimanakah
kebudayaan Islam yang telah dibangun sejak dahulu kala?! Kebudayaan yang
dulu disanjung-sanjung oleh semua insan?! Kebudayaan yang membawa misi
akhlak dan perdamaian?! Jawabannya adalah Al-asf...
Kebudayaan Islam kini hanyut terbawa
oleh kebudayaan Barat, tak kuat untuk mengimbangi budaya yang sudah
terlanjur memikat banyak generasi Islam. Kenapa...? Apa sebabnya...?
Saat ini kekreatifan muslimun tak sebanding dengan orang-orang Barat,
mereka menjadikan budaya mereka adalah budaya yang membanggakan,
sehingga orang-orang yang memakai budaya mereka merasa “wow”, “keren”,
dan “cool’’ sedang budaya Islam terlihat ‘kuno’ dan tidak keren.
Sebagai contoh: kita pasti tahu acara
yang diselenggarakan setiap tahun yang biasa disebut dengan Miss Univers
(Ratu kecantikan, kepandaian...), acara yang sangat disanjung-sanjung
orang se-jagad. Dalam acara tersebut para peserta diharuskan memakai
pakaian yang sangat minim dan pastinya itu sangat diharamkan oleh
Syari’at Islam, selain itu mereka juga memakai dan memamerkan budaya
Barat dengan bangganya, tanpa rasa malu dan 'ewoh' apalagi bersalah pada
ajaran agama dan adat mereka sendiri. Orang barat mengemas kebudayaan
mereka dengan kreatif dan menarik, untuk mengajak dunia agar mau
menggunakan dan meniru budaya mereka, dari kesan yang seperti itulah
banyak orang-orang Islam yang tertarik untuk menirunya.
Nah, sekarang giliran kita untuk
memunculkan kembali budaya Islam yang telah hanyut oleh budaya Barat.
Kita tumbuhkan image baik bagi si pemakai, misalnya: “Wah...! ternyata
yang memakai busana muslimah atau baju koko terlihat tambah elok,
cantik, dan cocok...” dsb. sehingga mereka merasa senang dan bangga
memakai budaya Islam dan bisa menarik kembali para muqollidun Barat
berbalik arah kepada budaya Islam, atau yang bisa disebut dengan Qonun
jadzb.
Tentu saja hal ini tidak bisa dilakukan
secara serta merta begitu saja, melainkan butuh waktu dan kerjasama
antar muslimun. Mereka harus saling mendukung dan ikut serta dalam
mensukseskan proyek ini, karena proyek ini menyangkut generasi muda
Islam mendatang yang mempunyai peran besar dalam menyebarkan dakwah
Islam. Jika sudah ada kesepakatan antar muslimun tinggallah praktek yang
harus dilakukan.
Kemudian bagaimana cara memulainya?!
Kita harus memulai dari pribadi kita dengan memakai, menggunakan, dan
menjalankan, tidak dengan kalam saja, misalnya: “Mbak, coba pakai
pakaian yang tertutup...!” tapi tentunya harus dengan contoh dari kita
dulu yang membuat mereka tertarik, karena mereka sendirilah yang akan
menilai “Oh ternyata budaya Islam itu bagus, elok, dan tak kalah keren
dari budaya Barat”.
Budaya Islam yang sudah ditumbuhkan
kembali akan menjadi rujukan bagi para muqollidun untuk kembali kepada
budaya Islam dan tetap setia dengannya, jika sudah tumbuh membesar dan
kuat, maka mulailah kita perkenalkan kepada dunia sehingga budaya Barat
akan tenggelam tak ber-atsar (tak berbekas-adm).
Selanjutnya, untuk membangun generasi muda Islam juga tidak mudah. Coba kita tengok kembali apa yang menjadi slogan dalam islam?! AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR (mengajak kepada kebaikan dan mencegah keemungkaran)...! Tapi, banyak kita lihat dari generasi muda sekarang malah menjauh dari syari’at Islam, padahal sudah banyak dari muslimun yang menyeru “Ini tidak boleh, itu tidak boleh, haram hukumnya...!”
Sebelum kita menuju kepada nahi mungkar
maka kita mulai dulu membangun amar ma’ruf, sehingga ketika kita menyeru
untuk nahi mungkar kepada generasi yang menjauh dari syari’at kita
punya naungan untuk tempat bernaungnya mereka yaitu amar ma’ruf yang
sudah dibangun sebelumnya.
Coretan ini adalah sebagian dari pemikiran-pemikiran orang yang prihatin dengan adanya kebudayaan yang bertentangan dengan Islam, yang mana membawa generasi muda Islam kepada penyelewengan-penyelewengan yang berlanjut, yang belum terobati. Mari dengan ini, kita kobarkan semangat kita untuk mengembalikan generasi Islam kepada jalan yang lurus dan membawa kepada pemahaman Islam yang utuh...!
Wallahu a’lam, Semoga bermanfaat.
Oleh: Ziadatul Ulya
(Mahasiswi tingkat 2, fak. Dirosah Islamiyah, Universitas Al-Ahgaff Banat, Yaman)
0 komentar:
Posting Komentar