MERESAPI NILAI AL QURAN DALAM HATI KITA
( NAHI MUNKAR ) MERESAPI NILAI AL QURAN DALAM HATI KITA - Seorang guru sedang duduk menghadap murid-muridnya dan berkata: “Ada satu permainan. Di tangan kiri sa...ya ada racun, di tangan kanan ada madu. Jika saya angkat racun, maka berserulah “madu!”. Jika saya angkat madu, maka katakanlah “racun!” Lalu, di mulailah permainan tersebut.
( NAHI MUNKAR ) MERESAPI NILAI AL QURAN DALAM HATI KITA - Seorang guru sedang duduk menghadap murid-muridnya dan berkata: “Ada satu permainan. Di tangan kiri sa...ya ada racun, di tangan kanan ada madu. Jika saya angkat racun, maka berserulah “madu!”. Jika saya angkat madu, maka katakanlah “racun!” Lalu, di mulailah permainan tersebut.
Pada awalnya
para murid kerepotan, namun lambat laun mereka menjadi terbiasa. Sang
guru tersenyum puas seraya berkata. “Anak-anak, begitulah kita umat
Islam. Mulanya kita dengan jelas dapat membedakan, yang ini haq dan yang
itu bathil. Kemudian, musuh musuh Islam datang kepada kita, memaksakan
kehendaknya dengan berbagai cara, hingga sanggup membalikkan yang haq
menjadi bathil, dan sebaliknya yang bathil menjadi haq.
Awalnya, mungkin kita sulit untuk menerimanya, tapi karena terus menerus disosialisasikan dengan cara-cara menarik, akhirnya kita menjadi terbiasa pada fakta yang sudah diputarbalik tersebut. Seperti ungkapan, “Jika kebathilan dibicarakan berulang-ulang oleh banyak orang dan di banyak kesempatan, niscaya orang akan menganggapnya sebagai kebenaran.”
Persis seperti sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ . قُلْنَا : يَا رَسُولَ اللهِ ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى ؟ قَالَ : فَمَنْ ؟
“Kalian pasti akan mengikuti langkah-langkah orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal atau sehasta demi sehasta, sampai walaupun mereka masuk ke dalam lubang biawak, kalian pun pasti akan memasukinya.” Kami (sahabat) bertanya: “Apakah yang dimaksud adalah Yahudi dan Nashara?” Beliau menjawab: “Lantas siapa lagi?” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada gilirannya, kalianpun mengikuti kebiasaan tersebut berangsur-angsur hingga akhirnya kalian menjadi penentang Islam dan membela kekafiran.
Hari ini, pacaran tidak lagi sesuatu yang tabu. Zina tidak lagi dianggap haram, bahkan para artis penzina jadi idola. Pakaian seksi menjadi trend tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend hiburan yang mengaasyikan, hedonisme menjadi gaya hidup alternatif. Kawin sesama jenis sudah mendapat legalitas hukum di banyak negara di dunia.
Propaganda para phobia Islam itu telah diinformasikan dalam Al-Qur’an:
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا اتَّبِعُوا سَبِيلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطَايَاكُمْ وَمَا هُمْ بِحَامِلِينَ مِنْ خَطَايَاهُمْ مِنْ شَيْءٍ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
“Orang-orang kafir berkata kepada orang-orang mukmin:”Wahai orang-orang mukmin, ikutilah cara hidup kami. Kami akan menanggung segala dosa kalian selama kalian mengikuti kam.”Padahal sebenarnya orang-orang kafir itu tidak sedikit pun sanggup menanggung dosa-dosa mereka sendiri. Sungguh orang-orang kafir itu berdusta.” (Qs. Al-Ankabut, 29: 12)
Badan Intelijen Amerika Serikat, CIA (Central Intellegent Agency) membentuk lembaga dana sosial bernama “Asia Foundation” yang mengucurkan dana ber-milyar dollar per tahun. Di Indonesia, lembaga ini sebagai pengusung dan sponsor gerakan SEPILIS yaitu penyakit Sekulerisme, Pluralisme dan Liberalisme yang merusak akidah Islam
William Ewart Gladstone (1809-1898), mantan PM Inggris mengatakan: “Percuma kita memerangi umat Islam, dan tidak akan mampu menguasasinya selama di dalam dada pemuda-pemuda Islam bertengger Al-Qur’an. Tugas kita sekarang adalah mencabut Al-Qur’an dari hati mereka, baru kita akan menang dan menguasai mereka. Minuman keras dan musik lebih menghancurkan umat Muhammad daripada seribu meriam. Oleh karena itu tanamkanlah ke dalam hati mereka rasa cinta terhadap materi dan seks.”
Awalnya, mungkin kita sulit untuk menerimanya, tapi karena terus menerus disosialisasikan dengan cara-cara menarik, akhirnya kita menjadi terbiasa pada fakta yang sudah diputarbalik tersebut. Seperti ungkapan, “Jika kebathilan dibicarakan berulang-ulang oleh banyak orang dan di banyak kesempatan, niscaya orang akan menganggapnya sebagai kebenaran.”
Persis seperti sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ . قُلْنَا : يَا رَسُولَ اللهِ ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى ؟ قَالَ : فَمَنْ ؟
“Kalian pasti akan mengikuti langkah-langkah orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal atau sehasta demi sehasta, sampai walaupun mereka masuk ke dalam lubang biawak, kalian pun pasti akan memasukinya.” Kami (sahabat) bertanya: “Apakah yang dimaksud adalah Yahudi dan Nashara?” Beliau menjawab: “Lantas siapa lagi?” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada gilirannya, kalianpun mengikuti kebiasaan tersebut berangsur-angsur hingga akhirnya kalian menjadi penentang Islam dan membela kekafiran.
Hari ini, pacaran tidak lagi sesuatu yang tabu. Zina tidak lagi dianggap haram, bahkan para artis penzina jadi idola. Pakaian seksi menjadi trend tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend hiburan yang mengaasyikan, hedonisme menjadi gaya hidup alternatif. Kawin sesama jenis sudah mendapat legalitas hukum di banyak negara di dunia.
Propaganda para phobia Islam itu telah diinformasikan dalam Al-Qur’an:
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا اتَّبِعُوا سَبِيلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطَايَاكُمْ وَمَا هُمْ بِحَامِلِينَ مِنْ خَطَايَاهُمْ مِنْ شَيْءٍ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
“Orang-orang kafir berkata kepada orang-orang mukmin:”Wahai orang-orang mukmin, ikutilah cara hidup kami. Kami akan menanggung segala dosa kalian selama kalian mengikuti kam.”Padahal sebenarnya orang-orang kafir itu tidak sedikit pun sanggup menanggung dosa-dosa mereka sendiri. Sungguh orang-orang kafir itu berdusta.” (Qs. Al-Ankabut, 29: 12)
Badan Intelijen Amerika Serikat, CIA (Central Intellegent Agency) membentuk lembaga dana sosial bernama “Asia Foundation” yang mengucurkan dana ber-milyar dollar per tahun. Di Indonesia, lembaga ini sebagai pengusung dan sponsor gerakan SEPILIS yaitu penyakit Sekulerisme, Pluralisme dan Liberalisme yang merusak akidah Islam
William Ewart Gladstone (1809-1898), mantan PM Inggris mengatakan: “Percuma kita memerangi umat Islam, dan tidak akan mampu menguasasinya selama di dalam dada pemuda-pemuda Islam bertengger Al-Qur’an. Tugas kita sekarang adalah mencabut Al-Qur’an dari hati mereka, baru kita akan menang dan menguasai mereka. Minuman keras dan musik lebih menghancurkan umat Muhammad daripada seribu meriam. Oleh karena itu tanamkanlah ke dalam hati mereka rasa cinta terhadap materi dan seks.”
dari FB Hartono Abu Taqi
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Posting Komentar